• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 21 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Aku Ingin Bertemu Umar Bin Khattab

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Pexels

Foto: Pexels

1
BAGIKAN

KESEDERHANAAN penampilan Umar bin Khattab sesungguhnya merupakan nasihat dan ajakan berdakwah kepada siapa saja yang melihatnya.

Sepeninggal Rasulullah, sebenarnya tidak sedikit sahabat yang cenderung memilih Umar bin Khattab sebagai pengganti. Umar itu berani, gagah perkasa, jujur, dan adil. Bahkan pada waktu tengah dibicarakan siapa yang pantas menjadi pemimpin setelah Nabi wafat, Abu Bakar ash-Shiddiq mendekati Umar dan mengulurkan tangannya seraya berkata, “Berikan tanganmu, hai sahabatku. Kami akan membaiatmu sebagai khalifah pengganti Rasulullah.”

Umar menyodorkan tangannya. Tetapi untuk menyanggah. “Tidak,” ujarnya. “Akulah yang akan mengambil tanganmu. Sebab engkaulah yang akan kami baiat.”

“Engkau lebih baik dan lebih kuat dariku, Umar,” kilah Abu Bakar.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

“Kebaikan dan kekuatanku akan menyertaimu sebagai pemimpin kami,” jawab Umar.

Maka para sahabat pun serempak menyetujui pendapat Umar untuk menahbiskan Abu Bakar selaku khalifah yang akan melanjutkan tampuk kepemimpinan Rasulullah demi kepentingan umat banyak.

Dan ketika tengah sakit keras menjelang ajanya, dengan meminta pertimbangan para sahabat yang lain, Abu Bakar menetapkan Umar supaya kelak menggantikan kedudukannya. Sebenarnya Umar ingin menolak mengingat tanggung jawab seorang pemimpin dianggapnya terlalu berat baginya. Apalagi dalam pandangan Umar, pemimpin suatu kaum, pada hakikatnya adalah pelayan kaum itu sendiri. Namun lantaran sudah dipilih secara bulat, maka ia tidak bisa lagi mengelak. Ia terpaksa menerima keputusan itu.

Satu tahun setelah kepemimpinannya, seorang pedagang Yahudi dari Mesir datang ke Madinah. Ia ingin menemui Khalifah Umar. Namun ia sungguh belum tahu, yang mana Umar bin Khattab, kepala pemerintahan negeri Islam yang wilayahnya makin meluas itu. Kepada seseorang yang ia temui di perjalanan, ia bertanya, “Di manakah istana raja negeri ini?”

Orang itu menjawab, “Lepas dhuhur nanti, ia akan berada di tempat istirahatnya di depan masjid. Dekat pohon kurma. Jika kau ingin menemuinya, pergilah ke tempat itu.”

Yahudi itu sesunguhnya membayangkan, alangkah indahnya istana Khalifah, dihiasi kebun kurma yang rindang, tempat berteduh merintang-rintang waktu. Maka tatkala tiba di muka masjid, ia kebingungan. Sebab di situ tidak ada bangunan megah yang mirip istana. Memang ada pohon kurma, tetapi cuma sebatang saja. Dan di bawahnya, tampak seorang lelaki kekar dengan jubah yang sudah luntur warnanya tengah tidur-tidur ayam. Yahudi itu mendatangainya dan bertanya, “Maaf, saya mau berjumpa dengan Umar bin Khattab.”

Sambil bangkit dan tersenyum Umar menjawab, “Akulah Umar bin Khattab.”

Yahudi itu terbengong-bengong, “Maksud saya Umar yang khalifah, pemimpin negeri ini.”

Umar menjelaskan, “Akulah Khalifah, pemimpin negeri ini.”

Yahudi itu makin kaget. Mulutnya terkatup rapat, tidak bisa bicara. Ia membandingkan dengan para rahib Yahudi yang hidupnya serba gemerlapan dan para raja Israel yang istananya juga tak kalah agung. Sungguh tidak masuk akal, kalau ada seorang pemimpin dari suatu negara yang begitu besar, tempat istirahatnya hanya di atas selembar tikar, di bawah pohon kurma di tengah langit yang terbuka.

“Di manakah istana Tuan?’ tanya sang Yahudi.

Umar menuding, “Di sudut jalan itu. Bangunan nomor tiga dari yang terakhir, kalau yang kaumaksudkan adalah kediamanku.”

“Maksud Tuan, yang kecil dan kusam itu?” SI Yahudi tambah keheranan.

“Ya. Namun itu bukan istanaku. Sebab istanaku berada dalam hati yang tenteram dengan ibadah kepada Allah swt,” sambut Umar sembari tetap tersenyum.

Yahudi itu kian tertunduk. Kedatangannya yang tadinya hendak melampiaskan kemarahan dan tuntutan-tuntutan, berubah menjadi kepasrahan dengan segenap jiwa raga. Sambil matanya berkaca-kaca ia berkata, “Tuan saksikanlah, sejak hari ini saya meyakini kebenaran agama Islam. Izinkah saya memeluk Islam sampai mati.”

Setelah mengikrarkan syahadat, orang itu akhirnya pergi dengan dadanya dipenuhi suka cita. Umar sendiri terus memperhatikannya dengan baik-baik. Ia memandangi pohon kurma di hadapannya. Ia juga memandangi pakaiannya sendiri—tidak baru, namun bersih dan masih sangat layak dikenakan. Baginya, sebagai seorang pemimpin penampilannya harus benar-benar mencerminkan kesederhanaan. Baginya, apalah artinya sebuah kekuasaan jika hanya harus menyakiti umatnya yang banyak? []

Sumber: “Peri Hidup Nabi & Para Sahabat,” Saad Saefullah, Pustaka SPU.

Tags: khalifahrasulullahsahabatumar
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Masih Susah Bangun Sahur? Ini dia Tipsnya, Simak Yuk!

Next Post

Wakil Ketua MPR RI: Pahami Sejarah, Hentikan Stigma Negatif Tentang Islam

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Apa Itu Buhul-buhul?

Oleh Sodikin
15 Juli 2017
0
Foto: Gumtree

Biasanya kabel sihir ini dibawa oleh pasukan jin lalu pasukan jin itu masuk kedalam tubuh manusia dan mengikatkan kabel sihir...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Ini 5 Doa Husnul Khatimah dalam Alquran dan Hadis

Oleh Eneng Susanti
16 Agustus 2021
0
pertanyaan malaikat, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, pahlawan pemuda muslim, setelah meninggal, hukum mengumumkan kematian, doa husnul khatimah,

Berikut 5  doa husnul khatimah yang disebutkan dalam Alquran dan hadis nabi

Lihat LebihDetails

10 Kewajiban Orang Tua kepada Anak yang Sudah Menikah

Oleh Andika Murdanto
15 November 2021
0
Kewajiban Orang Tua Kepada Anak yang Sudah Menikah

Kewajiban orang tua kepada anak yang sudah menikah ada banyak, para orang tua pastinya akan senang saat anaknya sudah menikah,...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.