• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 30 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Kulepaskan Jilbab Ini Demi Pekerjaan

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

1.6k
BAGIKAN

Oleh: Newisha Alifa
Penulis tinggal di Bekasi

 

SATU pesan BBM masuk. Dari seorang junior waktu sekolah yang juga pernah sama-sama bekerja di kantor lama kami.

“Kak, aku diterima jadi resepsionis di salah satu PT di kawasan XXX.”

ArtikelTerkait

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Aku pun segera mengetik balasan, “Ohya? Wahh … Alhamdulillah yaa, Mel! Selamat!”

“Tapi Kak ….”

“Tapi apa?”

“Aku harus lepas jilbab.”

Hatiku seketika bergemuruh.

Bagaimana mungkin Amel (bukan nama sebenarnya) bisa goyah begini. Gadis cantik yang belum lama menggunakan hijab itu kan tahu sendiri, bagaimana reaksi orang-orang di kantor keempatku, waktu ada salah satu karyawatinya yang melepas jilbab. Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, tak lain karena dia nekat berpacaran dengan pria non muslim. Sudah pacaran … dengan non muslim pula. Belum nikah saja, jilbab sudah ditanggalkan. Bagaimana kalau sudah menikah? Masihkah iman Islam terpatri dalam hati?

“Astaghfirullah, Mel. Jangan,” ketikku mengingatkan.

“Tapi, Kak. Aku butuh pekerjaan. Kakak kan tahu, aku harus ngebiayain kuliah sendiri.”

Advertisements

“Iya, aku tahu, Mel. Tapi apa kamu gak percaya, Allah lah Yang Maha Pemberi rezeki?”

“Percaya, Kak. Tapi aku bener-bener buntu, Kak. Aku harus dapet pekerjaan secepatnya.”

“Loh, waktu di sini, kamu mau diperpanjang kontraknya dan boleh berjilbab, kamu gak mau.”

“Iya Kak. Tapi kalo di situ aku udah nggak betah. Orang-orangnya rese. Kakak sendiri kan juga mau resign dari situ?” Amel kembali menyanggah.

“Iya, Mel. Aku tahu. Tapi, setidaknya di sini kamu boleh berjilbab. Walaupun di sini gajinya di bawah UMR, setidaknya kita nggak disuruh lepas jilbab.”

“Iya sih, Kak.”

“Pikirin lagi semuanya baik-baik, Mel. Istikharah. Belum tentu juga nanti di sana kamu betah.”

“Aku kayaknya nggak ada pilihan lain deh, Kak. Aku sudah tanda tangan kontrak. Senin depan aku mulai kerja. Tapi di luar PT, aku tetap berjilbab kok, Kak.”

“Kenapa kamu baru bilang setelah tanda tangan kontrak? Ya Allah, andai aku punya cukup uang buat minjemin kamu bayar biaya kuliah, Mel. Sedih aku. Ngerasa nggak guna jadi temen.” Aku mengetik pesan dengan hati yang runyam.

Ketika melihat teman baru berhijab, aku bahagia bukan kepalang. Begitu juga sebaliknya, ketika mengetahui seseorang harus membuka hijabnya. Aku seketika lemas. Merasa gagal. Berlebihan? Yaa … tapi sungguh itu yang kurasakan.

#

Kalian tahu apa yang terjadi bahkan tak sampai sebulan kemudian? Amel kembali mengirim pesan padaku.

“Kak! Kakak benar. Aku gak betah di sini, Kak!”

“Ya Allah, Mel … kenapa??”

“Kerjaanku di sini ternyata nggak cuma jadi resepsionis, Kak. Tapi serabutan, bantuin kerjaan bagian lain juga. Belum lagi, tiap hari lobby tempatku bekerja bau asap dupa. Di sini juga ada beberapa patung yang dikramatkan, Kak.”

“Dikramatkan gimana?”

“Iya. Patung-patung itu dirawat khusus, Kak. Nggak boleh sampai kenapa-kenapa. Semacam sesuatu yang sangat penting buat yang punya PT.”

“Astaghfirullah. Terus gimana, Mel?”

“Belum tahu, Kak. Aku coba bertahan. Tapi kalau nggak kuat, mungkin aku akan resign.”

“Loh, bukannya kamu udah tanda tangan kontrak selama beberapa bulan ke depan? Memangnya di sana nggak ada pinalti?” tanyaku lagi.

“Ada sih, Kak.”

“Lahhh, terus? Duitnya gimana?”

“Aku kabur aja nanti, Kak. Biar nggak usah bayar uang pinalti, karena keluar sebelum kontrak selesai.”

“Ya Allah, Amel ….”

“Huhuhu … aku nyesel, Kak. Coba aja aku ikutin apa kata Kakak waktu itu.”

#

Entah bagaimana caranya, berita terakhir yang kudapatkan akhirnya Amel keluar dari PT itu. Dan Alhamdulillah, saat ini dia sudah berjilbab kembali, bahkan lebih syar’i.

“Kali ini semoga istiqomah yaa, Mel. Belajar dari pengalaman kemarin.” Aku mengirim pesan, usai mengetahui bahwa ia kembali berhijab.

“Iya, Kak. In Syaa Allah. Aku nggak akan sampai lepas jilbab lagi! Doain aku ya, Kak.”

“As always, Dear. Kita saling mendoakan yaa ….”

“Iya Kaaak.”

