• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga

Indahnya Islam, Anak Ini Begitu Hormati Sang Ayah Meski Beda Agama

Oleh Eppi Permana Sari
9 tahun lalu
in Keluarga
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Indahnya Islam, Anak Ini Begitu Hormati Sang Ayah Meski Beda Agama 1 Indahnya Islam
40
BAGIKAN

ISLAM adalah rahmat bagi seluruh alam, yang dihiasi dengan kelembutan dan kasih sayang. Islam begitu menjunjung tinggi ahlak seorang muslim termasuk akhlak kepada kedua orang tua.

Ia terlahir dari keluarga non muslim tepatnya di daerah Papua. Namun sang anak beragama Islam.

Ia bernama Rudi. perbedaan agama antara anak dan ayah ini tidak menghalangi keakraban mereka. Sang Ayah pun mengizinkan Rudi untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Payage.

Rudi yang setiap hari mengaji, mendengar petuah KH. Saiful Islam Al Payage pimpinan Pondok, mengerti betul pentingnya akhlak terhadap orang tua meski berbeda agama.

ArtikelTerkait

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Alasan Seorang Istri Ngambil Uang di Dompet Suami Tanpa Izin

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Saya jadi teringat sebuah kisah. Dimana dahulu  ketika Rasulullah mengakhiri shalat subuh berjamaah dengan salam, lalu melakukan dzikir bersama-sama dan selesai berdoa, Sahabat Umar bin Khathab memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah.

“Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya?”

“Kenapa? Apa yang berbeda?” Tanya Nabi.

“Sangat lain, ya Rasulullah,” kata Umar.

“Biasanya engkau ruku dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi engkau ruku lama sekali. Mengapa?” sambungnya.

“Aku juga tidak tahu. Hanya  tadi, pada saat aku sedang ruku dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun I’tidal,” ujarnya.

Umar semakin heran.”

“Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasul?”

Nabi menggeleng ramah seraya berkata, “Aku juga belum tahu, karena Malaikat JIbril belum menceritakannya kepadaku.”

Dengan perkenan Allah:

“Muhammad. Aku tadi diperintahkan Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapat kesempatan salat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agama-Nya secara bertanggung jawab, yaitu dengan menghormati seorang kakek tua beragama Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai terpaksa dia berjalan pelan sekali. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak memperoleh peluang untuk menunaikan salat Subuh berjamaah bersama denganmu,” tukas malaikat jibril.

Kenapa dengan Ali?

Pada hari itu Sahabat Ali bin Abi Thalib bergegas bangun untuk dapat mengerjakan shalat Subuh berjamaah seperti biasanya di masjid bersama Rasulullah.

Langit masih amat gelap ketika Sahabat  Ali keluar dari rumahnya dan berjalan tergesa-gesa menuju ke masjid.

Sahabat Bilal sudah memanggil-manggil dengan suara adzannya yang berkumandang merdu ke segenap penjuru dan sudut-sudut kota Madinah.

Namun ketika Sahabat Ali bin Abi Thalib berada di jalan menuju tempat jamaah yang jaraknya masih cukup jauh, ternyata di depannya ada seorang kakek tua beragama Yahudi yang melangkah pelan sekali karena usianya yang telah lanjut (uzur).

Kakek itu berjalan tertatih-tatih.

Sahabat Ali sebenarnya sudah berusaha agar tidak ketinggalan mengerjakan salat tahiyatul masjid dan qabliyah Subuh sebelum bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya melaksanakan jamaah.

Tapi, lantaran Nabi mengajarkan supaya setiap umat Islam menghormati orang tua, siapa pun orang tua itu dan apa pun agamanya, maka Sahabat Ali terpaksa berjalan di belakang kakek itu.

Karena si kakek berjaan amat lambat, Sahabat Ali pun melangkah sangat pelan. Kakek itu lemah sekali, dan Ali tidak sampai hati untuk mendahuluinya, takut kalau-kalau kakek Yahudi tersebut celaka atau terjatuh.

Akibatnya, ketika mendekati masjid langit sudah hampir kuning.

Kakek itu melanjutkan perjalanannya, melewati masjid dan tidak masuk ke dalamnya, sebab tempat ibadah agama Yahudi bukan di masjid. Sahabat Ali menyangka salat Subuh pasti sudah usai. Namun ia tetap cepat-cepat masuk ke dalam masjid.

Alangkah herannya Ali. Melihat Nabi dan para sahabat masih ruku pada rakaat yang kedua, berarti  Sahabat Ali punya kesempatan untuk menunaikan salat berjamaah.

Sebab, jika masih bisa menjalankan ruku bersama, berarti masih kebagian satu rakaat. (KitabMawa’idhul Ushfuriyyah, Hadist Ketiga)

Itulah sejatinya Islam. Begitu menjunjung ahlak, meskipun dengan agama lain.

Seperti kata KH.Mustofa Bisri .

“Tetaplah jadi manusia, mengertilah manusia, dan manusiakanlah manusia”

Sumber: Ustadz Abdul Wahab, Aktivis Muda Nahdlatul Ulama yang kini berkhidmad di tanah Papua oleh cyberdakwah

 

Tags: berbeda AgamaIslam
Share40SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Demi Allah, Aku Tidak Akan Menceraikan Istriku

Next Post

Berkat Hidayah-Nya, 200 Peserta non-Muslim Akan Hadiri Safari Dakwah Zakir Naik di Makassar

Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Terkait Posts

kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak, suami, istri

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

12 Juli 2025
rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

10 Juli 2025
uang, istri, suami, dompet, bank emok

Alasan Seorang Istri Ngambil Uang di Dompet Suami Tanpa Izin

9 Juli 2025
Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Indahnya Islam

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

30 Kata Mutiara untuk Perempuan Islami

Oleh Yudi
20 Mei 2021
0
Kata mutiara untuk perempuan. Foto: Instagram/ell.novieta

Oleh karena itu, Islampos merangkum 30 kata mutiara untuk perempuan islami yang sangat penting sebagai bekal dalam mengarungi hidup.

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.