• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 5 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Pena Wanita

Mengapa Semakin Tinggi Ilmu Seseorang Membuatnya Semakin Merasa Tidak Tahu Apa-apa?

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Pena Wanita
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

dosa dan maksiat Harta Keutamaan Surat Al-Baqarahdan Dunia cara memanfaatkan umurILMU itu sifatnya membersihkan hati dan pikiran, bukan untuk mengotori atau membuatnya sakit.

Maka semakin tinggi ilmu seseorang seharusnya semakin menjadikan hatinya bersih dan berkualitas imannya.

Maka tak salah bila dikatakan ilmu yang berkah adalah yang membuat seseorang takut kepada Allah dan berakhlak mulia kepada manusia.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa, “Semakin seseorang banyak membaca, semakin dia banyak berpikir; semakin banyak belajar, semakin sadar bahwa dia tak mengetahui apa pun.”

ArtikelTerkait

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Menaati Ulil Amri, Siapa Ulil Amri?

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

“Semakin banyak hal yang dipelajari, justru merasakan semakin banyak hal yang belum diketahui”

Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata,

العلم ثلاثة أشبار، من دخل في الشبر الأول تكبر، ومن دخل في الشبر الثانى تواضع، ومن دخل في الشبر الثالث علم أنه ما يعلم

“Ilmu itu ada tiga jengkal. Barangsiapa yang masuk jengkal pertama, dia menjadi sombong. Barangsiapa yang masuk jengkal kedua, dia menjadi tawadhu’. Barangsiapa yang masuk jengkal ketiga, dia baru menyadari bahwa dirinya tidak tahu (masih sedikit ilmunya).” (Hilyah Thalibil ‘Ilmi, hal. 79)

BACA JUGA: 10 Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu

Banyak yang baru tahu tentang sesuatu tapi sudah merasa yang paling tahu, mudah menjustifikasi, menyalahkan dan meremehkan orang lain. Di dunia nyata ataupun maya hatinya tidak selamat dari ujub dan sombong. Menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Saat melihat status, tulisan atau postingan orang lain hatinya sakit dan melabeli orang dengan berbagai jenis keburukan. Atau saat keluar rumah merasa lebih baik dengan segala kelebihan yang dimilikinya.

Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505)

Hasan Al Basri berkata,

“Para sahabat dan tabi’in memiliki konsep, barang siapa yang mencela saudaranya, karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allāh, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut.”(HR Ibnu Abid dunya)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)

Bahkan terkadang hanya dengan bergumam dalam hati dan tidak berkomentarpun akan membuat seseorang terputus dari kebaikan. Amal sholihnya terhenti dan sulit langgeng hingga ia meminta maaf kepada manusia dan bertaubat kepada Allah.

Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, “Aku pernah terhalang (tidak bisa bangun) untuk mengerjakan shalat malam selama lima bulan disebabkan satu dosa yang telah aku lakukan.”

Ditanyakanlah kepada beliau, “Dosa apakah itu?“

Sifat Sombong, Meluruskan Makna Sabar, Hukum Melihat Aurat, ujian, ilmu
Foto: Freepik

Beliau menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan di dalam hatiku bahwa itu dilakukan nya sebagai bentuk kepura-puraan saja.”

Itulah mengapa tawadhu disebut kunci untuk mendapatkan taufik. Yakni dimudahkan terus untuk melakukan ketaatan.

