Salman Al-Farisi, Gubenur yang Tak Dikenali
“Jangan. Biarkan aku selesaikan tugasku yaitu membawakan barang-barangmu,” jawab Salman Al-Farisi dengan penuh kelembutan.
Lihat Lebih“Jangan. Biarkan aku selesaikan tugasku yaitu membawakan barang-barangmu,” jawab Salman Al-Farisi dengan penuh kelembutan.
Lihat LebihAda sebuah kisah yang luar biasa ketika Salman Al-Farisi hendak mendirikan rumah.
Lihat LebihSalman Al-Farisi berpikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang.
Lihat LebihSalman al-Farisi RA mengatakan suatu hari dia sedang berjalan dan melihat sebuah gereja dan masuk untuk sekadar mencari tahu.
Lihat LebihBetapa luas samudra hati Salman Al- Farisi. Kegagalan tak membuat ia jatuh terpuruk berlarut-larut. Apalagi di sisinya ada sahabat sejati yang beroleh kebahagiaan.
Lihat LebihNabi itu akan muncul di tanah Arab, kemudian akan hijrah ke tempat di antara dua bukit yang banyak tumbuh pohon kurma.
Lihat Lebih“Hanya ada satu orang yang sepertiku. Dia tinggal di Mosul. Pergilah engkau ke sana, anakku”, jawab uskup tersebut.
Lihat LebihSalman pun menyebutkan ada tiga hal pula yang membuatnya menangis.
Lihat LebihBayangkan sebuah perasaan campur aduk dimana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati.
Lihat LebihLalu sebagian orang dari rombongan tersebut menuju kepada Salman untuk membawakan beban yang dipikulnya.
Lihat LebihSelain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...
Lihat LebihDalam keadaan rapuh, negara islam itu dijarah oleh kaum komunis durjana.
Lihat LebihKaum Yahudi pada dasarnya terdiri dari 12 suku dan Yahudi Isfahan merupakan salah suku yang tergolong dalam suku Ephraim.
Lihat LebihSehingga tidak baik bila menyepelekannya, hingga menganggap enteng perceraian untuk menikah lagi. Ada banyak ayat Al-Quran tentang pernikahan dalam Islam.
Lihat LebihIni adalah nasihat Ali bin Abi Thalib tentang akhir zaman.
Lihat Lebih