• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 13 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Dari Anda Opini

Kapal dan Kapten Kesadaran

Redaktur Eneng Susanti
1 bulan ago
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0
Ilustrasi. Foto: Mxdwn Movie

Ilustrasi. Foto: Mxdwn Movie

  • Bagikan Yuk :

Oleh: Abdillah Mushthafa 
(Pengurus MDTA Al-Falah Jatiluhur, Purwakarta)

FILM legendaris Titanic yang sudah berusia 24 tahunan masih melekat di benak orang-orang yang pernah menonton atau setidaknya mendengar ceritanya. ⁣

Majalah yang saat itu menampilkan spesifikasi kapal Titanic, Ship Builders, menuliskan bahwa kapal itu adalah puncak teknologi dan diyakini hampir tidak mungkin tenggelam. ⁣
⁣
Diceritakan, kapten dan awak kapal itu pun percaya bahwa Titanic akan baik-baik saja. Tak dinyana, sampai akhirnya menghantam gunung es, kesadaran mereka baru hadir. Bahwa mereka terlambat membelokkan kapal itu. ⁣

BACA JUGA: Inilah Wanita Muslim yang Selamat dari Kecelakaan Kapal Titanic pada 1912
⁣
Selepas itulah, sang kapten baru mengakui bahwa “Kita akan tenggelam”. Tindakan apa pun tidak akan mampu membuat kapal dengan isinya selamat. ⁣
⁣
Tragedi itu mirip dengan hidup kita. Cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi hidup. ⁣
⁣
Masing-masing dari kita memiliki system auto-pilot. Kita mengenalnya sebagai ‘kebiasaan’. Sebagian dari kita percaya dan menjadikan kebiasaan itu menuntun diri dalam kehidupan. ⁣
⁣
Kita mengenal istilah alam sadar dan bawah sadar. ⁣
⁣
Kalau melihat Titanic, hubungan antara kapten dan kapalnya, kapten adalah alam ‘sadar’ dan kapal adalah alam ‘bawah sadar’. ⁣
⁣
Kapal adalah alam bawah sadar kita, dia penuh dengan sumber daya, program-program dan pengaturan yang telah menjadi ‘bangunan’. ⁣
⁣
Kapten adalah alam sadar kita, dalam perannya dia adalah yang mengendalikan kapal, memberikan instruksi atau bahkan menyetel sistem otomatis pada kapal. Kapal dapat bergerak otomatis dengan setting-an sang kapten ke sebuah tujuan. ⁣
⁣
Karena sudah mendapat pengaturan untuk ‘lurus terus’, kapal yang “biasa lurus” tanpa disadari sang kapten dalam waktu lama menghantam gunung es juga. ⁣
⁣
Sebagai makhluk kebiasaan, kita melakukan apa yang sudah kita percaya atau yakini benar, baik atau bagus. ⁣
⁣
Kita melakukan apa yang sudah biasa dilakukan. Kita memikirkan apa yang biasa kita pikirkan. Kita melakukan apa yang sudah kita kuasai atau ketahui. ⁣
⁣
Kiranya tidak ada yang salah dengan hal tersebut, tapi bagaimana kalau hasilnya ternyata menjadi masalah, kebiasaan kita malah memberikan hasil yang tidak kita inginkan?⁣

BACA JUGA: Kisah Lelaki Tua, Palu Kecil, dan Kapal Besar
⁣
Meskipun sudah menetapkan tujuan atau niat, ternyata sang kapal yang sudah otomatis berjalan malah menabrak gunung atau batu karang. ⁣
⁣
Di sinilah peran sang kapten atau alam sadar ditanyakan. Kemana saja sang kapten itu? ⁣
⁣
Kita semua adalah ‘Kapal’ di lautan atau kehidupan ini. Kita juga adalah kaptennya. ⁣
Tidak sedikit dari kita yang membiarkan kapalnya terus berjalan sendiri, menuju suatu tujuan. Sementara sang kapten asyik bersantai Bersama awak kapal yang lain atau bahkan tertidur.⁣
⁣
Tahu-tahu sudah menabrak gunung es, sang kapten baru bangun. ⁣
⁣
Contoh kecil dalam kehidupan kita, suatu waktu seharusnya kita melakukan hal ini, nyatanya kita malah melakukan hal itu. Kita seharusnya masuk ke ruangan ini, nyatanya masuk ke ruangan itu. ⁣
⁣
Bukan karena lupa atau pikun, kita melakukan semua itu karena ada ‘kebiasaan’ lain yang “dianggap” benar, baik atau bagus.⁣ []

 

  • Bagikan Yuk :
Tags: kapalkesadaranTitanic
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Ilustrasi. Foto: Unsplash

Plus Minus Penerapan Kurikulum BK 2013 di Masa Pandemi

8 April 2021
Ilustrasi. Foto: 
FreeImages

Marhaban Ya Ramadhan

8 April 2021
Ilustrasi. Foto: 786 Cosmetics

Memulai Titik Kemuliaan

12 Maret 2021
Ilustrasi. Foto: Sutterstock

Perbarui Diri Di Bulan Rajab

11 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ilustrasi Foto: Deherba

6 Makanan Tinggi Serat yang Baik Dikonsumsi Anak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilustrasi. Foto: 
World | Time
Mualaf

Cerita Timea Aya Csányi, Mualaf Asal Hungaria: Islam bukan hanya agama orang Arab dan Turki

Redaktur Eneng Susanti
22 menit ago
Foto: Muslim.Sg
Parenting

Dukunglah Potensi yang Dimiliki Anak

Redaktur Yudi
52 menit ago
Foto: Freepik
Islam 4 Beginner

Ini Kumpulan Doa dan Dzikir Anak di Bulan Ramadan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: Islampos
Nasihat

Saudaraku, Waspada Malaikat Maut Mengintaimu…

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend