• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Bangga Jadi Santri

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

566
BAGIKAN

Oleh: Alya Adzkya, muallifahadzkya5198@gmail.com

LIBURAN yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah hanya bisa gigit jari melihat kembang api tahun baru dari balik tembok ma’had dengan setumpuk buku menghadapi ujian, akhirnya hari kebebasan itu datang. Hilang semua penat setelah berminggu-minggu berkutat dengan berlembar-lembar buku dan soal. Lagi pula, siapa yang tak senang liburan?

Begitu pula dengan santri kita yang satu ini. Kebebasan dari segala peraturan yang mengekang sudah terbayang di pelupuk mata. Beribu planning liburan telah tersusun rapi. Dengan semangat, Santri kita melangkah meninggalkan ma’hadnya untuk berlibur. Sebut saja ia, Rizky. Rizky dan teman-teman seangkatannya berencana untuk jalan ke sebuah mall di kotanya.

Singkat cerita, setelah asyik bermain di mall tersebut mereka pun pulang. Di angkot, mereka asyik ngobrol. Tiba-tiba, salah seorang penumpang bertanya pada mereka.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

“Sekolah di mana, Dik?”

Keceriaan mereka lenyap seketika demi mendengar pertanyaan itu. Mereka saling pandang, sedikit menimbang akan seperti apa jawaban yang akan didapat sang penanya tadi. Akhirnya, setelah beberapa lama, salah satu dari mereka angkat suara.

“Di pesantren, Pak…”
* * *

Nah, …pernah nggak mengalami kejadian seperti di atas?Ketika ada seseorang yang bertanya, tentang status kesantrian kita, maka apakah jawaban kita?Mengangguk dengan mantap dan pasti, atau justru hanya tertunduk malu tak mau mengakui?

Pertanyaan besar muncul karena kasus yang satu ini. Kebanyakan para santri, tidak mau mengakui identitasnya sebagai santri. Pertanyaan besarnya adalah: MENGAPA?

Mengapa kebanyakan dari kita tak mau mengakui status kita sebagai seorang santri?

Ada dua kemungkinan atas pertanyaan ini. Pertama, mungkin saja si santri malu mengakui identitasnya sebagai santri, karena merasa perilaku serta akhlaknya belum pantas dilihat sebagai santri. Kedua, mungkin saja si santri malu mengakui identitasnya sebagai santri, karena takut di sangka kuper, gaptek, kampungan dsb…

Nah, kalau dirimu termasuk seorang santri yang malu mengakui kesantriannya karena merasa belum menjadi santri seutuhnya, ada baiknya kita memperbaiki akhlak serta tingkah laku kita. Karena, seorang santri adalah cermin bagi masyarakat sekitarnya. Dan ingat, kemana pun kita melangkah nama besar pesantren selalu ada di pundak kita.

Dan kalau ternyata kita termasuk seseorang yang malu mengakui kesantriannya karena takut di sangka kuper, gaptek, dan beragam sebutan tak mengenakkan lainnya, ada baiknya kita intropeksi diri kembali. Tak semua hal di pesantren itu, buruk. Ada banyak hal yang kita dapatkan di pesantren yang belum tentu bisa kita dapatkan di luar pesantren. Memang di beberapa bidang, kita mungkin agak tertinggal ketimbang yang lain. Tapi justru lebih banyak hal yang membuat kita unggul dan memiliki nilai plus di mata masyarakat.

Di balik semua itu, adakah santri yang saat liburan dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai seorang santri?Ada! dan santri yang seperti itu mudah di jumpai karena jumlahnya memang banyak. Tapi di sisi lain, berapa banyak santri yang tiba-tiba berubah ketika liburan? Tak mau mengakui identitasnya sebagai santri dan malah bertingkah laku jauh dari etika pesantren.

Dimanapun kita berada, kita tetaplah santri. Status kita tidak akan berubah begitu saja hanya karena liburan beberapa hari. Kita tetaplah santri, maka dari itu jagalah sikap kita dimanapun kita berada. Karena setiap langkah kita, membawa nama besar ma’had kita. Setiap perilaku kita menentukan nama baik ma’had tempat kita menuntut ilmu.

Nah, …seharusnya kita bangga menjadi seorang santri. Bangga dengan semua pendidikan yang kita dapatkan dari ma’had tercinta ini serta bangga akan semua wawasan yang kita dapatkan di ma’had ini. Seorang santri akan menyadari bahwa dirinya santri hanya jika ia percaya diri untuk mengatakan dirinya itu santri. Perilakunya pun, akan mengikuti pengakuan lisan dan hatinya. Dan, ketika ia bangga akan kesantriannya, maka ia akan bangga pada pesantrennya sendiri. Tidak menolah ke sekolah lain, meski ada banyak berita yang masuk ketelinganya.

Satu hal yang harus di tanamkan dalam jiwa dan pikiran kita,

“Jangan pernah bertanya apa yang telah pesantren berikan pada kita.Tapi, tanyalah apa yang telah kita berikan untuk pesantren.” []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.

Tags: Santri
Share566SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Soal Pernyataannya di “Islam Itu Indah”, Ustadz Syam Minta Maaf

Next Post

Perlu Diingat, Ini Sujud yang Membatalkan Shalat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.