• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 16 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Oleh Yudi
1 bulan lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
andalusia

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

KETIKA berbicara tentang peradaban Islam, pikiran kita sering melayang ke kota-kota seperti Makkah, Baghdad, atau Kairo. Namun, ada satu tempat yang menyimpan warisan keemasan Islam yang luar biasa, namun perlahan terlupakan oleh zaman—Andalusia, wilayah di selatan Spanyol yang pernah menjadi pusat ilmu, seni, dan toleransi.

Kehadiran Islam di Semenanjung Iberia

Masuknya Islam ke Andalusia dimulai pada tahun 711 Masehi, saat pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Jenderal Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Gibraltar dan mengalahkan Raja Visigoth, Roderick. Penaklukan ini membuka jalan bagi berdirinya Al-Andalus, wilayah kekuasaan Muslim yang dalam waktu singkat menjelma menjadi salah satu pusat peradaban paling cemerlang di dunia.

BACA JUGA: Alhambra: Peradaban Islam di Andalusia

Al-Andalus bukan hanya tentang kekuasaan politik. Ia adalah saksi perkembangan ilmu pengetahuan, arsitektur, sastra, filsafat, dan toleransi antarumat beragama. Di bawah kepemimpinan Dinasti Umayyah, terutama saat dipimpin oleh Abdurrahman III (912–961 M), Córdoba menjadi kota terbesar dan paling maju di Eropa.

ArtikelTerkait

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

Córdoba: Kota yang Menerangi Dunia

Pada abad ke-10, ketika kota-kota Eropa hidup dalam kegelapan intelektual akibat Abad Pertengahan, Córdoba berdiri megah dengan lebih dari 70 perpustakaan, ratusan masjid, rumah sakit, serta universitas. Masjid Córdoba, dengan arsitekturnya yang megah dan khas, menjadi simbol keagungan Islam dan toleransi budaya.

Di masa ini, para cendekiawan Muslim tidak hanya mempertahankan ilmu pengetahuan Yunani-Romawi, tetapi juga mengembangkannya. Tokoh-tokoh seperti Ibn Rushd (Averroes) dalam bidang filsafat dan kedokteran, serta Al-Zahrawi (Abulcasis) yang dikenal sebagai bapak bedah modern, berasal dari tanah Andalusia.

Toleransi dalam Harmoni

Salah satu aspek paling mencolok dari Al-Andalus adalah kemampuannya memelihara toleransi antaragama. Umat Muslim, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan secara relatif damai dalam sistem yang disebut dhimmah. Orang Yahudi bahkan mengalami masa keemasan di bawah pemerintahan Islam, dengan munculnya tokoh-tokoh seperti Maimonides, filsuf dan dokter Yahudi terkenal.

Model kehidupan ini mencerminkan prinsip Islam dalam menjaga hak-hak agama lain, sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an:

“Tidak ada paksaan dalam agama…” (QS. Al-Baqarah: 256)

Seni dan Arsitektur: Keindahan yang Bertahan

Salah satu peninggalan terbesar Andalusia adalah arsitekturnya yang indah dan penuh simbol. Selain Masjid Córdoba, Istana Alhambra di Granada adalah permata dari warisan Islam di Spanyol. Dibangun oleh Dinasti Nasrid pada abad ke-13–15, Alhambra adalah perpaduan antara seni, geometri, dan spiritualitas. Ukiran kaligrafi Arab, kolam simetris, dan taman-taman yang tenang menggambarkan keagungan estetika Islam.

Seni musik dan puisi juga berkembang pesat. Musik flamenco yang terkenal di Spanyol hari ini bahkan memiliki akar dari musik Arab-Andalus.

Kejatuhan yang Menyakitkan

Sayangnya, kejayaan itu tidak abadi. Perlahan, kekuasaan Muslim di Al-Andalus terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil (taifa), melemahkan kekuatan politik Islam. Momentum ini dimanfaatkan oleh kerajaan-kerajaan Kristen di utara dalam gerakan yang dikenal sebagai Reconquista.

Advertisements

Puncak kejatuhan terjadi pada tahun 1492, saat Kerajaan Granada, benteng terakhir Islam di Spanyol, menyerah kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Tahun yang sama, umat Muslim dan Yahudi dipaksa memilih antara masuk Kristen, meninggalkan tanah air mereka, atau menghadapi pembantaian. Peristiwa ini menandai berakhirnya era Islam di Spanyol secara resmi.

Luka yang Masih Terasa

Pasca-Reconquista, banyak masjid diubah menjadi gereja. Buku-buku Arab dibakar. Bahasa Arab dilarang. Warisan ilmiah dan budaya Islam yang pernah menjadi jantung kehidupan Spanyol perlahan menghilang dari memori sejarah Eropa. Bahkan generasi modern sering tidak menyadari bahwa sebagian besar pencapaian Eropa pada masa Renaisans berutang besar pada warisan ilmu dari Al-Andalus.

Profesor Maria Rosa Menocal, dalam bukunya “The Ornament of the World”, menyebut bahwa Al-Andalus adalah “satu dari sedikit masa dalam sejarah di mana pluralisme benar-benar terjadi.”

Menghidupkan Kembali Jejak yang Terlupakan

Hari ini, Alhambra dan Masjid Córdoba masih berdiri, namun lebih sebagai objek wisata daripada pusat spiritual dan intelektual. Jejak-jejak peradaban Islam di Andalusia seolah terkubur di balik narasi sejarah Euro-sentris.

BACA JUGA: 10 Fakta Peradaban Islam di Andalusia

Namun, dengan semakin banyaknya peneliti, sejarawan, dan masyarakat umum yang kembali menggali masa lalu Andalusia, harapan akan pemulihan ingatan sejarah itu mulai tumbuh. Andalusia bukan sekadar wilayah yang pernah diperintah oleh umat Islam; ia adalah simbol kejayaan, toleransi, dan semangat pencarian ilmu yang universal.

Andalusia mengajarkan kita bahwa Islam bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang pencerahan, toleransi, dan keindahan. Dalam dunia yang hari ini kerap terpecah oleh prasangka, kisah Andalusia menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan, bukan kelemahan.

Mengingat Andalusia bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi menghidupkan kembali harapan akan dunia yang lebih bersatu, berilmu, dan beradab. []

Tags: andalusiaspanyol
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Ciri Orang Dengki pada Orang Lain

Next Post

7 Waktu Istimewa Doa Mustajab, Rahasia Para Salafus Shalih

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
Presiden Soekarno

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

30 Maret 2025
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

28 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

Oleh Saad Saefullah
16 Mei 2025
0

Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

Antisemit, Yahudi, Israel

Serangan Kilat, Terusirnya Yahudi dari Kota Madinah

Oleh Saad Saefullah
16 Mei 2025
0

Terpopuler

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Orang yang sering shalat tahajud biasanya memiliki ciri-ciri khas dalam kepribadian, akhlak, dan ruhiyahnya.

Lihat LebihDetails

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0
Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Apa ciri orang yang tidak pernah mau bersedekah? 

Lihat LebihDetails

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0
mata, mata kuning

Hasil dari penghancuran itu adalah peningkatan kadar bilirubin, yang akhirnya bisa menyebabkan warna kuning pada mata dan kulit.

Lihat LebihDetails

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Menyadari gejala ini sejak dini penting untuk mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.