• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Keadilan untuk Paman Rasulullah ﷺ

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Fakta Nabi Ilyas, Umair bin Wahb

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

HUBUNGAN Rasulullah ﷺ dengan pamannya, Abbas, terjalin sebelum penaklukan kota Makkah. Sebuah hubungan yang sangat kuat dan rekat.

Selain itu, sudah ada kesepahaman antara beliau dengan Abbas dalam membagi tugas sehingga Abbas mampu memainkan peran penting saat diperlukan.

Abbas senantiasa berada di kota Makkah untuk mengawasi kegiatan kaum Quraisy dan melaporkan semua gerak-gerik mereka kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Ketika terjadi perang Badar, Abbas mau tidak mau harus ikut serta dalam barisan pasukan kaum Quraisy. Dia harus memperlihatkan persekutuannya dengan mereka di dalam perang tersebut walaupun secara lahiriah belaka.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

BACA JUGA: Tatkala Surah Al-A’raf Membuat Ibnu Abbas Menangis

Itulah yang dimaksudkan oleh Rasulullah ﷺ dengan pernyataannya, “Sesungguhnya Abbas terpaksa berperang bersama mereka.”

Meletuslah perang Badar. Peperangan berakhir dengan kemenangan yang berhasil dipetik oleh kaum muslimin atas musuh-musuh Islam dan Allah.

Kaum Quraisy harus menelan kekalahan berat setelah semua pembesar, jawara, dan pendekar yang mereka miliki gugur di medan pertempuran. Abbas selamat dari kematian. Tetapi dia harus menjadi tawanan kaum muslimin.

Malam harinya, Rasulullah ﷺ tidak bisa tidur sedetik pun. Matanya seakan-akan tidak bisa diajak kompromi. Kesedihan tampak sekali pada raut wajahnya yang mulia itu. Beliau tidak dapat menyembunyikan perasaan kasihannya kepada pamannya yang sedang di penjara itu.

Sebagian sahabat ada yang bertanya, “Kenapa engkau tidak bisa tidur wahai Rasulullah? Apakah gerangan yang membuatmu seperti itu? Tolong katakan kepada kami, mungkin saja kami bisa membantu!”

“Aku mendengar suara rintihan Abbas dalam ikatannya,” jawab beliau.

Kaum muslimin merasa berat hati menyaksikan Nabi yang mereka cintai dirundung kesedihan dan kerisauan. Sebagian dari mereka segera menghilang menuju tempat ditawannya Abbas dan segera melepaskan belenggunya.

Mereka membebaskan Abbas. Mereka kembali untuk melaporkan kabar gembira kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tentang apa yang mereka perbuat.

“Wahai Rasulullah ﷺ, sesungguhnya kami telah melepaskan ikatan Abbas. Mudah-mudahan engkau bisa gembira,” kata mereka.

Tetapi memang Rasulullah ﷺ bukanlah orang yang mau berlaku berat sebelah kepada semua tawanannya. Beliau tidak ingin memberikan perlakuan istimewa kepada pamannya, Abbas, di atas semua tawanan lainnya. Karena hal itu bisa menjadi teladan buruk di kemudian hari.

Beliau pun memerintahkan, “Kalau begitu, lepaskan saja semua tawanan. Dan tawarkan kepada semua suku Quraisy untuk menebus masing-masing tawanan mereka.”

BACA JUGA: Mengapa Kau Mundur, Hai Ibnu Abbas?

Setelah itu, terjadilah pertukaran antara suku Quraisy dengan Rasulullah ﷺ. Mereka diminta untuk menebus rekan-rekannya yang ditawan. Di antara para tawanan yang ada bersama Abbas terdapat dua anak laki-laki, putra paman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang lainnya, Uqail dan Naufal.

Tetapi Rasulullah ﷺ tidak mau menyerahkan kedua keponakan Abbas itu secara cuma-cuma. Beliau memperlakukan mereka berdua itu sejajar dengan tawanan lainnya. Kedua anak itu juga diminta tebusannya oleh beliau seperti tawanan lainnya. Tebusan itu diminta dari Abbas sebagai orang yang paling dekat.

“Wahai Abbas! Seperti diketahui, engkau harus menebus dirimu dan kedua keponakanmu, Uqail bin Thalib dan Naufal bin Al-Haris. Anda juga harus menebus sekutu Anda, Uqbah bin ‘Amr dan saudara dari Haris bin Fihr karena aku tahu benar engkau adalah orang kaya.”

Penawaran itu tentu saja ditolak oleh Abbas. Dia merasa sebagai orang muslim yang terpaksa mengikuti perang bersama orang-orang kafir Quraisy. []

Sumber: Kisah Keadilan Para Pemimpin Islam/Karya: Nasiruddin S.AG, MM/Penerbit: Republika

Tags: abbaspaman rasulullah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Beda Taubat dengan Hati dan Istighfar

Next Post

Menurut Umar, Negara akan Mencapai Kejayaan dengan Tiga Hal Ini

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – Bahaya Tasyabuh dengan Tradisi Non-Muslim

Oleh Sodikin
27 Desember 2019
0
Ilustrasi. Foto: Tribun

Dengan pengetahuan kita tentang bahaya Tasyabbuh, akan menyadarkan kita pentingnya membangun rasa percaya diri sebagi seorang muslim

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.