• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 1 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Ketika Natsir Berpelesiran di Kota Bandung

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Google Image

Foto: Google Image

0
BAGIKAN

Ketika Natsir Berpelesiran di Kota Bandung 1PADA buku terbarunya Atep Kurnia, Jejak-Jejak Bandung (2020), mengungkapkan jejak penerbitan di Bandung, pasca- kemerdekaan ternyata ada Majalah Islam berbahasa Sunda bernama Al-Muslih , majalah terbit secara tengah bulanan diterbitkan oleh Persatuan Alim Ulama Islam Indonesia Bandung.

Majalah tersebut di pimpin oleh KH Sja’roni dan jajaran redaksinya Habib Utsman, U. Baluqiya, A. Taufiq, dan M.E. Nurdjamil. Alamat redaksi majalah tersebut di Jalan Pasar Baru 173, Bandung.

BACA JUGA:  Perginya Natsir, Sang Khadimul Ummah

Sebagaimana informasi Atep Kurnia, pada edisi no. 1 Th II, 1 September 1953, majalah Al-Mushlih menambahkan rubrik “Ngawalungkeun”, rubrik yang menampilkan riwayat hidup pemimpin Islam lintas golongan dan partai. Pada rubrik tersebut perdana kali menangkat Profil Muhammad Natsir, ketua Umum Masyumi, berdasarkan tulisan Tamar Djaja.

ArtikelTerkait

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Majalah Al-Muslih berbahasa Sunda terbit di Bandung, mengingatkan saya bagaimana Natsir ketika sekolah dan berjuang di Bandung dan menikmati Bandung kala itu, dan bertemu teman hidupnya.

Muhammad Natsir sendiri, lahir di Alahan Panjang, Sumatera Barat. 17 Juli 1908, setamat pendidikannya di HIS (Hollandsch Inlandsche School) Padang kemudian melanjutkan pendidikannya ke MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda, di MULO Natsir sekelas dengan keturunan Belanda, karena ketekunan dan prestasi yang memuaskan, Natsir mendapatkan beasiswa kembali dari pemerintah Belanda dan melanjutkannya ke AMS (Algemene Middelbare School) di Bandung, dengan mengambil fokus studi Sastra Barat Klasik.

Natsir (2008) menuliskan kenangan ketika ia sekolah di Bandung, dan berpelesiran menikmati Bandung saat mengirim surat kepada anak-anaknya,

Aba tinggal di Bandung, di Cihapit dirumah Etek Latifah, tak beberapa jauh dari sekolah AMS (AII). AMS Afd: A adalah satu-satunya sekolah menengah diwaktu itu, yang memberi pelajaran bahasa Latin dan kebudayaan Yunani. Bulan Juli 1927 (Aba sudah berumur 19 tahun) mulailah Aba belajar disekolah yang “istemewa” itu.

Kesan aba yang pertama ialah, bahwa bahasa Belanda Aba tidak fasih. Tidak selancar bahasa Belanda teman-teman sekelas yang berasal dari pulau Jawa. Kalau membuat karangan bolehlah, tapi untuk berbicara amat sukar seperti orang lain itu. Kesan kedua ialah bahasa Latin adalah mata pelajaran yang pokok.

Dan berat benar rasanya. Tiga bulan yang pertama Aba tekun mempelajarinya. Pukul tiga sore sudah Aba mulai dengan Latin sampai 4.30 sore. Sesudah itu baru pelajaran yang lain-lain sampai pukil 8.30 malam.

Natsir selalu berpelesiran di Bandung setiap Sabtu, ia mengingat momen itu, “Petang Sabtunya! Aba mandi memakai baju bersetrika, pantolan panjang dan jas tutup. Pergi berjalan kaki dari Cihapit ke lokasi. Disana makan sate Madura, di Kedai Madrawi depan kantor polisi.

BACA JUGA:  Selintas Pandangan Hidup Natsir

Advertisements

Sesudah berkeliling sebentar di Pasar Baru pulang pula berjalan kaki, lewat hotel Homan. Di Depan Hotel Homan itu Aba berdiri orkes hotel Homan yang tetap bermain tiap petang Sabtu. Mendengar itu rindu pula Aba ke biola Aba kembali tetapi biola Aba kesampingkan, oleh karena kuatir pelajaran akan terganggu”

Natsir muda bila tidak sedang belajar dan membaca, kadang ia pergi ke bioskop atau pasar malam tahunan, Jaarbeurs.

Sulhan Syafii& Ully Rangkuti (2014),Kedai Sate yang dikunjungi Natsir tersebut juga sering dikunjungi oleh Soekarno semasih sekolah di Bandung, selain Soekarno dan Natsir tokoh-tokoh seperti Ali sastroamidjojo dan Ruslan Abdulghani, dan bahkan Sate Madrawi ini menjadi menu makan untuk Konferensi Asia-Afrika.

Di Bandung inilah Natsir terkenang, dan Bandung tidak melupakan Natsir, dengan ditampilkan riwayat hidup Natsir di Majalah al-Muslih. []

Tags: Kota Bandungm natsir
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Naik Ember, Pengantin Ini Lintasi Banjir untuk Menikah

Next Post

8 Tips Jaga Kondisi Tubuh saat Musim Hujan

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Jima, Suami Istri

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0

Ibu Hamil

Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Stress, Apa Bahayanya bagi Janin dalam Kandungan?

Oleh Saad Saefullah
31 Mei 2025
0

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Oleh Haura Nurbani
31 Mei 2025
0

Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban, Berqurban

Kenapa Aku Tidak Mau Berqurban, Padahal Aku Mampu?

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0

waktu, disiplin, mesin waktu

Apakah Mesin Waktu Benar-benar Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Oleh Yudi
31 Mei 2025
0

Terpopuler

Perubahan Hormon Perempuan di Usia 40 Tahun: Apa yang Terjadi di Tubuh?

Oleh Yudi
31 Mei 2025
0
bunga, menopause, berhubungan intim, hormon, perempuan

Estrogen adalah hormon utama wanita yang mengatur siklus menstruasi, kesuburan, dan kesehatan organ reproduksi.

Lihat LebihDetails

Akibat Makan Telur Setiap Hari

Oleh Haura Nurbani
30 Mei 2025
0
Akibat Makan Telur Setiap Hari

Apa akibat makan telur setiap hari?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Aku Tidak Mau Berqurban, Padahal Aku Mampu?

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0
Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban, Berqurban

Mobil di garasi berbaris, tak satu pun yang semu, Lalu hatiku bertanya lirih: Kenapa aku tidak mau berqurban, padahal aku...

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Istri yang Toksik

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0
Dosa Suami kepada Istri, Keutamaan Asiyah,. Ciri Istri yang Toksik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri istri yang toksik, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan emosional dan ruhiyah dalam rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.