• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Ini Tata Cara Istikharah dan Penjelasan Doanya

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
tipsperawatan diri, Amalan setelah Ramadhan

Foto: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

TERKADANG manusia didera kebimbangan sebab dihadapkan pada pilihan-pilihan penting bagi hidupnya. Pilihan penting seperti melanjutkan pendidikan, memilih tempat kerja, memutuskan pernikahan, dan lainnya memang begitu krusial. 

Allah SWT memberikan jalan. Ketika seorang muslim kebingungan untuk mengambil keputusan atas pilihan-pilihan yang tersedia baginya, yang akan berpengaruh pada masa depan hidup serta kebaikannya, disyariatkan shalat istikharah.

Shalat istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal.

BACA JUGA: Inilah Pentingnya Istikharah, Bukan sekedar Mengharap Mimpi atau Menunggu Pertanda

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Tata cara shalat istikhoroh telah diriwayatkan Jabir bin Abdullah As-Salami radhiallahu anhu. Dia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُهُمْ السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ : ” إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ خَيْرًا لِي فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ قَالَ أَوْ فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْنِي عَنْهُ [ واصرفه عني ] وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ . ” رواه البخاري 6841 وله روايات أخرى في الترمذي والنسائي وأبو داود وابن ماجة وأحمد

“Biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada para sahabatnya istikhoroh dalam seluruh urusannya. Sebagaimana mereka diajarkan surat dalam Al-Qur’an, seraya bersabda, “Kalau salah seorang diantara kamu ingin suatu masalah, maka hendaknya shalat dua rakaat bukan wajib kemudian bacalah:

‘Ya Allah saya istikhoroh (meminta petunjuk) kepadaMu dengan ilmu-Mu dan meminta takdir dengan kemampuan-Mu serta saya memohon kepada-Mu dari keutamaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang mampu sementara saya tidak mampu, Engkau yang mengetahui sementara saya tidak mengetahui. Engkau yang Maha Mengetahui yang Ghaib. Ya Allah kalau sekiranya Engkau mengetahui bahwa masalah ini kemudian ‘menyebutkan permasalahannya itu sendiri’ itu baik bagiku urusannya segera atau nanti berkata atau dalam agamaku, kehidupanku atau akibat dari urusanku. Maka takdirkan ia untukku, mudahkan ia untukku kemudian berkahi untukku di dalamnya. Kalau Engkau mengetahui bahwa ia adalah jelek untukku, baik agama, kehidupan dan akibat urusannya untukku atau mengatakan baik segera urusannya atau nanti, maka palingkan dariku darinya (dan palingkan ia dariku). Dan takdirkan kebaikan untukku apapun juga kemudian berikan keridhaan untukku dengannya.” (HR. Bukhori, 6841., dan banyak riwayat lainnya di Tirmizi, Nasa’I, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Ibnu Hajar rahimahullah dalam penjelasan hadits ini mengatakan, “Istikhoroh adalah nama, istikhorollah adalah meminta kepadaNya kebaikan. Maksudnya adalah meminta kebaikan di antara urusan, bagi yang membutuhkan salah satu diantara keduanya. Ungkapan ‘Biasanya Nabi  SAW mengajarkan kepada kami istikhoroh … dalam seluruh urusannya. ‘

BACA JUGA: Bingung Pilih yang Mana? Segera Shalat Istikharah

Ibnu Abi Jamrah mengatakan, “Ia adalah umum menginginkan yang khusus. Karena wajib dan sunnah tidak diminta istikharah dalam melaksanakannya. Sementara haram dan makruh juga tidak diistikharahi dalam meninggalkannya. Sehingga urusannya terbatas pada yang mubah, dan yang sunnah kalau terjadi kontradiksi dalam dua urusan, mana yang akan dimulai dan difokuskannya.

Saya mengatakan, “Sehingga cakupan umum yang besar dari urusan yang remeh, terkadang urusan remeh berakibat menjadi urusan yang besar.

Ungkapan ‘Kalau berkeinginan kuat’ sementara dalam hadits Ibnu Mas’ud ‘Kalau salah seorang diantara kamu menginginkan suatu per-kata, hendaknya dia mengatakan, ’Ungkapan ‘Hendaknya dia shalat dua rakaat bukan wajib’ hal ini mengeluarkan seperti shalat subuh.

Ungkapan Nawawi dalam ‘Al-Azkar’ Kalau dia berdoa dengan doa istikharah setelah selesai shalat rawatib shalat Dhuhur contohnya atau shalat sunnah rawatib lainnya atau mutlak. Yang nampak kalau dia meniatkan shalat itu dan shalat istikharah bersamaan, hal itu diterima. Berbeda kalau tidak berniat.

Ibnu Abi Jamrah mengatakan, “Hikmah mendahulukan shalat atas doa maksud dari istikharah adalah dapat mengumpulkan dua kebaikan dunia dan akhirat. Sehingga dia membutuhkan untuk mengetuk pintu raja. Hal itu tidak ada yang lebih berhasil dan lebih tepat dibandingkan shalat, karena di dalamnya ada pengagungan Allah, sanjungan kepada-Nya dan membutuhkan kepadanya baik nanti atau sekarang.

Ungkapan (Kemudian berdoa) yang nampak hal itu bahwa doa yang disebutkan itu setelah selesai dari shalat. Ada kemungkinan berurutan terkait dengan zikir shalat dan doanya, maka dia membacanya setelah selesai (doa) sebelum salam.

Ungkapan (Ya Allah saya beristikhoroh kepada-Mu dengan ilmu-Mu) huruf ba’ untuk taklil maksudnya karena Engkau yang lebih mengetahui. Begitu juga dalam ungkapan ‘Dengan takdir-Mu’ ada kemungkinan ‘untuk meminta pertolongan’

Ungkapan ‘Dan saya meminta kekuatan dari-Mu’ maknanya adalah saya memohon kepada-Mu agar menjadikan diriku kuat dalam mencarinya. Ada kemungkinan maknanya adalah saya meminta kepada-Mu agar mentakdirkan ia untukku. Maksud takdir adalah memudahkan.

Ungkapan (Saya memohon kepada-Mu dari keutamaan-Mu) memberikan isyarat bahwa pemberiaan Tuhan adalah keutamaan dari-Nya. Tidak ada seorangpun yang berhak dalam kenikmatan-Nya sebagaimana dalam mazhab ahlus sunnah.

Ungkapan (Sesungguhnya Engkau yang mampu dan saya tidak mampu, Engkau yang mengetahui dan saya tidak mengetahui) memberikan isyarat bahwa ilmu dan kekuasaan milik Allah semata. Seorang hamba tidak memilikinya kecuali apa yang telah Allah takdirkan baginya.

BACA JUGA: Tips Istikharah Jitu

Ungkapan (Ya Allah kalau Engkau mengetahui urusan ini) dalam redaksi lain ‘Kemudian disebutkan keperluannya tersebut’ yang nampak dalam teksnya mengucapkannya dan ada kemungkinan cukup menghadirkan dalam hatinya ketika berdoa.

Ungkapannya (Maka takdirkan ia untukku) maksudnya berikan ia untukku. Ada pendapat lain maknanya adalah mudahkan ia untukku.

Ungkapan (Maka palingkan ia dariku dan palingkan diriku darinya) maksudnya agar hatinya ketika telah dipalingkan tidak terikat dengan urusan tersebut.

Ungkapan (Dan berikan keridhaan untukku) maksudnya jadikan diriku akan hal itu redo tidak menyesal ketika mencarinya dan ketika terjadi. Karena saya tidak mengetahui akibatnya. Meskipun ketika waktu mencarinya redo akan hal itu.

Rahasianya agar tidak tersisa dalam harinya ketergantungan dengannya sehingga hatinya tidak tenang. Dan ridha adalah ketenangan jiwa ke qodo’.

Demikian penjelasan dari  ringkasan dari Syarkh Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam penjelasan hadits di kitab Da’awat dan kitab Tauhid di Shahih Bukhori. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: doaShalatshalat istikharahtata cara
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bisa Selamatkan Bumi, Ini 6 Konsep Zero Waste dan Kajiannya dalam Alquran

Next Post

8 Cara Dosa Manusia Diampuni Allah

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 shalat istikharah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.