• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 27 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Karena Keyakinan

Oleh Rifki M Firdaus
4 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: M Ardiansyah/Islampos

Foto: M Ardiansyah/Islampos

0
BAGIKAN

Oleh: Ki Dedeng Juheri
Penulis

KALAU digigit nyamuk dan nyamuk itu kita pukul hingga mati, pernahkah menemukan jarum di tubuhnya? 

Tidak. 

Lantas dengan apa nyamuk mengambil darah kita? 

ArtikelTerkait

Pernikahan Tak Berubah, Kita yang Berubah

Diplomasi Elegan Ala Türkiye

Fajar Sadboy dan Generasi Muda Mencari Jatidiri

Suami Istri, Pasang Wajah Manis

Tentu saja dengan paruh panjang serupa jarum, kecil, lembek, rapuh, dan mudah patah.

BACA JUGA: Yakin, Masih Mau Mengeluh?

Tapi kok bisa menembus kulit kita, bahkan kulit telapak kaki yang tebal?

Itulah keahlian, ilmu.

Dengan ilmu, sesuatu yang tampak sulit menjadi mudah, sesuatu yang tampak tidak mungkin menjadi mungkin, dan sesuatu yang tampak biasa menjadi luar biasa. Seperti nyamuk tadi, jarum lentur pun menjadi hebat.

Itulah karunia Allah pada makhluk kecil ini. Kita yg tak punya ilmunya, teramat sulit menggunakan paruh nyamuk untuk menusuk kulit.

Ilmu yang berpadu dengan keyakinan, lebih mantap lagi. Adalah kisah Amrin bin Madi Kariba, menjadi inspirasi bagi kita. Ia memiliki sebilah pedang bernama Shamshamah yang mashur kelebihannya. Pedang shahabat yang alim ini, tak diragukan kehebatannya.

Suatu hari sampailah berita kemasyhuran Shamshamah ke telinga Sayidina Umar Ibn Khathab. 

Diliputi rasa penasaran, Umar mengirim utusan untuk minta izin dan membawa pedang tersebut ke hadapannya.

Shahabat Amrin tidak keberatan, dan langsung memberikan pedang kesayanganya untuk diserahkan pada khalifah Umar.

Dengan gembira Umar menerima dan meneliti sosok pedang bernama Shamshamah tersebut, namun tak lama dahinya berkerut heran. Tak ada yang istimewa, tak ada kelebihan apa-apa. 

Bila dibandingkan dengan pedang yang lainnya, sungguh ini hanyalah pedang biasa.

Umar lantas mengirim surat pada Amrin, “Pedang saudara hanyalah cerita belaka, tak ada hebatnya sebagaimana berita yang tersebar selama ini.”

Amrin membalas surat khalifah, “Mohon maaf, sebab yang saya kirimkan hanya pedangnya saja, tidak dengan tangan yang biasa menggunakannya.”

Masyaallah.

Yang hebat itu keyakinannya, orangnya, dan ilmu karunia-Nya. 

“Shiddiqnya pedang itu tergantung kepada shiddiqnya si empunya pedang,” nasihat Reviver Jihad Syaikh Abdullah Azzam dalam buku Penawar Lelah Pengemban Dakwah. 

Seseorang yang yakin pada Allah, maka Allah akan menjadikan perkakasnya manut kepadanya. Tentu saja bukan hanya pedang, tapi tombak, panah, senapan, hewan tunggangan, kendaraan dan sebagainya.

Khalid bin Walid sangat takut pada Allah, maka Asyqar kuda tunggangannya pun menurut dan sehati dengan tuanya. 

Ali bin Abi Thalib sangat takut pada Allah, maka Zulfikar pun menjadi pedang yang sangat ampuh. 

Saad bin Abi Waqqash sangat takut pada Allah, maka manjanik busurnya menjadi panah yang bidikannya sangat akurat.

BACA JUGA: Berkeyakinan Sial, Termasuk Syirik?

Syaikh Abdullah Azzam yang hidupnya tersembah dalam jihad di Palestina dan Afghanistan pernah menceritakan seorang musuh terkena peluru mujahid.