BACA JUGA:  10 Adab dalam Menuntut Ilmu

Ulamapun berproses untuk bisa menjadi tawadhu. Mereka pun belajar dan berlatih sebagaimana kita hari ini belajar dan berlatih untuk bisa tawadhu. Bukan hanya untuk perkara ilmu melainkan setiap kelebihan yang Allah titipkan. Harta, keturunan terhormat, jabatan, kecerdasan atau apapun kelebihan kita bukan untuk menghinakan diri melainkan untuk mengangkat derajat di sisi Allah.

taat pada Allah, Istidraj, Bahaya Hasad, ilmu
Foto: Freepik

Menurut Ulama salaf, Hasan Bashri,

“Tawadhu adalah tidaklah seseorang bertemu dengan orang lain kecuali menganggap semua lebih baik darinya. Ketika bertemu orang yang lebih tua menganggap bahwa ia lebih banyak amalnya, dan ketika melihat yang lebih muda berpikir bahwa ia lebih sedikit dosanya. Dan inilah yang menjadi puncak ketawadhuan.

Tawadhulah hingga satu titik kita merasa tidak tahu apa-apa. Senantiasa belajar menjaga hati dan lisan karena begitu mudahnya hati terjerat dalam perkara yang akan menjatuhkannya. Semakin seseorang mengangkat dirinya semakin Allah hinakan ia. Semakin seseorang merasa tidak lebih baik semakin banyak kelebihan yang Allah perlihatkan dan Allah jaga aib-aibnya.

Wallahu a’lam bi showab. []

Tags: ilmuRiza FebritatawadhuUmmu Zayta
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Macam Baiat dalam Islam

Next Post

3 Penghalang Masuk Surga

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri, ujian

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

12 Juni 2025
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

5 Juni 2025
Ulil Amri

Menaati Ulil Amri, Siapa Ulil Amri?

2 Juni 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

Oleh Dini Koswarini
5 Juli 2025
0

ibu,Penguras Energi Wanita, Perempuan

Perempuan Setelah Nikah, Tugasnya Berat kayak Kepala Negara?

Oleh Dini Koswarini
4 Juli 2025
0

Muslimah, Ibu Rumah Tangga:

Merawat Diri untuk Ibu Rumah Tangga: Bukan Egois, tapi Amanah!

Oleh Dini Koswarini
4 Juli 2025
0

Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Khasiat Madu, Cara Bedakan Madu Asli dan Palsu, Surga

7 Benda yang Berasal dari Surga

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

Oleh Yudi
30 Juni 2025
0
rasa benci, anak, ayah

Anak kehilangan rasa hormat dan bangga terhadap ayahnya, bahkan bisa berbalik membencinya karena perilaku buruk tersebut.

Lihat LebihDetails

10 Akibat Makan Uang Haram

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pekerjaan Haram, Uang Haram

Harta atau uang haram bukan hanya menodai jiwa, tapi juga membawa kerusakan yang luas, baik di dunia maupun di akhirat.

Lihat LebihDetails

Menurut Penelitian, Ini Rekomendasi Durasi Tidur Orang Dewasa

Oleh Yudi
3 Juli 2025
0
tidur, jima, durasi tidur

Tidur 6 jam atau kurang secara teratur dianggap tidak memadai, kecuali bagi yang memiliki kelainan genetik khusus (

Lihat LebihDetails

Seputar Puasa Tasu’a dan Asyura

Oleh Eneng Susanti
28 Agustus 2020
0
Ilustrasi. Foto: donaflor.

Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ?

Lihat LebihDetails

Di Balik Arti Kalimat Dzikir “Laa Ilaaha Illallah”

Oleh Haura Nurbani
8 November 2024
0
Cara Agar Terhindar dari Pikiran Kotor, Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, Syarat Terkabulnya Doa, Berdoa, Dzikir, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat, Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan, Amal Penghapus Dosa, Manisnya Iman, Hukum Tahlilan, Penghalang Doa pada Allah, Aamiin, Dzikir, Dicintai Allah, Istighfar,Hukum Mengulang Zikir Tertentu pada Waktu Tertentu, Keutamaan Dzikir Doa, Zikir, Dzikir, Laa Ilaaha Illallah

Rahasia terpenting yang terkandung dalam akidah La ilaha illallah telah menyebabkan terjadinya perubahan dahsyat dalam perjalanan sejarah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.