• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Khutbah

Khutbah Jumat – Solusi Masalah Kehidupan

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Khutbah
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
takut

Ilustrasi. Foto: British GQ

0
BAGIKAN

Oleh: Ust. Achmad Dahlan, Lc., MA.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْغَنِيِّ ذِي الرَّحْمَة، اَلَّذِي قَسَّمَ اْلأَرْزَاقَ بِبَالِغِ الْحِكْمَة، فَهُوَ الرَّبُّ الْحَكِيْمُ فِيْ خَلْقِهِ وَأَمْرِه ، اَلرَّحِيْمُ فِيْ عَطَائِهِ وَمَنْعِه.

أَشْهَدُ أَنَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَمُخْتَارُهُ وَمُصْطَفَاه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهَدْيِه إلى اليوم الذي نلقاه.

فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوااللهَ حَقَّ التَّقْوَى، وَأَطِيْعُوْهُ فِي السِّرِّ وَالنَّجْوَى.

فَقَدْ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah…

Di dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti pernah mengalami masalah yang berat dan terasa sangat membebaninya. Masalah adalah bagian dari sunnatullah dalam kehidupan. Allah sengaja menguji manusia untuk melihat siapa yang mampu bertahan dan lulus dalam ujian tersebut.

Lulus di sini bermakna manusia tetap berada di jalan yang benar, tetap taat dan menjalani syariat Islam dengan baik, tetap konsisten untuk meniti jalan yang akan melabuhkannya ke surga, sebesar apapun ujian yang diterimanya. Itulah yang bisa kita pahami dari beberapa firman Allah SWT dalam Alquran, di antaranya firman-Nya dalam Surat al-Mulk:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

ArtikelTerkait

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. al-Mulk: 2)

Juga firman Allah SWT:

Advertisements

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ # الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.”(QS. Al-Baqarah: 155-156)

Islam mengajarkan bahwa masalah ada untuk diselesaikan. Agar bisa meneruskan hidup, kita harus menyelesaikan masalah yang kita hadapi, karena masalah memang bagian dari kehidupan. Bukan justru tenggelam dan larut dalam pusarannya dan enggan bangkit untuk mencari solusi yang mungkin untuk dilakukan. Apalagi sampai berputus asa dan hilang harapan. Sayangnya, inilah justru yang banyak terjadi di kalangan masyarakat. Banyak yang akhirnya memilih lari dari masalah dan melakukan hal-hal yang negatif sebagai pelampiasan.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah…

Mungkin di antara masalah yang paling sering dialami masyarakat di negeri kita ini adalah masalah keuangan. Tingginya tuntutan materi tidak dibarengi dengan tersedianya sumber-sumber penghasilan yang bisa memberikan jaminan kehidupan yang layak. Sementara media elektronik terutama televisi, setiap saat memamerkan kemewahan hidup melalui expose kehidupan selebriti, sinetron keluarga, kuis dengan hadiah jutaan rupiah dan program lainnya.

Himpitan keuangan akhirnya banyak membuat orang berputus asa dan mengambil jalan pintas dengan melakukan bunuh diri, KDRT, perbuatan kriminal, mengonsumsi miras dan narkoba dan perbuatan negatif yang lain.

Maka sebagai seorang muslim, apakah yang harus kita lakukan ketika menghadapi masalah keuangan yang sangat berat?

Yang pertama yang harus dilakukan adalah kembali menguatkan keyakinan bahwa semua rezeki bersumber dari Allah SWT. Allah Sang Pencipta alam semesta adalah Dzat Yang Maha Kaya. Dialah satu-satunya yang mampu memberikan rezeki kepada makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang mempunyai  hak dan kekuasaan untuk melakukan hal itu. Allah berfirman:

وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ

“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat.” (QS al-An’am: 133)

Juga firman-Nya:

أَمْ مَنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ…

“Atau siapakah dia yang mampu memberimu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? (QS. al-Mulk: 21)

Bahkan jika seluruh manusia meminta kepada Allah dan semua dikabulkan permintaannya, maka kekayaan Allah tidak akan berkurang. Rasulullah SAW menggambarkan dalam sebuah hadits bahwa kekayaan Allah bagaikan luasnya samudera, dan semua permintaan manusia yang dikabulkan adalah seperti air yang menempel pada jarum ketika dimasukkan dalam samudera tersebut. Allah berfirman dalam sebuah hadis Qudsi melalui lisan Nabi Muhammad:

يَا عِبَادِي لَوْ أنَّ أَوَّلَكُم وآخِرَكُم وإنْسَكُمْ وَجِنَّكُم قَامُوْا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ.

“Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang pertama kalian, orang terakhir kalian, semua jin dan manusia, semuanya berkumpul di sebuah padang yang luas, kemudian setiap mereka meminta kepada-Ku dan Aku kabulkan permintaanya, maka yang demikian itu tidak akan mengurangi apa yang ada disisi-Ku kecuali seperti berkurangnya air laut ketika dimasukkan jarum ke dalamnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Padahal Allah Yang Maha Kaya itu sudah berjanji, bahwa menjadi tanggung jawab-Nya untuk memberi rezeki kepada semua makhluk-Nya. Jika demikian, apakah perlu kita merasa khawatir dengan rezeki kita? Allah berfiman:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan tidak ada suatu makhluk yang bernyawapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (yaitu Lauh mahfuzh).” (QS. Hud: 6)

Yang kedua yang harus dilakukan adalah: meyakini bahwa rezeki yang kita dapatkan adalah bagian yang telah Allah tentukan untuk kita. Tidak ada rezeki yang salah alamat atau salah sasaran. Allah –dengan kebijaksanaan-Nya- telah menentukan siapa saja yang akan mendapatkan rezeki yang lapang dan dan siapa yang mendapatkan rezeki yang sempit. Semua berdasarkan pengetahuan dan kebijaksaan-Nya, karena Ia adalah Dzat yang Maha Mengetahui. Semua rezeki yang diturunkan ke bumi –dalam bentuk apapun- sudah disertai nama penerima rezeki tersebut, sehingga tidak mungkin tertukar.

