PEMERINTAH Israel memutuskan untuk mengirim delegasi ke Qatar pada hari Ahad kemarin (7/7/2025) untuk melakukan pembicaraan tidak langsung dengan Gerakan Hamas mengenai proposal terbaru tentang gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mereka telah menerima undangan tersebut. Namun pemerintah Israel menyatakan tentang adanya perubahan yang tidak dapat diterima yang dilakukan Hamas terhadap rencana yang diajukan oleh AS dan para mediator.
BACA JUGA: Saat Langit Iran Menembus Dinding Mitologi Israel
Jumat malam pekan, Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan “tanggapan positif” terhadap usulan gencatan senjata selama 60 hari dan bahwa pihaknya siap untuk berunding.
Dalam konteks terkait, ribuan warga Israel berunjuk rasa di jalan-jalan Tel Aviv pada Sabtu malam, menuntut gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan untuk membebaskan tawanan yang tersisa yang ditahan oleh perlawanan Palestina. Unjuk rasa serupa terjadi di kota-kota Israel lainnya.
BACA JUGA: Masa Depan Israel yang Kian Retak
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Bawa mereka pulang sekarang” saat mereka menuntut agar pemerintah Israel mengakhiri perang di Gaza.
Para kerabat dan pendukung tawanan Israel berkumpul setelah adanya laporan berita bahwa Hamas dan Israel sama-sama memberikan bereaksi positif terhadap proposal gencatan senjata yang ditengahi AS. []
SUMBER: PALESTINE INFORMATION CENTER