Ohya!
Temanku yang satu lagi juga Alhamdulillah sudah putus dengan pacarnya. Dan kini ia pun berhijab kembali. Doakan kami semua istiqomah yaa. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

#

Aku pun pernah sampai melepas jilbab, saat pertama kali bekerja usai lulus SMK, pada tahun 2007. Menyesal bukan main. Karena perlakuan para lelaki ketika melihatku dengan dan tanpa hijab, itu berbeda sekali. Padahal saat itu aku masih memakai penutup kepala. Hanya saja leher dan tangan dari sikut ke bawah, kelihatan keman-mana.

Alhamdulillah. Setahun kemudian, usahaku mencari pekerjaan lain, akhirnya membuahkan hasil. Aku diterima di sebuah perusahaan yang membolehkan semua karyawatinya untuk berhijab.

Untuk selanjutnya, di perusahaan ketiga, keempat dan kelima yang tak lain adalah tempatku bekerja sekarang, Alhamdulillah! Aku bebas menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslimah, yakni menutup aurat.

#

Tiga kali, ada pengalaman interview dengan orang asing. Satu bule, orang Korea, dan yang ketiga orang Jepang. Tentu perasaan ketar-ketir karena aku menolak berjabat tangan dengan mereka. Yang sama orang Korea, tidak ada kelanjutan alias ditolak bekerja di sana. Yang sama bule, juga Alhamdulillah sempat diberi tahu diterima, cuma aku yang mundur, karena lokasi kerja yang ditawarkan di Meruya. Terlalu jauh, bagiku yang tinggal di Bekasi.

Yang orang Jepang ini lucu. Namanya Mr. Hiroyuki. Pada suatu kesempatan makan malam bersama teman sebagian yang lain, seorang teman yang tidak berjilbab mendekati beliau untuk difoto. Spontan, Hiroyuki-san berkata sambil memeragakan ‘jilbab’ dengan kedua tangannya.

“Woman with … no touch yaa? Kalau tidak pakai, boleh touch.” Beliau bingung menyebut jilbab itu apa, makanya hanya memeragakan dengan menyatukan kedua tangannya, yang kemudian dinaikkan ke atas kepala.

Kami tertawa. Maksud beliau adalah : perempuan dengan penutup kepala tidak boleh disentuh ya? Kalau tidak pakai, baru boleh.

See? Orang asing yang bukan muslim pun bahkan bisa menyimpulkan demikian.

Eits!
Ini bukan berarti kalian boleh touch touch wanita tanpa hijabbbbb yaaahhh! Awas lohhhh! Bukan mahrooooom!

#

Pertahankan hijabmu semampumu, saudariku.
Ingat! Bahkan ada suatu informasi bahwa : perempuan-perempuan di Gaza tidur pun menggunakan hijabnya. Ketika ditanya kenapa, jawaban mereka, “Agar jika sewaktu-waktu rumahku dibom, jasadku dapat ditemukan dalam keadaan menutup aurat.”

Ma Syaa Allah!

Semoga kita semua bisa senantiasa menjaga hijab ini hingga kematian menjemput kita kelak. Aamiin Yaa Robbal Alamiin. []

Tags: HijabJibabLepaspekerjaan
Share1571SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

“Hai Abdullah, Kembalikan Uang Itu ke Tempat Engkau Menemukannya”

Next Post

Minta Cerai karena Masalah Ekonomi, Bagaimana?

Mila

Mila

Terkait Posts

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Israel, Hamas

Perjanjian Hudaibiyah dan Gencatan Senjata Hamas-Amerika

Oleh Saad Saefullah
30 Mei 2025
0

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Malam Nisfu Sya'ban, Dzulhijjah

Sejarah Bulan Dzulhijjah

Oleh Dini Koswarini
30 Mei 2025
0

bunga, menopause, berhubungan intim, hormon, perempuan

Perubahan Hormon Perempuan di Usia 40 Tahun: Apa yang Terjadi di Tubuh?

Oleh Yudi
30 Mei 2025
0

pengentalan darah, pembuluh darah, muntah darah, darah

7 Penyakit Penyebab Muntah Darah: Waspadai Gejala Serius Ini

Oleh Yudi
30 Mei 2025
0

Doa Ketika Berusia 40 Tahun, Akibat Tidak Pernah Jalan Kaki

Akibat Tidak Pernah Jalan Kaki

Oleh Haura Nurbani
30 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Mendeteksi Tubuh Penuh Gula

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula

Tubuh penuh gula mengacu pada kondisi ketika kadar gula dalam darah tinggi secara terus-menerus.

Lihat LebihDetails

7 Dampak Medis dan Psikologis Jika Suami Istri Lama Tidak Berjima’

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
suami istri bosan berhubungan intim, jima'

Jika jima’ ditinggalkan terlalu lama, kadar hormon ini bisa menurun, dan berpotensi meningkatkan kecemasan, rasa tertekan, hingga depresi ringan.

Lihat LebihDetails

5 Kebiasaan yang Memicu Kanker Prostat bagi Laki-laki

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat

Kanker prostat umumnya tumbuh secara perlahan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Hukuman bagi Pelaku Zina Muhson dan Ghoiru Muhson

Oleh Yudi
30 Maret 2019
0
Hukuman bagi Pelaku Zina Muhson

Pelaksanaan hukum seperti ini hanya dilakukan oleh negara atau pihak yang telah ditunjuk olehnya dan tidak boleh bagi setiap orang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.