• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Abdullah bin Jahsy, Panglima Perang Pertama yang Dilantik Rasulullah

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Orang Badui Hunuskan Pedang kepada Nabi

Ilustrasi: zarbeaahan.com

1.6k
BAGIKAN

PANGLIMA perang yang pertama kali dilantik Rasulullah adalah Abdullah bin Jahsy. Ia berasal dari suku Bani Asad. Dilahirkan di Makkah dan tumbuh dewasa di sana. Abdullah bin Jahsy melihat sendiri tatkala orang berbondong-bondong mendatangi Ka’bah dan berdoa di sana. Temasuk peristiwa berebutnya para kabilah Arab yang ingin meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya.

Dari kejadian itulah Abdullah bin Jahsy kemudian melihat sendiri bagaimana seorang pemuda bijaksana dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Sesuai kesepakatan para kabilah bahwasanya yang akan meletakkan Hajar Aswad itu ialah orang pertama yang memasuki Ka’bah di keesokan hari. Ketika melihat bahwa pemuda itulah yang menjadi orang pertama, semua kabilah setuju lkarena telah mengenal kebaikan dan kejujuran pemuda tersebut. Pemuda itu tak lain adalah Rasulullah.

BACA JUGA: Doa Abdullah Bin Jahsy yang Mengherankan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memikat hati penduduk Madinah dengan kearifannya, tak terkecuali Abdullah bin Jahsyi. Ia sangat mengagumi Muhammad dan senantiasa menyertai dan banyak belajar pada beliau.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

”Bismillahirrahmanirrahiim. Amma ba’du, pergilah engkau bersama pasukanmu dan berkah Allah akan selalu menyertai kalian. Pergilah hingga nantinya kalian menemukan sebuah ladang kurma dan setelah itu berhentilah di sana. Dari kebun itulah, kalian bisa mengintai kegiatan kafilah Quraisy. Setelah itu, kembalilah dengan membawa kabar tentang keadaan dan situasi mereka.”

Demikian surat yang dibacakan Abdullah bin Jahsy di hadapan pasukannya. Sesuai pesan Rasulullah, pemberi surat tersebut, ia baru boleh membacanya setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Bersama pasukannya yang terdiri dari 12 orang, mereka ditugaskan oleh Rasulullah untuk mejalankan sebuah misi.

“Bagaimana menurut kalian?” tanya Abdullah menyerahkan keputusan selanjutnya kepada teman-temannya. Yakni keputusan untuk memilih mundur ataukah melanjutkan misi itu. Sebagaimana yang dipesankan Rasulullah sebelumnya agar tidak ada yang memaksa kawan-kawannya sekiranya ada di antara mereka yang ingin mundur. Tapi rupaya semua sepakat untuk melanjutkan.

Ditengah perjalanan, mereka melihat rombongan kafilah Quraisy. Abdullah bin Jahsyi kemudian mengajak anggotanya untuk berembuk, apakah mereka akan menyerang kafilah datang tersebut atau membiarkannya begitu saja.

Jika menyerang, sesungguhnya waktu itu tidaklah tepat karena saat itu mereka berada di bulan haram, Rajab. Saat dimana kaum muslimin diharamkan berperang. Sementara, jika membiarkan begitu saja, maka kafilah itu akan memasuki daerah Haram (Makkah) dan setelah itu mereka tidak dapat melakukan apa-apa.

Setelah memperhitungkan berbagai kemungkinan, akhirnya mereka sepakat memutuskan untuk menyerang kafilah tersebut.

Akhirnya mereka dapat mengalahkan rombongan kafilah Quraisy itu, lalu kemudian kembali ke Madinah  dengan membawa harta rampasan perang beserta tawanan.

Rasulullah yang tau akan hal ini sangat menyesalkan perbuatan mereka, bahkan beliau marah karena menugaskan pasukan itu hanya untuk mengintai, dan bukan melakukan penyerangan. Apalagi, kaum Quraisy yang mengetahui kejadian itu langsung menjadikannya alat untuk menjatuhkan Rasulullah dan Kaum Muslimin. Hingga akhirnya mereka terus menyebarkan berita bahwa kaum Muslimin telah menodai kesucian bulan haram.

Abdullah bin Jahsy beserta pasukannya kemudian menyesal dan sangat sedih dengan kenyataan yang ada, ia menyesali itu karena telah menyusahkan Rasulullah dan kaum Muslimin yang lain. Sungguh, ia tidak bermaksud untuk itu.

BACA JUGA: Doa Abdullah bin Jahsy Sebelum Perang Uhud

Akhirnya Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah [2] Ayat : 217). []

Referensi: Khazanah Intelektual/ Para Abdullah di Sekitar Rasulullah/ Sya’ban 1434 H

Tags: abdullah bin jahsysirah
Share1618SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Bahan Alami Ini Bisa Putihkan Gigi

Next Post

Hanna Issa: Israel Berencana Jadikan Al Quds sebagai Pusat Kota Yahudi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.