• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 10 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Ketika KH Agus Salim dan Sutan Takdir Berbincang soal Shalat

Oleh Eneng Susanti
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
ilustrasi, Foto: Adam/Islampos

ilustrasi, Foto: Adam/Islampos

293
BAGIKAN

PERJALANAN hidup manusia itu tak mudah untuk diprediksi, apalagi urusan hati dna keimanan. Seperti halnya yang terjadi pada tokoh budayawan Indonesia yang juga seorang penulis novel terkenal Sutan Takdir Ali Syahbana.

Suatu ketika Sutan Takdir terlibat diskusi dengan Kiai Haji Agus Salim soal ibadah dalam Islam.

“Saya heran melihat Pak Haji ini, mengapa kok masih sembahyang. Bagi saya sembahyang itu tidak masuk akal,” ungkap Takdir.

“Maksud kamu bagaimana?” tanya KH Agus Salim.

ArtikelTerkait

Kepada Orang-orang yang Terlena

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

“Ya, saya tidak mau terima sesuatu yang tidak masuk akal, yang tidak bisa dibuktikan.”

“Oh, begitu. Baik,” ucap sang Kiai, “Kamu kan orang Minang seperti saya, dan sekali-sekali kamu pulang ke Minang, kan?”

“Ya, memangnya kenapa?”

“Nah, kalau pulang kamu naik apa?”

“Naik kapal!” jawab Takdir (waktu itu belum ada pesawat udara).

“Nah, kamu naik kapal itu sudah tidak konsisten, karena begitu kamu naik ke geladak kapal, maka yang lebih banyak berfungsi itu “percaya”, “bukan tahu”. Percaya bahwa kapal itu pergi ke Padang tidak belok ke Pontianak, percaya bahwa nanti mesinnya tidak macet, percaya bahwa kapal itu tidak pecah, atau karam, pokoknya semuanya percaya. Dan untuk itu semua kamu tidak menunggu sampai paham. Kalau kamu menunggu sampai paham, kamu harus pelajari dulu kapal itu, baru naik kapal, dan itu mustahil!” tegas  KH Agus Salim

Ia pun kembali melanjutkan penjelasannya, “Kalau kamu konsisten dengan cara berpikir seperti itu, kalau mudik ke Minang itu harusnya kamu berenang. Dan mekanisme berenang itu belum tentu kamu pahami. Taruhlah kamu paham, nanti berenang menyeberangi Selat Sunda yang di situ terkenal sekali gelombangnya, dan nanti kamu akan diombang-ambingkan oleh gelombang laut. Pada waktu itu kamu perlu pegangan, dalam keadaan putus asa mencari pegangan, ranting pun kamu pegang. Untung kalau ketemu balok yang besar, yang bisa mengambangkan kamu, tapi kalau tidak, ranting pun kamu pegang.”

Begitulah percakapan dua orang cendikiawan. KH Agus Salim memberikan metafor yang tepat tentang ‘iman’ sehinga mampu dipahami oleh Sutan Takdir yang sangat rasional.

Buya Hamka menuturkan bahwa Sutan Takdir menemukan ‘lailatul qadr’, yaitu ketika tiba-tiba dia menyadari bahwa hidup ini ada kelanjutannya, karena dia menghadapi satu persoalan yang dia sendiri tidak bisa mengerti.

Kisah itu terjadi di Italia, ketika pesawat terbang yang ditumpangi Takdir mengalami kecelakaan dan dia selamat. Dia merasa tidak bisa menerangkan bagaimana dia bisa selamat. Akhirnya, peristiwa itu menjadi sebuah momen transformasi dari seluruh hidupnya. Dia menemukan sesuatu yang baru, yang membuatnya seakan-akan dilahirkan kembali. Demikianlah Allah menunjukkan hidayah dan membolak-balikan hati. []

SUMBER: INPASONLINE

Tags: KH Agus Salimsembahyangsutan takdir
Share293SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bukti Islam Paripurna, Bercandapun Ada Aturannya

Next Post

Din Syamsuddin Agendakan Gelar Musyawarah Pemuka Agama

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Nasihat, Malaikat, Terlena

Kepada Orang-orang yang Terlena

9 Juli 2025
Keluhan

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

7 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

5 Juli 2025
Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

5 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

pemimpin, fanatik

Apa Saja Dampak Buruk Terlalu Fanatik Terhadap Pemimpin?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Puasa, Sakit Kepala, Darah

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Oleh Saad Saefullah
9 Juli 2025
0

Terpopuler

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Fenomena sering bangun pukul 3 pagi bisa memiliki banyak penyebab, baik secara fisik, psikologis, maupun spiritual.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.