• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Pram Malu-malu Lewat Pintu Buya

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Buya Hamka

Foto: Google Image

1
BAGIKAN

Oleh: Andi Ryansyah,
Pegiat Jejak Islam untuk Bangsa

…
Kita semua diperanjingkan
Gaya Rabies Klosongan
Hamka diludahi Pram
Masuk Penjara Sukabumi
Jassin dicaci diserapahi
Terbenam daftar hitam
….

-Taufiq Ismail , “Catatan Tahun 1965”[1]

Begitu tanggapan Taufiq Ismail setelah karya Buya Hamka yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk” didakwa plagiat oleh seorang sastrawan yang juga pengasuh lembaran Lentera dalam surat kabar ibukota Harian Bintang Timur, Pramoedya Ananta Toer.

ArtikelTerkait

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Pada awal tahun 1963, dunia sastra Indonesia memang digemparkan oleh kasus itu. Berbulan-bulan lamanya, Pram menyerang Buya dengan tulisan-tulisan berbau fitnah di surat kabar Harian Bintang Timur dan juga Harian Rakyat. Namun Buya tak terusik dan tenang-tenang saja menyikapi hujatan sastrawan itu.

Pada suatu hari, Buya didatangi sepasang tamu. Tamu perempuan asli orang Indonesia, sedangkan tamu laki-laki keturunan Tionghoa. Kepada Buya, perempuan ini kemudian memperkenalkan diri. Namanya Astuti. Sedangkan yang laki-laki bernama Daniel Setiawan. Ketika Astuti memberitahu bahwa ia anak sulung dari Pram, Buya tertegun sebentar lalu tersenyum.

Astuti menemani Daniel menemui Buya untuk belajar Islam dan menjadi mualaf. Astuti menceritakan bahwa selama ini Daniel non-Islam dan Pram tidak setuju kalau anak perempuannya yang muslimah menikah dengan laki-laki yang berbeda kultur dan agama.

Setelah Astuti menyampaikan maksud kedatangannya, tanpa ragu, dendam, dan menyinggung bagaimana sikap ayahnya, Buya berkata “Baiklah” dan langsung membimbing calon menantu Pram itu membaca dua kalimat syahadat. Setelah itu ia menganjurkan Daniel berkhitan dan menjadwalkan belajar Islam dengannya. Benar-benar seperti tidak pernah terjadi apa-apa diantara Buya dan Pram.

Seorang teman Pram bernama Hoedaifah Koeddah pernah menanyakan kepada Pram, apa alasan Tokoh Lekra ini mengutus calon menantunya menemui Buya. Pram pun menjawab secara serius dan gamblang:

“Masalah paham, kami tetap berbeda. Saya ingin putri saya yang muslimah harus bersuami dengan laki-laki seiman. Saya lebih mantap mengirim calon menantu saya belajar Agama Islam dan masuk Islam kepada Hamka.Dalam ceramah agama di TVRI, Buya Hamka lah di Indonesia yang paling mantap membahas tauhid. Belajar Islam ya belajar tauhid.”

Meski Pram tidak minta maaf secara langsung, akan tetapi menurut Hoedifah dalam majalah Horison, Agustus 2006, secara tidak langsung tampaknya Pram dengan mengirim calon menantu ditemani anak perempuannya kepada Buya, seakan ia meminta maaf atas sikapnya yang telah memperlakukan Buya kurang baik di Harian Bintang Timur dan Harian Rakyat. Dan secara tidak langsung pula, Buya Hamka memaafkan Pram dengan bersedia membimbing menantunya belajar Islam dan masuk Islam. [2]

Subhanallah begitu lebar pintu maaf Buya terbuka. []

Advertisements

[1] Muhidin M Dahlan, Aku Mendakwa Hamka Plagiat: Skandal Sastra Indonesia 1962-1964, Scripta Manent: Yogyakarta, 2011.

[2] Irfan Hamka, Ayah, Republika:Jakarta, 2013

Tags: buya hamkahamkaPram
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anak Kita Bukan Penghuni Hutan

Next Post

Menikah? Entar Dulu, Boleh Nggak?

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.