• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 7 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Kanjeng Kiai Tunggal wulung, Bendera Keraton Yogya yang Berasal dari Kain Kiswah

Redaktur Eneng Susanti
2 tahun ago
in Sejarah
Reading Time: 2min read
0
Kanjeng Kiai Tunggal wulung, Bendera Keraton Yogya yang Berasal dari Kain Kiswah

Tradisi Mubeng Beteng. Foto: BINA RASA

SATU Muharram merupakan awal tahun baru dalam penanggalan kalender hijriah. Tahun baru hijriah juga disambut dan kerap dirayakan oleh umat Islam. Ada berbagai tradisi unik yang berkaitan dengan perayaan 1 Muharram, termasuk di Indonesia. Salah satunya disebut perayaan 1 suro.

Pada perayaan malam 1 Suro, Tradisi Mubeng Beteng atau berjalan mengelilingi beteng Kraton Yogyakarta digelar dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah dalam sistem penanggalan Jawa. Tradisi mubeng beteng di Kraton Yogyakarta ini ada dua. Pertama, Mubeng Beteng malam satu suro menyambut tahun baru, kedua, Mubeng Beteng untuk mengarak bendera Kanjeng Kiai Tunggul Wulung.

BACA JUGA: Kiswah Kabah Selalu Berwarna Hitam? Ternyata Tidak

Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta, Ki H Ashad Kusuma Djaya mengatakan, bendera Kanjeng Kiai Tunggul Wulung merupakan pusaka Kraton Yogyakarta yang bertuliskan kalimat syahadat, surah al-Kautsar, asmaul husna dan berisi ornamen pedang zulfikar Ali bin Abu Thalib.

Menurut Ki H Ashad, bendera Kanjeng Kiai Tunggal Wulung ini kainnya berasal dari bekas Kiswah atau kain penutup Kabah di Makkah. Bekas Kiswah ini diperoleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1784 Masehi.

Soal bendera pusaka milik Kasultanan berwarna wulung (ungu kehitaman) dari kiswah ini pernah pula disampaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia VI 2015 (KUII-VI 2015) di Yogyakarta.

Majalah Mekar Sari nomor XIX Juni 1967 menyebutkan, pada tahun 1919 pihak Kasultanan Ngayogyakarta pernah mengarak bendera pusaka Kiai Tunggul Wulung mengelilingi benteng Keraton Ngayogyakarta. Ini dilakukan saat Yogyakarta terkena wabah penyakit influenza.

BACA JUGA: Terima Hadiah Potongan Kiswah, Anies Ceritakan Makna Kaligrafinya

Bendera Kanjeng Kiai Tunggal Wulung ini diarak saat terjadi pageblug atau suatu wabah penyakit yang menimpa banyak penduduk di wilayah Kasultanan Ngayogyakarta. Namun, terang Ki H Ashad, tidak ada catatan di Kraton Yogyakarta yang menyebutkan bahwa acara mubeng beteng malam satu suro sebagai agenda resmi Kasultanan.

Kiswah sendiri merupakan kain penutup Kabah yang istimewa. Kiswah bukan lah sembarang kain. Kiswah berasal dari kain sutra murni pilihan. Di permukaannya juga dihiasi dengan bordiran ayah-ayat suci Alquran yang dikemas dalam bentuk kaligrafi. Kaligrafi ini dikerjakan oleh sekitar 200 seniman berbakat dan menggunakan benang yang disepuh dengan emas dan perak sehingga rupanya indah sekali. []

SUMBER: OKEZONE

Tags: 1 suroBenderaKiai Kanjeng Tunggal WulungYogyakarta
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

imbalan

Perang Badar, Perang Menentukan di Bulan Ramadhan

6 Maret 2021
Ini Panduan Umum Minum Obat selama Puasa Ramadhan

Apotek Pertama dan Perkembangan Farmasi di Dunia Islam

23 Februari 2021
Siapa Pemegang Kekhalifahan Setelah Khulafaur Rasyidin?

Siapa Pemegang Kekhalifahan Setelah Khulafaur Rasyidin?

23 Februari 2021
Kontribusi Bani Abbasiyah dalam Kemajuan Peradaban Islam (1)

Kontribusi Bani Abbasiyah dalam Kemajuan Peradaban Islam (2-Habis)

22 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
7 Lokasi Wisata Unggulan di Kalimantan Timur

7 Lokasi Wisata Unggulan di Kalimantan Timur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hukum Mengkhususkan Puasa di Hari Jumat
Ramadhan

Puasa dan Kedamaian Hati

Redaktur Sodikin
33 menit ago
Banyak Main Medsos Bisa Bikin Depresi?
Islam 4 Beginner

Handphone atau Al-Qur’an, Mana yang Lebih Sering Kamu Pegang?

Redaktur Laras Setiani
1 jam ago
Romantisme Rasulullah Bersama Aisyah
Siap Nikah

4 Tipe Jodoh, Mana yang Terbaik?

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Bagaimana Cara Mendidik Anak yang Tidak Mau Shalat?
Syi'ar

Mulai Kebiasaan Baik dari Hal Terkecil

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add