• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 3 Oktober 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Belajar Dakwah dari Wali Songo di Indonesia

Oleh Mila
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi

Foto hanya ilustrasi

102
BAGIKAN

Oleh: Pandu Wibowo
Penulis Buku “Menikmati Jalan Dakwah” [email protected]

 

DULU , Indonesia ini dikuasai oleh dua agama besar, yakni Hindu dan Budha. Tiba-tiba, Indonesia berubah dengan sangat cepat menjadi sebuah entitas daulah yang dimana mayoritas penduduknya adalah muslim.

Padahal 1400 tahun sebelumnya, tidak ada sejarah Islam satu pun yang masuk ke Indonesia, sementara peran Hindu dan Budha sangat kuat di nusantara. Bahkan ketika Portugis dan Belanda datang ke Nusantara, mereka memiliki tugas suci yang salah satunya menyebarkan agama Nasrani. Namun, tetap saja tidak bisa mengalahkan eksistensi agama Hindhu dan Budha tersebut.

ArtikelTerkait

4 Hikmah Takdir

Sedekah Politik

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Sikap Muhammadiyah Terkait Perkara Akidah

Pertanyaan pentingnya sekarang adalah, apa cara yang dipakai para Wali Songo sehingga dengan sangat cepat, Nusantara ini menjadi negara bermayoritas muslim?

Dari fakta sejarah ini, kita harus sadar betul, bahwa merubah pemikiran pemilih mengambang atau orang-orang yang netral terhadap dakwah itu seharusnya lebih mudah ketibang apa yang dilakukan Wali Songo terhadap umat Hindu dan Budha sehingga merubah mereka masuk ke dalam agam Islam.

Artinya, banyak sekali kesempatan dan cara yang mungkin belum kita pakai untuk merekrut objek dakwah kita untuk masuk ke dalam lembaga dakwah kita, atau paling tidak menyukai sampai mendukung dakwah ini. Coba kita tanya ke hati kita masing-masing?

Pertanyaan pentingnya sekarang, apa cara atau alat yang dilakukan oleh para Wali Songo tersebut dalam mengislamisasi Nusantara dalam waktu sekejap, dan berefek sangat lama perubahan yang dilakukannya, dalam arti ini adalah perubahan menuju ke-Islaman?

Perlu diketahui bahwa tidak pernah sebuah otoritas dan legalitas sebuah lembaga atau organisasai dapat merubah orang dalam waktu singkat. Itu mengapa, agama Islam lebih kuat dan abadi dari sebuah otoritas pemerintahan, dalam kontek ini kita sebut negara. Itu juga sebabnya, sejarah nabi-nabi itu lebih abadi dari sejarah presiden, perdana menteri, bahkan raja-raja.

Kekuatan melakukan perubahan mereka itu terletak pada bagaimana merubah hati dan cara berfikir orang tentang kebenaran suatu agama, dan bukan menunjukan bahwa mereka memiliki program bagus, organisasi bagus, manajemen bagus, dan menjamin bahwa kita akan memiliki harta banyak.

Sederhananya, jika sewaktu-waktu otoritas ini mengecewakan sang objek, misalkan orang tersebut tidak mendapatkan yang dia mau ketika dia telah masuk di lembaga atau organisasi yang memiliki otoritas tersebut, otomatis dia akan kecewa dan keluar bahkan sampai membenci organisasi yang memiliki otoritas tersebut.

Namun berbeda, ketika kita menawarkan dan mentranser nilai-nilai spiritual agama ke relung hati mereka, objek dakwah kita. Mau lembaga dakwah kita difitnah, dikatakan tidak legal, kader-kadernya punya banyak aib dan kesalahan, pasti dia yang sudah terekrut tetap kuat dan istiqomah dalam dakwah ini. Karena pada awalnya nilai-nilai agama sudah mengikat hati dia.

Sama halnya dengan interaksi sang murobbi (guru) dan mutharobbinya (murid). Jika cara sang murobbi untuk mengikat mutharabbinya dengan kecerdasannya, pandai bicaranya, materi yang asik, sewaktu-waktu bisa saja mutharabbinya bosan dan jenuh karena dia sudah mendapatkan segala yang dia mau di halaqoh.

