• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 8 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

Kesedihan sang Kaisar

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: YouTube

Foto: YouTube

2.2k
BAGIKAN

ADA sebuah kisah unik dalam kitab Azwaajul Khulafaa` karya Syaikh Raji’ Kinas tentang Abu Ja’far Al-Manshur (732-775 M), sang pembangun Baghdad. Menurut beliau, inilah penguasa dalam Islam yang paling awal sukar ditemui rakyat.
Kesedihan sang Kaisar 1

Tentu hal ini terkait dengan kepribadian sang Amirul Mukminin, juga bagaimana ‘Abbasiyah menegakkan kuasa yang disertai pertumpahan darah tak terelakkan melawan Bani ‘Umayyah, serta tata kota Baghdad.

Yang pertama dan kedua telah banyak diulas oleh para Ahli Tarikh tepercaya. Nah yang ketiga, tersebut dalam sejarah bahwa tinggi benteng terluar Baghdad mencapai 40 meter dan jari-jari bentang kotanya 20 mil. Lebar bagian atas tembok kota itu dapat dilewati 4 kereta perang sekaligus berjajar. Ke arah dalam menuju istana Khalifah, masih ada 6 lapis tembok lagi. Puncak Baghdad, Madinat As Salam, tempat tinggal sang penguasa, menjulang tinggi di tengah. Untuk sampai ke dalamnya harus melewati 40 lapis penjaga.

Baghdad di zaman itu menjadi kota terbesar di dunia berpenduduk 3 juta jiwa. Menempati peringkat ke-2 adalah Ch’ang-An, ibu kota Dinasti T’ang yang sedang memerintah Tiongkok.

ArtikelTerkait

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Apa Saja Keuntungan Menikah di KUA?

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

Saat itu, tutur Raji’ Kinas, seorang Arab Badui pengembara dihadapkan kepada Al-Manshur. Dia diminta Al-Manshur untuk mengisahkan perjalanannya ke berbagai negeri, demi menyimpulkan, “Tiada yang semegah Baghdad”.

Lelaki ini—seperti umumnya Badui yang polos—blak-blakan bahwa Baghdad memang megah, tapi angker; rajanya sulit ditemui rakyat. Dia lalu berkisah tentang Ch’ang-an yang rapi, di mana bertakhta Kaisar yang sudah lanjut usia namun bijaksana.

Barangkali yang dimaksud adalah Kaisar Xuanzong yang memerintah antara tahun 712-756 M.

Si Badui dengan penuh semangat berkisah bahwa ketika makin tua, Kaisar mulai kehilangan daya dengarnya. Gejala tuli kian terasa. Diapun bermuram durja. Para menteri dan penasihat menghibur, “Apa pun yang terjadi, Yang Mulia tetap Kaisar kami yang bijak, mohon Baginda jangan bersedih.”

“Aku berduka bukan meratapi diri,” ujar Kaisar, “Aku sedih sebab kini tak lagi bisa mendengar langsung keluhan rakyat!”

Sejak saat itu, Sang Kaisar yang rajin minta ditandu mengelilingi negeri ini memutuskan untuk tak memegang pemerintahan secara langsung. Diangkatlah Perdana Menteri (Chen Xiang) dari lulusan terbaik ujian negara (Jinshi) untuk menjalankan pemerintahan di bawah pengawasannya. Ujian untuk memilih para pejabat diselenggarakan bertingkat; dari tingkat distrik, provinsi, hingga negara. Meritokratis. Secara berjenjang; para menteri, gubernur, bupati, dan hakim wilayah diangkat berdasar peringkat dalam ujian. Pengawasan ditata.

Lalu apa yang dikerjakan Kaisar? Dia makin rajin mengelilingi negeri untuk mendengarkan keluhan rakyat dan menyemangati mereka. Sebab pendengarannya lemah, Kaisar menitahkan agar yang ingin mengajukan masalah mengenakan pakaian merah dan menyiapkan aduan secara tertulis. Atas titahnya, regu khusus kekaisaran akan menindaklanjuti tiap aduan sesuai tingkat pengambil kebijakan; desa hingga pusat.

Kaisar terus berkeliling; menyemangati rakyat, memberkati mereka di tempat peribadatan, mendorong pendidikan, kerja keras, dan bakti. Yang dilakukan Kaisar mengilhami rakyat, baca tulis meningkat, aneka kerja bersemangat, pemerintahan tertata, dan Dinasti T’ang pun jaya.

“Nah,” simpul si Badui pada Al-Manshur, “Amirul Mukminin tentu lebih berhak melakukan semua hal indah itu daripada Kaisar Cina. “Sebab Kaisar itu,” ujar si Badui, “Hanya bertindak demi kemaslahatan dunia. Sementara kau hai Al-Manshur, adalah pemimpin yang dibimbing Firman Tuhan dan Sunnah insan sempurna untuk menjayakan orang-orang beriman di dunia hingga akhirat!”

Nasihat ini begitu berkesan di hati Abu Ja’far Al-Manshur, yang sejak itu mulai sering mengundang para ‘Ulama untuk dia dengarkan nasihatnya.

Dalam suasana adanya pemimpin yang seakan menulikan diri dari suara jutaan rakyat, mengenang Sang Kaisar yang tuli namun berjuang untuk mendengar terasa begitu indah. []

Tags: Abu Ja’far Al-Manshursalim fillah
Share2236SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Akhir Hidup Malcom X

Next Post

Bukan Uang, Gubernur Madinah Wakafkan 100 Ribu Pohon Kurma untuk Anak Yatim

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

gunung, naik gunung, shalat

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

8 Juli 2025
menikah, KUA

Apa Saja Keuntungan Menikah di KUA?

6 Juli 2025
gunung, mendaki gunung

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

2 Juli 2025
rasa benci, anak, ayah

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

30 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Cuci Pakaian

Jangan Cuci Pakaian di Sore dan Malam Hari, Kenapa?

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Oleh Dini Koswarini
8 Juli 2025
0

istri, dendam

Benarkah Orang Pendendam Rezekinya Sulit?

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

otot kaki

7 Peran Vital Otot Kaki untuk Hari Tua Kita

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

gunung, naik gunung, shalat

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

Terpopuler

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

7 Ciri-ciri Rumah Tangga yang Disukai Setan

Oleh Yudi
7 Juli 2025
0
rumah, mudik

Rumah tangga yang anggota keluarganya lalai dari shalat, bahkan ada yang tidak shalat sama sekali, adalah rumah tangga yang disukai...

Lihat LebihDetails

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Suara

Iman kepada hal gaib adalah bagian dari ajaran Islam. Namun, bukan berarti kita harus mengikuti setiap bisikan atau suara yang...

Lihat LebihDetails

Wah, Ternyata Ini Manfaat Minum Air Garam Sebelum Tidur!

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Air, Keistimewaan Air Zamzam, Air Garam

Berikut adalah manfaat minum air garam (garam laut alami atau himalaya, bukan garam meja berlebihan) sebelum tidur, jika dikonsumsi dengan...

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.