• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 7 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Islamofobia

Oleh Rifki M Firdaus
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Youtube

Foto: Youtube

0
BAGIKAN

Oleh: M Rizal Fadillah
Ketua Masyarakat Unggul (MAUNG) Institute Bandung

ISLAMOFOBIA adalah sikap yang negatif kepada Islam dan umat Islam. Hal hal yang berbau Islam dibenci. Mendengar Islam pun pada kaum Islamofobia terasa mual. Apalagi jika Islam dikaitkan dengan sistem sosial atau aspek politik. Kaum Islamofobia adalah mereka yang ingin kehidupan bermasyarakat tidak dicampuri apalagi diwarnai nilai-nilai Islam. Sterilisasi adalah misi.

Sikap fobia pada ajaran Islam yang terjadi di Amerika atau Eropa mungkin dapat dinilai wajar karena umat Islam minoritas disana. Meskipun realitanya jumlah umat Islam semakin meningkat. Akan tetapi jika muncul di Indonesia yang mayoritas warga negaranya adalah muslim, sungguh aneh dan menjadi cermin dari sikap yang tak tahu diri. Sadar atau tidak, mereka itu adalah pemancing permusuhan. Anti kedamaian dan perusak tatanan.

BACA JUGA: Heboh, Panggung Hajatan Ambruk, Pengantin Tercebur ke Kali

ArtikelTerkait

6 Cara Pengembangan Diri

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

Tidak suka Islam bagi non Muslim di Indonesia juga bisa difahami karena setiap pengikut agama meyakini kebenaran agama masing-masingnya. Jembatannya ada pada saling memahami atau toleransi dan juga komunikasi yang baik. Tidak boleh membenci dan mengekspresikan kebencian baik verbal maupun fisik. Masalah yang kita hadapi adalah jika ia Muslim tapi fobia kepada Islam maka hal ini tentu menjadi ironi luar biasa. “Terlaluu” kata seniman lagu.

Terma “jihad”, “syari’at”, “khalifah”, “qital”, “jundullah”, “jilbab”, “murtad”, “kafir” atau lainnya selalu dikonotasikan negatif bagi kaum Islamofobia, padahal terma tersebut melekat pada ajaran Islam, pada Al Qur’an dan Hadits Nabi. Mereka menyimpangkan mana agar masuk dalam kategori predikat yang dibuat dan dilekatkan pada muslim yang taat yakni “fanatik”, “radikal”, “intoleran”, “anti kemajemukan”, bahkan “tidak pancasilais” dan “teroris”. Kaum Islamofobia mendengungkan “moderasi” atau “jauhi politik identitas” yang hakekatnya “sinkretisme” atau bahkan “sterilisasi”. Islam yang tidak boleh menjadi identitas khas dalam berekonomi, pisahkan politik dengan agama, serta jangan bawa akherat untuk interaksi bangsa.

Kaum Islamofobia adalah penyimpang sejarah yang hendak membelokkan arah. Umat Islam pilar utama bagi kemerdekaan Negara. Pejuang-pejuang muslim menggoreskan darah untuk mengusir penjajah. Rumusan bagaimana Negara dibangun ke depan tak bisa dipisahkan dari fikiran, pengorbanan, dan ruhul jihadnya umat dan pemimpin-pemimpin Islam. Musyawarah dan kompromi pun dibangun demi keajegan ideologi bersama. Kaum Islamofobia menafikan semua, seolah kehidupan berbangsa bisa dan harus mulai dari nol. Itulah pernyataan keji dari para kriminalis sejarah.

BACA JUGA: Ini Isi Deklarasi Antihoaks di Harlah Muslimat NU ke-73

Mereka berkolaborasi melalui jaringan atau hubungan ideologis dengan kaum liberalis, sekularis, dan komunis. Non muslim radikal ikut dalam barisan. Bendera Islam tak boleh berkibar di Indonesia. Begitu stigmatisasi dibuat. Mereka lupa bahwa umat dan pemimpin umat sudah sepakat bendera negara adalah Merah Putih. Musuh harus dibuat bagi suksesnya perjuangan “Islamofobia” ini. Kolaborasi menjadikan Islamofobia bukan hanya “letupan” melainkan sebuah “gerakan” berbahaya yang ingin mengubah peta politik bangsa yang sudah terpatri dalam sejarah.

Umat Islam tentu mesti meningkatkan persaudaraan dan faham keagamaan. Merapikan barisan agar tak mudah dipecah belah. Kaum Islamofobia berada dicelah-celah renggangnya shaf kejamaahan umat.

Di sisi lain, pemimpin Negara harus memahami akan posisi umat Islam di kancah kehidupan berbangsa dan bernegara. Umat adalah pilar utama. Jangan meremehkan atau menafikan. Jangan berpura-pura pula. Berbahasa tak butuh dukungan umat Islam tapi blusukan dan tampilan berpeci sorban. Ambivalen. []

Bandung, 12 Februari 2019

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: BencifobiaIslamofobia
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dermawannya Suhaib

Next Post

IG Penuhi Permintaan Kominfo Tutup Akun Komik Muslim Gay

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Cara Pengembangan Diri

6 Cara Pengembangan Diri

6 Februari 2023
Majelis Ilmu

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

5 Februari 2023
peran ibu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

4 Februari 2023
keluarga qurani

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

4 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Suami istri tidak romantis?, Kapan Nikah, Hukum Hadiri Undangan Walimah, pernikahan

Pernikahan Tak Berubah, Kita yang Berubah

Oleh Dini Koswarini
7 Februari 2023
0

Di awal pernikahan semua nampak menyenangkan. Suami begitu perhatian, istri begitu mempesona dan mengagumkan.

shalat dhuha

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Oleh Haura Nurbani
7 Februari 2023
0

Berapa jumlah rakaat shalat Dhuha yang bisa kita tunaikan?

mahasiswa

Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Dicabut, Polda Metro Minta Maaf

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0

Adapun dua rekomendasi tersebut, pertama, mencabut status tersangka mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra.

turki

Gempa Turki-Suriah: Renggut 3.500 Nyawa, dan Hambatan dalam Penyelamatan

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0

Gempa mematikan berkekuatan 7,8 melanda wilayah di dekat Kota Gaziantep, Turki, pada Senin dini hari ketika kebanyakan orang sedang tidur

Terpopuler

Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Dicabut, Polda Metro Minta Maaf

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0
mahasiswa

Adapun dua rekomendasi tersebut, pertama, mencabut status tersangka mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra.

Lihat Lebih

Innalillahi, Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 3452 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Oleh Saad Saefullah
7 Februari 2023
0
gempa turki suriah

Menurut USGS, serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari. Yang terbesar, gempa berkekuatan 7,5 SR, melanda Turki sekitar sembilan jam setelah...

Lihat Lebih

Warga Solo Ngeluh Pajak PBB Naik Drastis, Gibran: Pengin Diskon? Bisa

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
jokowi, gibran

Merespons keluhan warga itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications