• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 8 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Alasan Nama Saudah Senantiasa Beriringan dengan Aisyah

Redaktur Yudi
2 tahun ago
in Sirah
Reading Time: 2min read
0
Kecerdasan Aisyah

Ilustrasi Foto: Unsplash

SAUDAH binti Zam’ah r.a. mulai masuk kehidupan Rasulullah Saw. setelah Khadijah r.a. wafat. Selama bertahun-tahun Rasulullah tidak pernah sekali pun menikahi perempuan lain selama beliau hidup bersama Khadijah r.a., baik sebelum maupun sesudah kenabian.

Saudah binti Zam’ah merupakan istri Rasulullah setelah khadijah. Rasulullah menikah dengan Saudah melalui perantara Khaulah binti Hakim.

BACA JUGA: Saudah Binti Zam’ah, Istri yang Dinikahi Rasul setelah Khadijah

Khaulah menawarkan Saudah dan juga Aisyah kepada Rasulullah, akan tetapi rasulullah lebih pertama menikahi Saudah. Maksud dari Khaulah ini adalah semata-mata agar ada seseorang yang dapat menjaga keberlangsungan keluarga dan bisa mengatur berbagai urusan dalam rumah tangga Rasulullah Saw. Menurut Khaulah, sifat-sifat inilah yang ada pada diri Saudah r.a. Pada diri Aisyah r.a. terdapat sifat-sifat yang dapat menumbuhkan kenyamanan dalam hati Rasulullah Saw., sekaligus sebagai cara untuk memperkuat tali kekerabatan antara Rasulullah Saw. dan sahabat terdekatnya, Abu Bakar Al-Shiddiq. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, “Jika demikian, ceritakanlah perihalku kepada keduanya, wahai Khaulah!” Khaulah pun berhasil menyelesaikan kedua perjodohan tersebut secara bersamaan.

Kemudian Rasulullah Saw. membangun rumah tangga dengan Saudah r.a., dan pada saat yang bersamaan beliau meminang Aisyah r.a., karena pada waktu itu usia Aisyah r.a. belum cukup untuk membina rumah tangga. Setelah Saudah r.a. resmi memasuki rumah tangga Nabi Saw., dia menjadi Ummul Mukminin yang merawat putri-putri beliau, yaitu Ummu Kultsum dan Fathimah, sekaligus mengurusi urusan-urusan rumah tangga lainnya, meski sebelumnya dia hanya seorang janda. Dari segi fisik, Saudah r.a. adalah perempuan yang sangat hitam kulitnya, gemuk, dan terkesan lemah, tetapi di sisi lain dia adalah seorang perempuan yang berhati mulia dan luhur. Dia mempunyai kepribadian yang riang gembira, keberadaannya dapat menghilangkan kegundahan hati Rasulullah Saw., seakan-akan dia muncul pada saat yang tepat sebagai obat penawar yang manjur dan penting.

Pada suatu saat, Saudah r.a. melihat wajah Rasulullah Saw. dalam keadaan pucat dan berbalut duka. Melihat hal tersebut, dia berusaha menghibur beliau dengan canda tawa dan senda gurau dengan mengatakan, “Wahai Rasulullah! Kemarin aku shalat di belakangmu, sedangkan engkau melakukan sujud lama sekali sehingga aku merasa darahku turun ke hidung.”

BACA JUGA: Ketika Rasulullah, Aisyah, dan Saudah Bercanda

Mendengar gurauan tersebut, Rasulullah Saw. menjadi tertawa sampai terlihat gigi-gigi gerahamnya sehingga hilanglah kesedihan yang tergambar dalam wajahnya.

Demikianlah, hari berganti hari, tahun berganti tahun, kehidupan Rasulullah Saw. berlangsung bersama Saudah r.a. Dia sangat memahami tempat dan kedudukannya dalam rumah tangga Rasulullah Saw. Selalu berusaha melakoni peran sebagai Ummul Mukminin, yang merupakan tempat yang paling agung dan kedudukan yang paling tinggi. Dia tidak mengharapkan hal lain dalam kehidupan dunianya, apalagi berkaitan dengan jatah giliran yang diberikan Rasulullah Saw. kepada istri-istrinya yang mulia.

Ketika Saudah r.a. merasa sudah tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagai istri, dia menyerahkan haknya, jatah giliran siang dan malam kepada Aisyah r.a. dengan didasari alasan tertentu. Hal inilah yang kemudian menjadikan nama Saudah r.a. selalu dicantumkan beriringan dengan Aisyah r.a. []

Sumber: 36 Perempuan Agung di Sekitar Rasulullah SAW/ Penulis: Muhammad Ali Qutbh /Penerbit: Mizan/2009

Tags: aisyahsaudah
Yudi

Yudi

Related Posts

rasulullah uzlah

Bagaimana Mungkin Muhammad Ketahui Rencana Busukku? 

6 Maret 2021
Pilihlah Ibadah Paket Hemat!

Kabar tentang Rasul Akhir Zaman

5 Maret 2021
Pujian Pembawa Petaka

Ketika Kafir Quraisy Mengajak Rasulullah Bekerja Sama dalam Ibadah

5 Maret 2021
Mau Hidup Lebih Bahagia? Rutinlah Bangun Pagi

Ketika Abu Bakar dan Umar Berselisih

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
penyesalan hakim bin hizam

Rasulullah Sering Bepergian Bersama Abu Bakar dan Umar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Seruan Padati Al-Aqsha dengan Sejuta Jemaah
Palestina

Peringatan Isra Mi’raj, Syekh Shabri Ajak Umat Ramaikan Al Aqsha

Redaktur Sodikin
27 menit ago
Disebutkan dalam Alquran, Ini 4 Janji Allah bagi Hambanya
Islam 4 Beginner

Ini 22 Kesalahan dalam Membaca QS Al Fatihah (1)

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Apa Itu Rukyat, Hilal dan Hisab?
Tahukah Anda

Apa Itu Rukyat, Hilal dan Hisab?

Redaktur Yudi
2 jam ago
Ketika Surga Tak Bisa Dilihat
Renungan

Ketika Surga Tak Bisa Dilihat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add