• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 3 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Kolom Kolom Mahasiswa

Dilema Penerapan Akuntansi Pesantren

Oleh Saad Saefullah
3 tahun lalu
in Kolom Mahasiswa
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Pexels

Foto: Pexels

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

Oleh: Hurie SS
STEI SEBI
[email protected]

PESANTREN adalah sebuah entitas pendidikan yang sudah ada sejak dahulu Sejak Islam mulai berkembang di Indonesia. Sebuah entitas yang dipimpin oleh seseorang dengan gelar “Kyai”, gelar yang diberikan oleh umat atas apresiasinya dalam memperjuangkan agama Islam.

BACA JUGA: Tips Agar Anak Betah di Pesantren ala Ustaz Faisal Kunhi

ArtikelTerkait

Mahasiswa Timteng cuma Seputar Kitab Turats?

Dilema Tugas Kuliah, Semua Mudah, Kita Sendiri yang Mempersulitnya

Peran Umar Bin Abdul Aziz Dalam Meraih Kejayaan Islam

Umar Ibn Khattab juga piawai dalam Ekonomi

belakangan ini muncul sebuah regulasi untuk pesantren terkait Akuntansi Pesantren yang digagas oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) meskipun sifatnya tidak mengikat dan harus diterapkan untuk seluruh pesantren.

Akuntansi pesantren hadir untuk membantu penyusunan laporan keuangan bagi manajemen pesantren. Munculnya akuntansi pesantren salah satunya adalah untuk menegaskan terkait dengan aset pesantren. Bagian mana yang milik pribadi pimpinan pesantren, dan bagian mana yang milik pesantren hasil bantuan atau wakaf umat. Tujuannya jelas, demi keberlangsungan pesantren, kemakmuran dan profesional pengelolaannya.

Dilema Penerapan Akuntansi Pesantren 1 akuntansi keuangan pesantren

Namun tantangannya tidak mudah, akan banyak penolakan dari para pimpinan pesantren. Karena mereka beranggapan bahwa dulunya merekalah yang mengawali. Mereka yang membeli aset pesantren, mereka yang mencari murid dan mereka lah yang membangun entitas pesantren tersebut.

BACA JUGA: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua ketika Memondokkan Anak

Hal tersebut sebenarnya tidak salah, karena itu adalah hak mereka sebagai pemilik. Namun demi transparansi untuk umat, regulasi ini dirasa sangat baik untuk pimpinan itu sendiri juga untuk keberlangsungan pesantren andai pimpinan tersebut memahami.

Dan dalam pembagian dari hasil pemasukan pesantren pun pemilik dibolehkan untuk mendapatkan bagiannya. []

Kirim ide/gagasan Anda sebagai mahasiswa lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.

ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa Cucu Hantarkan Hidayah bagi sang Nenek, Inilah Kisah Nur Arisa Maryam, Mualaf Asal Jepang

Next Post

Ini 17 Keutamaan Membaca Al-Quran Setiap Hari yang Harus Anda Ketahui

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Terkait Posts

kitab turats, Mahasiswa

Mahasiswa Timteng cuma Seputar Kitab Turats?

21 Mei 2022
tugas kuliah, Keutamaan Menuntut Ilmu, kuliah di luar negeri

Dilema Tugas Kuliah, Semua Mudah, Kita Sendiri yang Mempersulitnya

20 Juni 2021
Foto: 1001 Inventions

Peran Umar Bin Abdul Aziz Dalam Meraih Kejayaan Islam

3 April 2019
Foto:  semantics3.com

Umar Ibn Khattab juga piawai dalam Ekonomi

1 April 2019
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist