MIRAS atau minuman keras, atau minuman beralkohol sudah sering menjadi perhatian karena dampaknya yang sangat merugikan. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan dalam jangka panjang, bahaya miras adalah merusak organ tubuh, menyebabkan kecanduan, dan bahkan berujung pada kematian akibat keracunan alkohol.
Menurut WHO, bahaya minuman beralkohol menyebabkan lebih dari 3 juta kematian setiap tahun. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat memicu berbagai penyakit serius, terutama yang berkaitan dengan organ hati dan sistem tubuh lainnya.
1. Perlemakan Hati
Bahaya minuman beralkohol dapat menyebabkan perlemakan hati, yaitu penumpukan lemak pada organ hati akibat konsumsi alkohol berlebihan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi hepatitis dan mengganggu fungsi hati secara keseluruhan.
2. Hepatitis
Hepatitis akibat bahaya minuman beralkohol terjadi ketika hati mengalami peradangan karena konsumsi alkohol yang berlebihan. Jika tidak dihentikan, peradangan ini bisa menjadi kronis dan mengarah pada kondisi yang lebih serius, seperti sirosis hati.
BACA JUGA: Akibat Miras, Nyawa Terampas
3. Sirosis Hati
Sirosis merupakan salah satu bentuk bahaya minuman beralkohol yang paling parah, di mana hati mengalami kerusakan permanen akibat jaringan parut. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan bisa berujung pada kegagalan hati yang memerlukan transplantasi organ.
4. Kanker
Bahaya minuman beralkohol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker hati, kanker payudara, kanker mulut, kanker pankreas, dan kanker usus besar. Alkohol dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan mutasi yang memicu pertumbuhan sel kanker.
5. Anemia
Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan bahaya minuman beralkohol berupa anemia, yaitu kekurangan sel darah merah akibat gangguan penyerapan zat besi dan perdarahan yang sering terjadi pada pecandu alkohol.
6. Gangguan Sistem Pencernaan
Bahaya minuman beralkohol juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti tukak lambung dan pankreatitis. Selain itu, tubuh menjadi sulit menyerap nutrisi, yang menyebabkan kekurangan gizi dan melemahkan daya tahan tubuh.
Bahaya Miras bagi Organ Lain
Selain penyakit-penyakit di atas, bahaya minuman beralkohol juga dapat meningkatkan beberapa risiko, diantaranya: pertama, penyakit jantung, karena alkohol bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan gagal jantung. Kedua, diabetes, akibat ketidakseimbangan kadar gula dalam darah.
Ketiga, yaitu stroke karena alkohol dapat merusak pembuluh darah di otak. Keempat, demensia yang disebabkan oleh gangguan fungsi otak akibat konsumsi alkohol dalam jangka panjang. Kelima, disfungsi ereksi, karena bahaya minuman beralkohol dapat mengganggu sistem hormon dan aliran darah.
Keenam, osteoporosis akibat gangguan penyerapan kalsium yang membuat tulang lebih rapuh. Ketujuh, gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan insomnia. Kedelapan, ketoasidosis alkoholik, kondisi berbahaya yang terjadi saat tubuh tidak dapat mengolah alkohol dengan baik.
Bahaya Miras bagi Ibu Hamil dan Keselamatan Umum
Bahaya minuman beralkohol tidak hanya berdampak pada individu yang mengonsumsinya, tetapi juga pada orang lain. Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol berisiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik, cacat lahir, gangguan tumbuh kembang, atau bayi prematur. Selain itu, bahaya minuman beralkohol juga berkontribusi terhadap kecelakaan lalu lintas akibat mengemudi dalam kondisi mabuk.
Menghindari bahaya minuman beralkohol dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Mengubah Gaya Hidup
Mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol dengan mencari aktivitas lain seperti olahraga, hobi, dan kegiatan sosial dapat membantu mengurangi bahaya minuman beralkohol.
BACA JUGA: Muslim Dilarang Minum Miras, Ini Dalilnya
2. Menggunakan Obat dari Dokter
Dokter dapat meresepkan obat seperti disulfiram, naltrexone, atau acamprosate untuk membantu mengurangi keinginan mengonsumsi alkohol dan mengatasi bahaya minuman beralkohol.
3. Menjalani Psikoterapi dan Konseling
Jika kecanduan alkohol telah menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan atau depresi, psikoterapi dan konseling dapat membantu mengatasi bahaya minuman beralkohol.
4. Rehabilitasi
Jika kecanduan alkohol sudah parah, rehabilitasi dapat menjadi solusi untuk mengurangi bahaya minuman beralkohol dan memulihkan kondisi fisik serta mental penderita.
Bahaya minuman beralkohol tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kesehatan mental dan kehidupan sosial. Untuk menghindari berbagai risiko yang ditimbulkan, penting untuk membatasi konsumsi alkohol atau bahkan berhenti sepenuhnya. Jika mengalami kesulitan, berkonsultasi dengan dokter dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi bahaya minuman beralkohol. []
REDAKTUR: AHMAD ANDIKA | SUMBER : ALODOKTER