PALESTINA—Syeikh Mohammed Hussein, Mufti Agung Al-Quds dikabarkan telah memperingatkan bahaya dari langkah AS yang akan mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel, PIC melaporkan.
Pernyataan ini diungkapkan Husein dalam konferensi pers, Ahad (3/12/2017). Husein mengatakan, ada kabar pemerintah AS bermaksud memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Al-Quds dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Jika ini terjadi maka bukan hanya penganiayaan terhadap bangsa Palestina sendiri, tetapi juga secara terang-terangan telah melukai bangsa Arab dan Muslim di seluruh dunia.
Syeikh menekankan, undang-undang untuk memindahkan kedutaan AS ke Al-Quds adalah ilegal dan melanggar konvensi dan perjanjian internasional yang menganggap Al-Quds sebagai wilayah jajahan. Ia juga menekankan, tindakan ini tidak akan menghasilkan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut, sebaliknya akan membawanya pada peperangan, kekacauan dan ketidakstabilan.
Ia juga menambahkan, warga Al-Quds, bangsa Palestina, Arab dan semua Muslim tidak akan menerima langkah ini. Mereka akan melakukan apapun yang berharga untuk membela tanah airnya.
“AS berusaha menyingkirkan Palestina dalam keputusanya kemarin, sebaliknya tidak memperpanjang perpanjangan kelanjutan kantor PLO di Washington. Dia menunjukkan bahwa bencana di darat dan orang-orang Palestina terus berlanjut, dari Deklarasi Balfour yang telah membuat tanah jajahan dengan dinding apartheidnya, permukiman yang menelan tanah dan populasi yang tidak bersenjata yang menyebabkan malapetaka, memindahkan kedutaan besar AS ke Al-Quds dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel,” demikian Syeikh Mohammed Hussein. []