• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 7 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

Masyarakat saat ini hanya melakukan boikot berdasarkan daftar liar, dimana salah satunya disebarkan oleh yayasan terselubung bernuansa agama.

Oleh Saad Saefullah
3 bulan lalu
in Nasional
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan 1 boikot
0
BAGIKAN

JAKARTA—Masyarakat diminta berhati-hati saat melakukan boikot terhadap produk tertentu karena rawan ditunggangi oleh pihak tertentu demi kepentingan bisnis. Penyusupan itu bisa jadi dilakukan melalui pemberitaan masif di media dan penyebaran daftar boikot di media sosial tanpa klarifikasi otoritas terkait.

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yusdani meminta masyarakat benar-benar teliti dan jeli dalam memboikot produk-produk yang ada di dalam negeri. Dia mengatakan, boikot jangan sampai malah mencederai ekonomi warga dan negara karena disusupi oknum yang ingin mengeruk keuntungan dalam persaingan bisnis.

“Saya berharap kepada masyarakat terutama masyarakat muslim untuk menyikapi boikot ini secara cerdas. Jangan sampai gerakan ini justru malah merugikan perusahaan yang jelas-jelas sudah banyak membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” kata Yusdani di Jakarta, Selasa (20/3/24).

Direktur Pusat Studi Siyasah dan Pemberdayaan Masyarakat (PS2PM) UII Yogyakarta ini meminta pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih jelas mengungkapkan perusahaan atau produk mana saja yang terafiliasi Israel. Dia melanjutkan, hal ini agar tidak ada korban dari pihak yang mencari keuntungan dengan menyebarkan “daftar liar” produk yang diduga terafiliasi Israel.

ArtikelTerkait

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

BACA JUGA: Haruskah Boikot Kurma Medjoul Israel?

Yusdani mengungkapkan, keberadaan daftar liar itu menjadi bukti jelas bahwa gerakan yang ditujukan untuk melemahkan ekonomi Israel ini telah ditunggangi pihak tertentu untuk meraup keuntungan pribadi. Situasi ini membuat gerakan yang baik itu menjadi salah sasaran,

“Tidak pernah MUI itu menjelaskan perusahan/produk mana yang terafiliasi Israel. Tapi begitu fatwa keluar, akhirnya keluar beberapa produk yang dituduhkan (terafiliasi),” katanya.

Hal senada juga dikatakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Budi Agus Riswandi. Dia menayangkan aksi boikot terhadap produk-produk Israel yang dilegitimasi MUI dimanfaatkan pihak tertentu untuk tujuan persaingan bisnis.

Dia menengarai ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja mengambil keuntungan dengan memanfaatkan aksi kemanusiaan untuk tujuan persaingan usaha. Misalnya mengeluarkan daftar dengan memuat AQUA yang mana kedua produk tersebut tidak pernah masuk dalam daftar yang dikeluarkan gerakan DBS dan Komisi HAM PBB.

“Tidak hanya list tetapi dalam konteks apa mereka menerbitkan produk-produk yang harus diboikot itu. Misalnya memang terbukti secara sah dan meyakinkan, valid, akurat, bahwa produk A itu punya afiliasi dengan Israel dan menyokong tindakan-tindakan Israel,” jelas Budi.

Pakar Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar menilai bahwa ada indikasi kelompok-kelompok tertentu yang menunggangi aksi-aksi bela Palestina untuk perang dagang. Menurutnya, mereka sengaja hanya menyudutkan nama satu produk untuk diboikot dengan mengutip narasumber yang tidak jelas.

Satrio menduga oknum tersebut berusaha melancarkan narasi yang menguntungkan bisnisnya sambil menyerang produk-produk tertentu melalui daftar produk yang diduga terafiliasi Israel. Selanjutnya, sambung dia, daftar tersebut disebarkan di media sosial hingga dimuat di media massa nasional.

Advertisements

“Framing itu bisa terlihat dari judul dan isi dari berita tersebut yang relatif sama semua,” kata salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini.

“Misalnya, dia punya produk dan produk itu bersaing dengan produk lain, dan kemudian sengaja menuding mereka sebagai pendukung Israel. Di sini kelompok-kelompok tersebut sengaja menggunakan isu Palestina itu untuk menghantam produk-produk saingannya itu karena ada kesempatan untuk itu,” tambahnya.

Sebelumnya, MUI menyerukan masyarakat untuk terus melanjutkan aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi Israel. Kendati, ajakan itu tidak disertai dengan konfirmasi produk mana saja yang harus diboikot guna memberikan kejelasan kepada masyarakat.

Masyarakat saat ini hanya melakukan boikot berdasarkan daftar liar, dimana salah satunya disebarkan oleh yayasan terselubung bernuansa agama. Cendekiawan Muslim Indonesia dari Melbourne University Australia, Prof. Nadirsyah Hosen menilai bahwa daftar yang berasal dari sumber non-pemerintah tanpa alasan jelas yang berpotensi menjadi “bola liar” sehingga merugikan masyarakat dan perekonomian nasional.

BACA JUGA: Muslim yang Memboikot Al-Quran, Siapa Saja?

“Prinsipnya, kita mendukung boikot sebagai respons terhadap kejahatan kemanusiaan, tetapi jangan sampai salah sasaran,” tegasnya.

Profesor hukum islam yang menitikberatkan pada kontekstualisasi hukum fiqih ini mengajak publik untuk merujuk pada daftar yang telah dikeluarkan PBB. Dia mengatakan, hal ini karena lembaga internasional itu telah mengonfirmasi dan berkirim surat dengan perusahaan yang ada dalam sejumlah daftar boikot.

Pegiat Ekonomi Keumatan, Andi YH Djuwaeli berpendapat bahwa masyarakat lebih baik berlomba melakukan ibadah dan kebaikan selama Ramadhan. Menurutnya, penyebaran informasi hoaks hanya akan menambah kekisruhan kondisi di dalam negeri saat ini.

“Lebih bagus kita aksi nyata saja kan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tutupnya. []

REPORTER: RHIO

Tags: boikotboikot produk israel
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Sering Mengonsumsi Makanan Asin

Next Post

Kerugian Jika Tidak Itikaf di Bulan Ramadhan

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Mam Fifi, JISc

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

18 Mei 2025
Israel

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

9 April 2025
Depok

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

28 Maret 2025
Mat Solar

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

18 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keunggulan Pendidikan di Arab Saudi!, Arab Saudi

10 Kebiasaan Aneh di Arab Saudi

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Makanan Sehat, Makanan

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0

Bahaya Tubuh yang Gemuk, Sarapan

Apa Benar Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk?

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Jejak Palestina di Nusantara

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target

Target Hari Ini Apa?

Oleh Dini Koswarini
7 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

Ini Kenapa Rasul Memerintahkan Padamkan Lampu di Malam Hari

Oleh Saad Saefullah
19 Januari 2018
0
Foto: Download 3D House

Sesuatu yang membuatnya aman dari kebakaran.

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails

Muslimah, Utamakan Ketentuan Syar’i Dulu sebelum Gaya dalam Berjilbab

Oleh Eneng Susanti
4 Februari 2018
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Adam/Islampos.

Ketentuan syar’i lah yang harusnya jadi standar dalam pilihan fashion seorang muslimah, termasuk dalam berjilbab.

Lihat LebihDetails

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Oleh Haura Nurbani
6 Juni 2025
0
mayit, Perbuatan

Dalam video ini, kita akan kupas 30 perbuatan yang harus dihindari agar amal baik kita tetap diterima dan bernilai di...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.