• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 26 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Belum Tunaikan Puasa Qadha, Bolehkah Melaksanakan Puasa Sunnah?

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
puasa rajab
0
BAGIKAN

TANYA: Saya tidak berpuasa Ramadhan disebabkan karena siklus bulanan (haid), dan saya belum melunasi hutang puasa saya. Apakah saya boleh melakukan puasa sunnah di bulan-bulan setelahnya walaupun belum mengqadha puasa wajib?

Jawab:

Masalah ini dikenal oleh para ulama dengan masalah puasa sunnah sebelum melunasi hutang puasa Ramadhan. Dalam masalah tersebut ada perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian mereka mengharamkan puasa sunnah sebelum menyelesaikan hutang puasa Ramadhan; karena memulai dengan yang wajib lebih kuat dari pada yang sunnah. Namun sebagian ulama lainnya membolehkannya.

BACA JUGA: Mengubah Niat Puasa Sunah Menjadi Puasa Qadha, Dilarang?

ArtikelTerkait

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

Suami Masturbasi dengan Tangan Sang Isteri, Apakah Dia Wajib Mandi Juga?

Cara Bersihkan Barang Elektronik yang Terkena Najis

Bagaimana Cara Berhenti dari Masturbasi?

Syeikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin pernah ditanya tengan qadha’ puasa wajib yang bersamaan dengan puasa sunnah, apakah seseorang boleh melaksanakan yang sunnah dan menunda puasa qadha’nya atau harus memulai dengan yang wajib terlebih dahulu, contoh; puasa Asyura’ dengan puasa qadha’ Ramadhan?

Beliau menjawab:

“Berkaitan dengan puasa wajib dan puasa sunnah, tidak diragukan lagi sesuai dengan syari’at dan akal agar memulainya dengan yang wajib sebelum yang sunnah; karena yang wajib merupakan hutang yang wajib dibayar, sedangkan yang sunnah sebagai anjuran saja jika memungkinkan dikerjakan, jika tidak maka tidak berdosa. Atas dasar itulah maka kami katakan bagi siapa saja yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan: “Lunasilah hutang anda sebelum anda mengerjakan yang sunnah”. Jika dia melaksanakan yang sunnah terlebih dahulu sebelum dia berpuasa qadha’, maka pendapat yang benar adalah puasa sunnahnya tetap sah selama waktunya masih luas; karena qadha’ Ramadhan berlanjut sampai antara seseorang dengan Ramadhan sejumlah hutangnya, selama masanya masih leluasa, maka puasa sunnah tetap boleh, shalat wajib misalnya, jika seseorang melaksanakan shalat sunnah sebelum shalat wajib dengan waktu yang masih leluasa, maka boleh-boleh saja. Barang siapa yang berpuasa Arafah atau puasa Asyura’ sedangkan dia masih punya hutang puasa Ramadhan, maka puasanya tetap sah. Akan tetapi jika dia berniat pada hari itu untuk puasa qadha’ Ramadhan maka dia akan mendapatkan dua pahala; pahala hari Arafah atau hari Asyura’ dan pahala puasa qadha’, hal ini jika puasa sunnahnya tersebut adalah puasa muthlak tidak ada kaitannya dengan Ramadhan, adapun puasa 6 hari di bulan Syawal; karena berkaitan dengan Ramadhan maka tidak bisa kecuali setelah mengqadha’ Ramadhannya. Jika dia berpuasa sebelum puasa qadha’nya selesai, maka dia tidak mendapatkan pahalanya, berdasarkan sabda Nabi SAW:

من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال فكأنما صام الدهر

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan 6 hari di bulan Syawal, maka sama dengan berpuasa satu tahun.”

BACA JUGA: Niat Puasa Qadha, Ini Dia Waktunya

Sebagaimana diketahui, bahwa bagi siapa saja yang mempunyai hutang puasa qadha’ dia tidak dianggap telah menyempurnakan puasa Ramadhan sampai dia menyempurnakan puasanya. Masalah ini sebagian orang mengira jika khawatir sampai bulan Syawal akan habis sebelum berpuasa 6 hari, maka dia boleh mendahulukan puasa 6 hari di bulan Syawal meskipun masih mempunyai hutang puasa Ramadhan. Inilah bentuk kesalahan karena puasa 6 hari di bulan Syawal itu tidak dilaksanakan kecuali jika seseorang telah menyempurnakan puasa Ramadhannya”. (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin: 20/438) []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: Puasa QadhaPuasa Sunnah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kenapa Warna Apel Berubah Setelah Dikupas?

Next Post

Keutamaan Hari Senin dan Kamis

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Hukum Suami Istri Tidur dalam Keadaan Telanjang., Impotensi, jima, jima, Hukum Menikah tapi Tidak Berhubungan Badan, Zina

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

23 September 2023
Adab Setelah Jima, Sisa Mani Keluar Setelah Mandi, Hukum Menunda Mandi Wajib, Hukum Suami Istri Mandi Bersama

Suami Masturbasi dengan Tangan Sang Isteri, Apakah Dia Wajib Mandi Juga?

8 September 2023
Cara Bersihkan Barang Elektronik yang Terkena Najis, santri

Cara Bersihkan Barang Elektronik yang Terkena Najis

16 Agustus 2023
Cara Berhenti dari Masturbasi

Bagaimana Cara Berhenti dari Masturbasi?

1 Desember 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Level Shalat, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Fikih Shalat Dhuha, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Tata Cara Shalat Hajat, keutamaan shalat hajat, Sholat Dhuha 4 Rakaat, Syarat Amal Ibadah Diterima Allah, rukun shalat, Keutamaan Doa Iftitah, Ikhlas, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, tahajud, Shalat Witir, iman, Imam Shalat di Akhir Zaman, Amalan Ringan Berpahala Besar, Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Doa Iftitah dalam shalat, Ustadz Adi Hidayat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Hukum Shalat tanpa Peci, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh,, Tempat Dilarang Shalat, Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, shalat dhuha, Adab Sebelum Shalat, Batas Waktu Shalat Dhuha, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, shalat dhuha,,Rukun Islam, Hukum Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu, Cara Menenangkan Hati, Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua,, Hukum Tahajud setelah Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, Prasangka Baik pada Allah, Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Cara Membersihkan Jiwa, Shalat Tahajud

Hukum Hanya Baca Surat Al-Ikhlas setelah Fatihah Ketika Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
25 September 2023
0

Apa hukum shalat tahajud hanya membaca Surat Al-Ikhlas saja setelah membaca Al-Fatihah?

Foto: Unsplash

Hukum Makan dan Minum di Kamar Mandi

Oleh Haura Nurbani
25 September 2023
0

Apa hukum makan dan minum di kamar mandi?

Kelebihan Sekolah Alam

5 Kelebihan Sekolah Alam Purwakarta

Oleh Dini Koswarini
25 September 2023
0

Di sini, aku akan membahas kelebihan bersekolah di Sekolah Alam Purwakarta, tempat aku belajar.

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya 1

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya

Oleh Dini Koswarini
25 September 2023
0

Di balik kemudahan yang ada di zaman sekarang, sesungguhnya ada musuh anak milenial yang mengincar.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.