• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Berhenti Mencela Makanan!

Oleh Laras Setiani
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
ilustrasi.foto: fimela

ilustrasi.foto: fimela

4
BAGIKAN

MAKANAN adalah salah satu nikmat Allah yang perlu disyukuri oleh setiap insan. Masih perlukah mencela makanan yang tidak enak? Sebuah tanda bahwa pencela makanan tersebut tidak bersyukur atas karunia-Nya yang berupa makanan tersebut. Berapa banyak orang yang merindukan makanan lantaran belum makan selama tiga hari?

Tak salah jika Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin menyebut sosok yang mencela makanan dengan sebutan orang yang sombong. Menurut beliau, memuji makanan berarti menyenanginya. Sedangkan mencela makanan berarti merendahkan kenikmatan yang diberikan oleh Allah.

BACA JUGA: Iblis: Ingatlah Kepadaku ketika Engkau Ada dalam 3 Hal, Maka Aku tidak akan Mencelakakanmu

Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau meminta lauk ketika hendak makan, namun yang tersedia hanyalah cuka. Rasulullah tidak mencelanya begitu saja, melainkan beliau sempat memuji cuka tersebut di depan sang istri. Diceritakan dari sahabat Jabir, beliau berkata,

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Bahwasanya Nabi SAW meminta kepada istri beliau lauk. Lalu mereka menjawab,  “Kami tidak punya lauk kecuali cuka.” Kemudian beliau memintanya dan memakannya (bersama roti) dan bersabda, “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka” (HR. Muslim )

Sikap nabi di atas seyognyanya patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika cuka saja masih diberikan pujian oleh Rasulullah SAW, masihkah kita hendak mencela makanan lantaran hanya sekedar terlalu asin, kurang asin, lembek, terlalu keras, tidak matang, dan lain sebagainya?

Selain tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, tentu ada hati yang tersakiti ketika makanan tersebut dicela, sebut saja orang yang membuatnya. Jika orang yang membuat masakan tersebut bisa sakit hati lantaran hasil masakannya dicela, lantas apa kabar dengan yang menciptkannya?

Rasulullah tidak pernah mencela makanan sekalipun dalam hidupnya. Jika telah tersedia  makanan dan beliau tidak menyukainya, maka beliau tidak mencelanya, melainkan cukup dengan meninggalkannya. Hal tersebut merupakan adab yang baik kepada Allah. Karena jika mencela makanan yang tidak disukai, maka seolah-olah dengan ucapan jeleknya itu menolak rezeki Allah. Kebiasaan Rasulullah yang demikian mulianya berdasarkan keterangan dari Abu Hurairah,  beliau berkata,

“Rasulullah tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau berselera beliau memakannya. Jika beliau tidak suka beliau membiarkannya.” (HR Bukhari Muslim)

Contoh yang teramat baik untuk kita semua untuk tidak mencela makanan manapun. Jika tidak menyukainya, cukup tinggalkan saja.

BACA JUGA: Jangan Menghina, Mencela, atau Memanggil Orang Lain dengan Nama Binatang!

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Inilah adab yang baik kepada Allah Ta’ala. Karena jika seseorang menjelek-jelekkan makanan yang tidak disukai, maka seolah-olah dengan ucapan jeleknya itu, ia telah menolak rizki Allah.” (Syarh Al Bukhari, 18: 93)

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Makanan dan minuman yang dinikmati ketika disodori pada kita, hendaklah kita tahu bahwa itu adalah nikmat yang Allah beri. Nikmat tersebut bisa datang karena kemudahan dari Allah. Kita mesti mensyukurinya dan tidak boleh menjelek-jelekkannya. Jika memang kita suka, makanlah. Jika tidak, maka tidak perlu makan dan jangan berkata yang bernada menjelek-jelekkan makanan tersebut.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 199). []

Tags: makananmencela
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Benarkah Berfatwa dengan Satu Landasan Ayat Saja?

Next Post

Burger Ini Dibanderol dengan Harga Rp 3,5 Juta

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 mencela

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

6 Dampak Negatif Jika Istri Selalu Menolak Ajakan Jima’ Suami

Oleh Yudi
19 Februari 2025
0
malam, malaikat maut, murka, ajal, hidup, jima', melaknat

Jima’ bukan hanya tentang kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi bentuk komunikasi emosional antara suami dan istri.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.