Namun berbeda, ketika sang murobbi mengikat sang mutaharabbi dengan Tuhannya langsung. Pasti tidak ada lagi kisah mutharabbi yang berguguran di majelis majelis ilmu. Karena urgensi liqo, majelis ilmu yang sebenarnya sudah didapat, yakni mengikat usrah di dalam majelis liqoan tersebut dengan ketahudian bukan kepribadian individu yang saling menonjolkan.

Pendekatan kita dalam berdakwah di lembaga dakwah inilah bukan harus berbasis program atau menampilkan kehebatan kader-kadernya. Namun lebih dari itu semua, yakni melakukan pendekatan berbasis spiritualitas dengan transfer nilai-nilai ketauhidan. Insya Allah dengan ini, perubahan yang kita lakukan mampu lebih lama dirasakan oleh lingkungan di mana kita berdakwah.

Setelah kita memahami cara dan alat kita dalam melakukan pendekatan perubahan tersebut, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan memiliki pengaruh yang amat besar di tempat kita berdakwah.

Ketika Nabi Muhammad hanya baru seorang diri diintruksikan oleh Allah untuk menyebarkan Islam, hal yang dilakukan Rasul adalah membangun jaringan kemana-mana agar memiliki pengaruh yang luar biasa. Terbukti 13 tahun kemudian, 200 orang hijrah ke Madinah, 85 orang hijarah ke Habasyah, 70 orang yang berislam dari kaum Anshar sebelum hijrah, sampai pada tahun ke 10 beliau melakukan Hajatul Wada, jumlah pengikutnya mencapai 100.000 orang.

Artinya ada kelipatan perekrutan yang cukup signifikan dari pengaruh Rasulullah di Jazirah Arab pada saat itu. Sampai sekarang jumlah umat muslim di dunia sudah mencapai 1,9 miliyar orang, dan pada 2050, para pengamat semua sepakat bahwa Islam akan menjadi agama mayoritas dunia.

Pelajaran penting yang kita harus ambil adalah, kita harus memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam dakwah ini. Bahkan sampai kita sudah demisioner dari lembaga dakwah kita, pengaruh kita masih harus tetap ada dan dirasakan banyak kader dan orang-orang pada umumnya. Itulah jiwa kepemimpinan yang harus kita miliki. []

NOTE: Tulisan ini adalah kiriman pembaca.
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.

Tags: dakwahNusantaraWali Songo
Share102SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Hadiri Undangan Walimah, Berdosakah?

Next Post

Sebelum Menikahkan, Ini Hukum-Hukum yang Harus Diperhatikan Para Wali

Mila

Mila

Terkait Posts

takdir

4 Hikmah Takdir

30 September 2023
Gulai Otak, Paradoks, Sedekah Politik

Sedekah Politik

24 September 2023
AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

24 September 2023
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir

Sikap Muhammadiyah Terkait Perkara Akidah

24 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Kesalahan Bersedekah,, Sedekah Shubuh, Hal yang Boleh Tergesa-Gesa, Pintu Rezeki, Cara Lunasi Hutang pada Orang yang Sudah Meninggal, Jenis Sedekah, Uang Suami Milik Istri, hutang, Rezeki, Adab Menangih Utang, hutang, Amalan Pembuka Rezeki, Adab Utang Piutang dalam Islam, Bahaya Berhutang

Bahaya Berhutang

Oleh Haura Nurbani
2 Oktober 2023
0

Bahaya berhutang disebutkan langsung oleh Rasulullah. 

Jarak Dibolehkannya Mengqashar Shalat, Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Oleh Dini Koswarini
2 Oktober 2023
0

Apa hukum mengumumkan barang hilang di masjid?

Syarat Poligami, Salman Al-Farisi, Suami Istri di Bulan Ramadhan, Hikmah di Balik Perintah Poligami,Cara Hadapi Pasangan Selingkuh, Tipe Jodoh, Cara Taubat dari Zina, Hukum Pacaran dalam Islam, Hukum Cerai dalam Kondisi Marah, Macam talak, pacaran, Zina

Suami Lakukan Zina dengan Wanita Lain, Istri Harus Bagaimana?

Oleh Saad Saefullah
2 Oktober 2023
0

Seorang istri mengetahui bahwa suaminya melakukan zina. Apa yang harus dilakukan?

Hewan Kurban, Mengembala

Mengembala, Training Center Kenabian

Oleh Saad Saefullah
2 Oktober 2023
0

Nabi Musa menghilangkan jejaknya dengan mengembalakan kambing di negri Madyan. Takdir Nabi dan Rasul memang harus sebagai menggembala.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.