• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 5 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Kesehatan

Inilah 3 Tindakan Penanganan Wabah yang Diterapkan Dokter Muslim dalam Sejarah Islam

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Kesehatan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Kedokteran dalam Islam

Ilustrasi. Foto: Medium

0
BAGIKAN

DSRI flu biasa hingga penyakit serius, manusia selalu hidup dengan risiko tertular penyakit satu sama lain. Untunglah wabah penyakit yang menyerang jutaan orang jarang terjadi, tetapi wabah pes pada abad ke-14 dan wabah influenza tahun 1918 telah meninggalkan bayangan gelap dalam sejarah.

Selama peradaban, muslim juga pernah menjalani masa-masa menghadapi wabah dan penyakit menular. Lantas, bagaimana dokter menangani masalah penularan penyakit di masa wabah?

Prinsip medis utama dari awal peradaban Muslim adalah pengobatan pencegahan yang merupakan panduan bagi orang-orang dari segala usia untuk menjaga kesehatan.

BACA JUGA: 3 Tahap Perkembangan Kedokteran Muslim dalam Sejarah Peradaban Islam (2-Habis)

ArtikelTerkait

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Para dokter menekankan dalam pekerjaan medis mereka tentang pentingnya olahraga, kebersihan pribadi, makan dan minum yang sehat, dan tidur yang nyenyak. Mereka mendorong manajemen yang positif dari kekhawatiran, kemarahan dan kecemasan, dan mereka yakin bahwa kesehatan tubuh berhubungan erat dengan kesehatan jiwa.

Bererapa dokter muslim yang memgang prinsip dasar tersebut adalah Al-Razi dalam bukunya (Kitab Manafi ʿ al-Aghdhiyah wa-Daf ʿi Madharriha), dan bagian dari Canon of Medicine Ibn Sina.

Seperti dikutip dari 1001inventions, berikut ini tindakan pencegahan penyakit menular yang diterapkan oleh para dokter muslim di masa lalu:

1 Jaga jarak

‘Larilah dari orang yang menderita kusta seperti kamu melarikan diri dari singa,’ kata teolog dan tabib abad ke- 14 Ibn Qayyim al-Jawziyyah, mengacu pada sabda Nabi Muhammad. Dalam kasus penyakit menular seperti kusta, dokter mengetahui bahwa satu-satunya cara untuk menghindari penularan adalah dengan menjauhi orang yang sakit.

Dalam bukunya al-Ṭibb al-Nabawi (Pengobatan Nabi), Ibn Qayyim mengidentifikasi bagaimana penyakit menular melalui kontak dengan orang yang sakit atau melalui nafas mereka.

2 Karantina

Khalifah Umayyah Walid ibn ʿAbd al-Malik membangun Bīmāristān (rumah sakit) pertama dalam peradaban Muslim pada tahun 707 di Damaskus. Di rumah sakit ini, penderita kusta dirawat di bangsal terpisah dan diberikan perbekalan rutin, tindakan yang dirancang untuk menghindari pasien menulari orang lain.

3 Batasan gerakan

Pedoman terkait epidemi adalah tidak memasuki atau meninggalkan tanah yang terkena penyakit. Dokter dan cendekiawan Andalusia abad ke- 14 Abu Jaʿfar Amad ibn ʿAli ibn Khatima al-Ansari mengikuti petunjuk ini dengan tepat ketika dia tinggal di kota Almeria setelah kota itu diserang oleh wabah pes.

Namun, dia memanfaatkan kurungannya sebaik-baiknya dengan menyelidiki sifat penyakit dan penyebarannya, serta merawat pasien. Temuannya tercatat dalam bukunya Tahsil Gharad al-Qasd fi Tafsil al-Marad al-Wafid (Pemenuhan Tujuan Penyelidik Mengenai Semua Tentang Epidemi Penyerangan).

Advertisements

Salah satu wawasan Ibn Khatima adalah bahwa pola makan, dan kekuatan daya tahan tubuh, berperan dalam seberapa parah dampaknya dan seberapa cepat pasien akan merespons pengobatan.

BACA JUGA: Inilah Sederet Dokter Muslimah di Masa Nabi Muhammad SAW

Mengaitkannya dengan peristiwa pandemi saat ini, ada resonansi penting dengan masa lalu. Dokter dalam peradaban Muslim berusaha memberikan perawatan dan nasehat terbaik yang mereka bisa selama epidemi dan wabah penyakit menular, dan hari ini bimbingan yang diberikan oleh pemerintah dan praktisi kesehatan di seluruh dunia pun sejalan dengan pondasi kesehatan yang jadi prinsip kedokteran muslim berabad-abad lalu.

Bagaimanapun, pengertian pengobatan tetap sama. Itu adalah tentang memelihara kesehatan dan menyelamatkan nyawa. []

SUMBER: 1001 INVENTIONS

Tags: dokter muslimkesehatanPengobatansejarahWabah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Muhammad, Dia Rasul Allah dan Penutup Nabi-nabi

Next Post

Pensiun dari UFC, Ini 7 Fakta Luar Biasa Khabib Nurmagomedov

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

5 Juni 2025
jalan kaki

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

4 Juni 2025
Bahaya Tubuh yang Gemuk

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

3 Juni 2025
daun kelor

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

3 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga

Kenapa Jadi Tetangga Suka Panasan?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

Ghibah

Akibat Tidak Ghibah: Cerita Seru Anti Gosip!

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

hari arafah

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

golongan darah

Benarkah Pemilik Golongan Darah O Itu Istimewa?

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

Terpopuler

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ke-9 dalam bulan Zulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah, dan merupakan salah satu hari paling mulia...

Lihat LebihDetails

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0
Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau mulut, atau halitosis, bisa membuat kita tidak percaya diri saat berbicara. Tapi apa sebenarnya penyebabnya?

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Oleh Yudi
4 Juni 2025
0
jalan kaki

BAYANGKAN sebuah Indonesia di mana setiap orang, dari Sabang sampai Merauke, membiasakan diri berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.