Musuh itu tertembak dari jarak jauh dan dengan senapan biasa, tapi para dokter ahli angkat tangan untuk menanganinya. Mereka berkata, ”Ini bukan peluru biasa.”

Jadi ini karena apa?

Tidak lain karena keyakinan yang mantap, pejal, dan kokoh pada Allah Swt. 

Alat yang kita gunakan mungkin lebih hebat dari yang digunakan oleh Amrin, Khalid, Ali, dan Saad, tapi kualitas pribadi kita biasa saja sehingga alat hebat itu menjadi biasa saja. 

Mungkin laptop yang kita gunakan lebih canggih dari para penulis brilian, tapi hanya menjadi barang biasa yang tidak banyak menghasilkan karya.

Ini pelajaran bagi kita, bahwa fasilitas bukan segala-galanya. Yang segala-galanya itu Allah, alat hanyalah penunjangnya. Ilmu dan keyakinan menjadi pemantiknya. Wallahu’alam. []

Tags: Ki Dedeng JuheriYakin
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dua Ibu Satu Rumah

Next Post

Kematian adalah Sebuah Keniscayaan

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Suami istri tidak romantis?, Kapan Nikah, Hukum Hadiri Undangan Walimah, pernikahan

Pernikahan Tak Berubah, Kita yang Berubah

7 Februari 2023
Rasmus Paludan, Türkiye

Diplomasi Elegan Ala Türkiye

5 Februari 2023
Foto: YouTube Denny Cagur TV

Fajar Sadboy dan Generasi Muda Mencari Jatidiri

3 Februari 2023
Cara Suami Tunjukkan Cinta pada Istri, Kewajiban Suami terhadap Istri, 6 Penyebab Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Cara Jadi Suami Romantis, Kewajiban Istri terhadap Suami

Suami Istri, Pasang Wajah Manis

28 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Ustadz Aad

Awal Ramadhan, Sekolah Alam Purwakarta Gelar Seminar Parenting, Hadirkan Ustadz Aad: Sudah Baligh Tapi Belum Aqil? Kok Bisa?

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Pada seminar ini, orangtua siswa SAP turut hadir bersama beberapa peserta umum. Ustadz Aad menjelaskan mengenai komparasi aqil dan baligh.

SD Jakarta Islamic School Joglo

SD Jakarta Islamic School Joglo Raih Juara 1 dalam Program Juara Indonesia Ramadan Indosiar

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Anak-anak hebat SD JISc Joglo ini terbentuk dari didikan guru-guru hebat yang dididik oleh Principal SD Jakarta Islamic School  JISc,...

mandi junub mandi wajib manfaat mandi air dingin, Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi!, Tempat yang Dilarang untuk Buang Hajat, Tempat Terlarang untuk Buang Hajat, yang Dibolehkan ketika Puasa, Tata Cara Mandi Wajib, Tata Cara Mandi Wajib, Adab saat di Kamar Mandi, Hukum Mandi Junub, Mandi Janabah, Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi, Hukum Puasa

Hukum Puasa bagi Orang yang Mandi Junub setelah Terbit Fajar

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Ya, apa hukum puasa bagi orang yang mandi setelah terbit fajar?

tajassus, Ghibah Membatalkan Puasa

Ghibah Membatalkan Puasa?

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Apakah ghibah membatalkan puasa Ramadhan seseorang?

Terpopuler

Bintang Berekor; 1400 Tahun Lalu Alquran Sudah Merincikan

Oleh Yudi
18 Desember 2020
0
Surat Al Maidah

Lalu dengan meteor atau bintang berekor  yang jatuh ke bumi, sesungguhnya fenomena itu sudah jauh-jauh hari dirincikan al-quran, yakni 1400...

Lihat Lebih

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Ketika Al-Mahdi Muncul di Akhir Zaman, Ini Tanda-tandanya

Oleh Eva F Hasan
24 Oktober 2019
0
Foto: Abu Umar/Islampos

SETIAP Muslim tentu mengetahui bahwa di akhir zaman kelak, kita akan mengalami masa kejayaan. Di mana sosok panglima pembela kebenaran,...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications