• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Jilbab sebagai Identitas Diri Seorang Muslimah

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Ralda/Islampos

Foto: Ralda/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Fitri Wardani
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta-Ilmu Hadis

 

SEORANG wanita yang beragama Islam disebut dengan Muslimah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, setiap Muslimah diwajibkan untuk menutup auratnya. Salah satunya dengan memakai jilbab. Yang mana dikatakan bahwa jilbab merupakan simbol keislaman pada diri setiap Muslimah. Seiring perkembangan zaman, saat ini sudah semakin banyak para Muslimah mengenakan jilbab dengan berbagai bentuk. Tradisi berjilbab merupakan fenomena yang kaya makna dan penuh nuansa.

Jilbab berfungsi sebagai bahasa yang menyampaikan pesan-pesan sosial dan budaya. Tradisi berjilbab pada awal kemunculannya sebenarnya merupakan penegasan dan pembentukan identitas keberagamaan seseorang. Dalam perkembangannya, pemaknaan jilbab tersebut mengalami pergeseran makna yang signifikan. Jilbab tidak hanya berfungsi sebagai identitas agama, namun jilbab mulai memasuki ranah sosial, budaya, politik, ekonomi, dan fesyen. Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, jilbab tidak lagi hanya menjadi identitas keberagamaan seseorang namun jilbab juga menjadi identitas budaya atau kultural.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Jika kita lihat di negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Semakin banyak perempuan Indonesia mengenakan jilbab dengan beragam macam bentuk. Perspektif mereka mengenai penggunaan jilbab juga berbeda-beda. Menurut Surtiretna dalam tulisan Dadi dan Nova, jilbab adalah busana muslimah, yaitu suatu pakaian yang tidak ketat atau longgar dengan ukuran yang lebih besar yang menutup tubuh perempuan, kecuali telapak tangan sampai pergelangan.

Jilbab adalah bagian dari pakaian Muslimah. Pakaian yang berfungsi menutup aurat perempuan. Namun, selain sebagai penutup aurat, jilbab juga memiliki banyak fungsi lain, seperti yang penulis bahas sebelumnya di atas, bahwa jilbab juga dijadikan sebagai identitas seorang Muslimah dalam keberagamaannya. Selanjutnya, jilbab juga dijadikan sebagai formalitas, status dan peranan, serta untuk menyampaikan perasaan sesuai dengan bentuk dan warna jilbab tersebut.

Penggunaan jilbab di Indonesia terdapat beberapa motif. Berbagai macam motif dalam penggunaannya juga mencerminkan perilaku perempuan pengguna jilbab tersebut. Di antaranya ada tiga macam motif penggunaan jilbab, yaitu:

Pertama, jilbab dengan motif teologis

Mereka mengenakan jilbab dengan alasan kewajiban agama. Mereka memahami bahwa penggunaan jilbab sebagai kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Bentuk jilbab pun sesuai dengan standar-standar syariat, tak hanya menutup rambut dan kepala, tapi juga menutup sampai ke dada. Maka dari itu, banyak perempuan yang mengenakan jilbab serba lebar. Mulai dari mengenakan gamis, baju dengan rok, kerudungnya yang panjang dan lebar hingga warna pakaiannya yang serba gelap.

Biasanya kelompok ini, sering berkumpul dengan temannya yang juga mengenakan model pakaian sejenisnya, mereka tidak banyak berbicara, tidak tertawa terbahak-bahak, tidak membicarakan hal-hal yang tidak penting, tidak berkumpul dengan lawan jenisnya dalam ruang lingkup yang sempit atau kecil, tidak berduaan dengan lawan jenisnya, dan bicaranya lebih sopan disbanding dengan perempuan lain. Hal itu sering terjadi pada perempuan yang monoton. Ia hanya meyakini bahwa berjilbab yang benar menurut perspektifnya seperti penjelasan di atas tadi, menutup diri dari lingkungan sosial. Namun saat ini, sudah banyak perempuan yang berjilbab lebar lebih terbuka dengan lingkungan sosial, mereka tetap berbaur dengan temannya yang lain namun tetap menjaga kehormatannya sebagai wanita.

Kedua, jilbab dengan motif modis

Jilbab dengan motif modis, jilbab sebagai produk fashion. Berjilbab dengan motif modis ini beralasan bahwa mereka berjilbab karena gaya. Mereka berjilbab dengan mengikuti perkembangan mode. Kebanyakan dari mereka berpakaian ketat, mengenakan celana, namun tetap setia memakai kerudung dengan berbagai model sesuai perkembangan zaman. Tidak lupa pula, dengan menggunakan make up di wajah, seperti bedak padat, eye shadow, eye liner, blush on, serta lipstick yang sedikit ditebalkan. Tujuannya agar dapat menarik perhatian orang lain, terutama kaum lelaki. Pakaian yang mereka kenakan juga beragam, sesuai dengan mode.

Ketiga, jilbab dengan motif psikologis

Jilbab dengan motif psikologis adalah jilbab karena alasan kenyamanan psikologis. Perempuan berjilbab dengan motif psikologis sudah tidak lagi memandang sebagai kewajiban agama, tapi sebagai budaya dan kebiasaan yang bila ditinggalkan akan membuat suasana hati tidak tenang. Mereka mengenakan pakaian yang tidak terlalu ketat dan tidak terlalu lebar juga, biasanya mengenakan rok, baju yang tidak pendek dan tidak juga panjang, dan mengenakan kerudung dengan ukuran sedang. Mereka terbuka terhadap lingkungan sosial, dan lebih beretika jika dibandingkan dengan model jilbab yang kedua. Mereka menganggap bahwa jilbab ideal itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, namun dalam ukuran sedang. Mereka tidak terlalu monoton dan juga tidak terlalu fashion, juga terlalu mengikuti perkembangan zaman, mereka berjilbab sekedarnya sesuai dengan kebiasaannya.

Dari penjelasan beberapa motif penggunaan jilbab di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep jilbab didasarkan pada kewajiban agama Islam bagi pemeluknya untuk menutup aurat dengan jilbab, terutama kaum Muslimah. Tidak semua perempuan Muslim mempunyai pemahaman dan kesadaran yang sama mengenai konsep jilbab tersebut. Motivasi perempuan Muslim dalam berjilbab berbeda-beda. Jilbab menjadi medan interpretasi yang penuh makna. []

Referensi: Ahmadi, Dadi. Yohana, Nova. 2007. Konstruksi Jilbab sebagai Simbol Keislaman. Jurnal MediaTor, Vol. 08 No. 02, 235-248.

Tags: HijabIdentitasJilbabMusllimah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Iyaaki Hubbii

Next Post

Shafiyah binti Huyay, Tamu Agung dari Yahudi Khaibar

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.