• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 25 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Kisah Nabi Shaleh dan Kaumnya yang Binasa

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
jilbab punuk unta

Ilustrasi foto: Unsplash

0
BAGIKAN

“Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat.” (Al-A’raf : 79)

DAHULU, kaum Tsamud yang merupakan kaum `Aad yang kedua, tinggal di Al-Hijr dan sekitarnya. Mereka memiliki ternak, ladang, serta kebun yang banyak.

Nikmat-nikmat terus mengalir kepada mereka. Mereka membangun istana yang dari tanah yang rata, serta rumah-rumah yang kokoh yang dipahat dari gunung.

BACA JUGA: Nabi Shaleh dan Unta Bentina yang Hamil

ArtikelTerkait

Nabi Musa dan Seorang Lelaki yang Tertolak Doanya

Kisah Nabi Musa dan Firaun

Mimpi Nabi Yusuf

3 Fakta Nabi Adam

Akan tetapi, mereka meremehkan nikmat tersebut, mengkufurinya, dan beribadah kepada selain Allah. Allah pun mengutus saudara mereka, Shaleh, yang berasal dari kabilah mereka sendiri.

Mereka mengenal nasab dan keluarganya, keutamaan dan kesempurnaannya, serta kejujuran dan amanahnya. Beliau mendakwahi mereka kepada Allah mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya serta meninggalkan apa yang mereka sembah selain Allah.

Beliau mengingatkan umatnya dengan nikmat-nikmat Allah kepada mereka dan juga dengan hari-hari (ketika Allah mengadzab) umat yang bersebelahan dengan mereka (kaum `Aad). Namun, tiada yang mengikuti beliau kecuali hanya sedikit saja.

Nabi Shaleh pun mendatangkan tanda kenabian yang besar sekaligus mukjizat dan bukti, serta nikmat kepada seluruh kabilah. Beliau berkata, “Inilah unta betina dari Allah.”

Namun diantara mereka terdapat sembilan orang yang benar-benar menentang apa yang dibawa oleh Nabi Shaleh, mereka pula merupakan setan-setan dari kalangan manusia.

Nabi Shaleh melihat kesombongan dan antipati mereka terhadap kebenaran, beliau mengingatkan mereka untuk tidak menyembelih unta tersebut.

Maka pertama kali yang dilakukan oleh kesembilan orang tersebut adalah bersepakat untuk menyembelih unta Nabi Shaleh.

Ketika Nabi Shaleh mengetahui apa yang terjadi, dan melihat pemandangan yang mengerikan itu, beliau tahu bahwa azab telah tetap dan tidak dapat dielakkan.

Karena kejahatan telah memuncak, tidak ada lagi keadaan yang lurus yang bisa diharapkan pada mereka. Nabi Shaleh pun mengatakan kepada mereka, “Bersukarialah kalian semua di rumah selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.

Pada masa tenggangnya, kesembilan orang tersebut bersepakat untuk melakukan perbuatan yang lebih berat dari penyembelihan unta tersebut.

Mereka memiliki kesepakatan baru, “Kita harus bersungguh-sungguh menyerangnya secara tiba-tiba beserta keluarganya pada malam hari.”

BACA JUGA: Kisah Nabi Palsu dan Pemuda Shaleh di Saat Wafatnya Rasulullah

Namun ketika mereka akan melaksanakan makarnya, maka Allah terlebih dulu membuat makar untuk menyelamatkan Nabi Shaleh. Sehingga mereka menjadi pendahulu bagi kaumnya untuk masuk ke neraka jahannam.

Allah menjatuhkan batu dari atas gunung sehingga tertindih oleh batu tersebut, sehingga mereka terbunuh dengan cara yang paling naas.

Tatkala telah sempurna tiga hari yang dijanjikan, datanglah kepada mereka teriakan dari atas mereka dan goncangan dari bawah mereka. Mereka pun mati dan Allah menyelamatkan Nabi Shaleh dan Kaum Mukminin yang bersama dengan beliau. []

Sumber: Mutiara Hikmah dari Kisah Para Nabi/ Penulis: Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashr As-Sady/ Penerbit: Darul Atsar, 2005

Tags: Kisah nabi shalehnabi shalehsirahSirah Nabawiyah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Menikah Bisa bikin Bahagia?

Next Post

Saudaraku, Ingatlah Allah, Maka Hatimu Menjadi Tenang

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa di Madyan, Doa Nabi Ayyub, Nasihat Nabi Adam

Nabi Musa dan Seorang Lelaki yang Tertolak Doanya

15 September 2023
Nabi Musa

Kisah Nabi Musa dan Firaun

4 September 2023
Penghuni Surga Paling Akhir, nabi yusuf

Mimpi Nabi Yusuf

30 Agustus 2023
Bahira,amalan bulan syaban, Fakta Nabi Adam, Syuraih

3 Fakta Nabi Adam

22 Juli 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Nabi Musa di Madyan, Doa Nabi Ayyub, Nasihat Nabi Adam

5 Nasihat Nabi Adam kepada Putranya, Nabi Syits

Oleh Haura Nurbani
24 September 2023
0

Nabi Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan.

Gulai Otak, Paradoks, Sedekah Politik

Sedekah Politik

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan.

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.