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا….

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia…(QS Az-Zukhruf: 32).

Allah juga berfirman:

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS ar-Ra’d: 26).

Keyakinan seperti ini adalah merupakan kesempurnaan keimanan seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda:

لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ، حَتَّى يَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَهُ، وَأَنَّ مَا أَخْطَأَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَهُ

“Tidak sempurna iman seorang hamba sehingga ia beriman kepada qadha’ dan qadar -yang baik dan yang buruk-. Sehingga ia yakin bahwa apa yang ia terima tidak mungkin meleset darinya, dan  apa yang tidak ia terima tidak mungkin menjadi miliknya.” (HR at-Tirmidzi)

Yang ketiga, melakukan introspeksi diri atas perbuatan yang telah dilakukan. Bisa jadi Allah memberikan ujian karena kesalahan kita di masa lalu. “Seorang hamba mungkin ditahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya”, begitu sabda Nabi dalam sebuah hadis riwayat Imam Ibnu Majah. Bagi seorang mukmin, ujian menjadi sarana untuk kembali kepada Allah, untuk mengoreksi kesalahan dan dosa yang sudah dilakukan. Oleh karena itu, ujian sebenarnya merupakan ungkapan rasa sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah ingin menariknya dari lubang hitam dosa dan membimbingnya kembali menuju rahmat dan petunjuk-Nya.

Yang keempat, berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan terus memohon karunia-Nya. Tidak ada kehidupan yang lebih indah dan mudah daripada kehidupan yang diridhai dan dibimbing Allah SWT. Untuk bisa mendapatkan bimbingan-Nya, maka kita harus mendekat kepada-Nya. Mendekat dengan melakukan amalan yang dicintai-Nya berupa ibadah yang wajib dan sunnah. Mendekat melalui kepatuhan dengan tidak melanggar sesuatu yang diharamkan-Nya. Rasululluh SAW bersabda dalam hadis qudsi:

…وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ…

“…Tidak ada cara bagi hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih aku cintai selain melakukan kewajiban yang aku perintahkan, dan jika ia terus menerus melakukan ibadah yang sunnah maka aku akan mencintai-Nya, jika aku mencintai-Nya maka Aku akan menjadi pendengaran yang ia jadikan untuk mendengar, menjadi mata yang ia jadikan untuk memandang, menjadi tangan untuk memukul, dan menjadi kaki untuk berjalan. Kalau ia meminta kepada-Ku pasti Aku kabulkan, dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku lindungi…” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Yang kelima, terus berusaha mencari jalan untuk mendapatkan rezeki dan tidak berputus asa. Allah tidak akan mengubah nasib kita kecuali kalau kita berusaha untuk mengubahnya. Usaha adalah bentuk optimisme manusia untuk mendapatkan karunia Allah. Dan Allah berjanji untuk menuntun jalan hamba-Nya yang mau berusaha. Maka tidak ada kata putus asa dalam kamus Islam. Selama kita berusaha dengan segenap kesungguhan, berdoa dengan penuh keikhlasan, dan kemudian berpasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah, maka pasti akan terbuka semua jalan untuk masalah yang kita hadapi, sebesar dan seberat apapun masalah tersebut.

Allah SWT berfirman:

…إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ…

“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”(QS al-Anfal: 53)

Allah juga berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS al-‘Ankabut: 69)

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah…

Seberat apapun masalah keuangan yang kita hadapi, yakinlah bahwa masih ada orang yang mendapatkan musibah yang lebih berat. Dan serumit apapun problem kehidupan yang menghampiri kita, yakinlah bahwa Allah mempunyai solusi untuk masalah tersebut. Maka tidak perlulah kita berputus asa. Tidak perlu juga kita mencari pelampiasan kepada hal-hal yang negatif. Justru masalah dan musibah yang kita dapatkan adalah peluang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, untuk menjadi hamba-Nya yang sejati, hamba yang taat, tunduk, takut dan sekaligus cinta kepada-Nya.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

Khutbah  Kedua:

اَلْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه، أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَـمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون:

ثُمَّ صَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى الْهَادِي الْبَشِيْر، وَالسِّرَاجِ الْـــمُنِيْر، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبَ الْفَضْلِ الْكَبِيْر. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ:  ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً﴾

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنـِّكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإسَلَامَ وَالْـمُسْلِمِيْن، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْن، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْن.

اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الظَّالِــمِيْن بِالظَّالِــمِيْن وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِــمِيْن

اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ الظَّالِـمِيْنَ فَإِنَّهُمْ لاَ يُعْجِزُوْنَك

اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلاَةَ أُمُورِنَا

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،

أَقِيْمُوا الصَّلَاة

[]

SUMBER: IKADI.OR.ID

Tags: masalahsolusi setiap masalah
Share47SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Posisi Terhormat Menjadikan Mereka Berdua Celaka

Next Post

Panji Pertama yang Diberikan oleh Rasulullah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

khutbah jumat, kematian

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

25 Juni 2021
khutbah jumat, zalim

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

19 Juni 2021
khutbah takdir

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

11 Juni 2021
khutbah jumat, islam

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

4 Juni 2021
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.