• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 7 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Kisah Nabi Yusuf dalam Mengendalikan Risiko

Oleh Saad Saefullah
1 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Rahasia bisnis ternyata ada di langit, Pemberdayaan Perekonomian Umat, Nabi Yusuf, kebijakan fiskal, Al-Khawarizmi,, Teori Biaya Produksi

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: llham Muhammad Husni
Mahasiswa STEI SEBI Depok
[email protected]

APA  itu risiko?

Secra penulisan yang baku risiko sebenarnya menggunakan huruf i. Dikarenakan secara bahasa, risiko merupakan serapan dari bahasa Belanda yaitu risico, dari bahasa Inggris yaitu risk, dan juga dari bahasa Itali yaitu rischio, risco, dan rischiare. Yang mana semuanya mengandung satu arti, yaitu risiko adalah menghadapi bahaya.

Secara istilah, risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan atau merugikan atau membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan menurut pengertian KBBI IV tahun 2008, sedangkan menurut pengertian ISO 31000 tahun 2009 risiko juga bisa berarti dampak dari ketidakpastian pada sasaran. Secara ilustrasi, bisa digambarkan dalam suatu kegiatan yang memiliki sasaran, pasti di tengah-tengah prosesnya memiliki suatu risiko.

ArtikelTerkait

6 Cara Pengembangan Diri

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

Di dalam serangkaian kehidupan kita, pasti memiliki risiko. Di setiap tahapnya, baik itu tua maupun muda, pasti selalu memiliki risiko.

Namun yang paling berisiko adalah yang tidak merasa bahwa dia sebenarnya memiliki risiko, yang harus kita ketahui juga adalah bagaimana caranya kita membedakan antara risiko dan juga masalah. Karena hal ini banyak yang menyamakannya.

BACA JUGA: Nabi Yusuf Bukan Lelaki Paling Tampan? Ini 4 Pendapat Ulama

Namun, perbedaan mendasar, masalah adalah suatu kegiatan yang sedang atau sudah terjadi, sedangkan risiko adalah suatu kegiatan yang pernah atau berpotensi terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, masalah harus segera ditangani secepatnya, namun risiko ada waktu untuk direncanakan.

syeikh NABI MUSA, Fakta Nabi Musa, Nabi Yusuf
Foto: Sahih Bukhari

Kemudian masalah bersifat korektif/bisa diperbaiki, sedangkan risiko bersifat preventif/bisa dilakukan pencegahan.

Kita ambil contoh kisah dari Nabi Yusuf dalam mentakwilkan mimpi sang raja. Di dalam al Qu’ran surah Yusuf:

“Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka!” (QS. Yusuf ayat 43)

“(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru), ‘Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu dan mereka mengetahuinya.’ Yusuf berkata, ‘Hendaknya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.’” (QS. Yusuf ayat 46-49)

Dapat dipahami dari cerita ini bahwa dalam tujuh tahun kedua, akan terjadi kekeringan yang mengerikan. Inilah suatu risiko yang menimpa negeri Nabi Yusuf.

Namun, dengan adanya mimpi Raja yang kemudian dijelaskan oleh Nabi Yusuf maka kemudian Nabi Yusuf mengukur dan mengendalikan risiko yang akan terjadi dalam tujuh tahun kedua tersebut.

Nabi Yusuf melakukan ini dengan menyarankan orang-orang di seluruh negeri untuk untuk menyimpan sebagian hasil panennya pada panenan tujuh tahun pertama demi menghadapi paceklik pada tujuh tahun berikutnya. Sehingga terhindar dari bahaya kelaparan yang mengancam negeri NABI Yusuf tersebut.

Nabi Yusuf
Foto: Freepik

BACA JUGA: Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Sumur

Sungguh suatu pengelolaan risiko yang sempurna. Proses manajemen risiko diterapkan nabi Yusuf melalui tahapan pemahaman risiko, evaluasi dan pengukuran, dan pengelolaan risiko.

Pada dasarnya Allah SWT mengingatkan manusia atau masyarakat bahwa dalam keadaan tertentu memiliki aset dan modal yang kuat, namun suatu saat akan menemui kesulitan. Hanya saja bagaimana mengatasinya dalam menghadapi kesulitan maka kita harus menyiapkan untuk perhitungan dan pandangan yang luas. []

Tags: Kisah nabi yusufManajemen Risikonabi yusufRisiko
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keutamaan Rajin Baca Surat Al-Baqarah

Next Post

3 Keutamaan Serban yang Disebutkan dalam Hadis

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Terkait Posts

Cara Pengembangan Diri

6 Cara Pengembangan Diri

6 Februari 2023
Majelis Ilmu

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

5 Februari 2023
peran ibu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

4 Februari 2023
keluarga qurani

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

4 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Cara agar shalat khusyuk

4 Cara Agar Shalat Khusyuk

Oleh Haura Nurbani
7 Februari 2023
0

Bagaimana cara agar shalat khusyuk?

Suami istri tidak romantis?, Kapan Nikah, Hukum Hadiri Undangan Walimah, pernikahan

Pernikahan Tak Berubah, Kita yang Berubah

Oleh Dini Koswarini
7 Februari 2023
0

Di awal pernikahan semua nampak menyenangkan. Suami begitu perhatian, istri begitu mempesona dan mengagumkan.

shalat dhuha

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Oleh Haura Nurbani
7 Februari 2023
0

Berapa jumlah rakaat shalat Dhuha yang bisa kita tunaikan?

mahasiswa

Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Dicabut, Polda Metro Minta Maaf

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0

Adapun dua rekomendasi tersebut, pertama, mencabut status tersangka mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra.

Terpopuler

Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Dicabut, Polda Metro Minta Maaf

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0
mahasiswa

Adapun dua rekomendasi tersebut, pertama, mencabut status tersangka mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra.

Lihat Lebih

Innalillahi, Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 3452 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Oleh Saad Saefullah
7 Februari 2023
0
gempa turki suriah

Menurut USGS, serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari. Yang terbesar, gempa berkekuatan 7,5 SR, melanda Turki sekitar sembilan jam setelah...

Lihat Lebih

Air Seni Terus Keluar setelah Buang Air Kecil, Bagaimana?

Oleh Adam
9 Mei 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

Jika ternyata air seni masih menetes setelah berwudhu' maka hendaklah ia mengulangi wudhu' dan mencuci tempat yang terkena najis.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications