• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 26 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Hukum Ghibah terhadap Pejabat Publik dalam Pandangan Islam

Oleh Yudi
7 bulan lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
ghibah, pejabat, pacaran

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

GHIBAH, atau membicarakan keburukan orang lain tanpa kehadiran mereka, merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Al-Qur’an dan hadis dengan tegas melarang perilaku ini karena dapat merusak hubungan antarindividu dan menciptakan fitnah di tengah masyarakat. Namun, bagaimana jika ghibah tersebut ditujukan kepada pejabat publik? Apakah hukumnya tetap sama, atau ada kelonggaran tertentu dalam Islam? Artikel ini akan membahas hukum ghibah kepada pejabat publik berdasarkan ajaran Islam dan etika sosial.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat: 12).

BACA JUGA: Kamu Hobi Ghibah? Obati dengan 10 Cara Ini

ArtikelTerkait

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Al-Kabair (Dosa Besar): Meninggalkan Shalat, Dihukumi Kafir dan Merupakan Pintu Kekufuran

Ayat ini menegaskan bahwa ghibah adalah perilaku tercela yang diibaratkan seperti memakan bangkai saudara sendiri. Larangan ini bersifat umum, mencakup semua orang, termasuk pejabat publik. Secara prinsip, Islam melarang menyebut keburukan seseorang tanpa alasan yang benar, karena dapat menimbulkan kerusakan moral dan sosial.

Namun, dalam konteks pejabat publik, ulama memberikan beberapa penjelasan tambahan. Pejabat publik adalah individu yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat. Tindakan mereka tidak hanya memengaruhi kehidupan pribadi, tetapi juga kepentingan publik secara luas. Oleh karena itu, ada situasi di mana kritik terhadap pejabat diperbolehkan, bahkan dianjurkan, selama dilakukan dengan niat dan cara yang benar.

Dalam Islam, menegur atau mengingatkan seorang pejabat adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kritik ini harus didasarkan pada fakta dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan, bukan untuk mencemarkan nama baik atau menyebarkan kebencian. Rasulullah SAW bersabda:

“Agama itu adalah nasihat.” Para sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan kaum Muslimin pada umumnya.” (HR. Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa memberikan nasihat kepada pemimpin, termasuk pejabat publik, adalah bagian dari tanggung jawab seorang Muslim. Namun, nasihat tersebut harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, tidak melalui fitnah atau ghibah yang merusak reputasi seseorang.

Ghibah terhadap pejabat publik menjadi dosa ketika dilakukan tanpa dasar yang jelas dan dengan tujuan merendahkan martabat mereka. Contohnya adalah menyebarkan rumor atau informasi yang tidak benar. Dalam situasi seperti ini, pelaku ghibah bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan, baik di dunia maupun di akhirat.

BACA JUGA: Berhati-hatilah terhadap Ghibah = Riba? oleh Ustadz Khalid Basalamah

Sebaliknya, Islam memberikan ruang untuk menyampaikan kritik yang konstruktif dan faktual terhadap pejabat publik. Hal ini dilakukan demi menjaga keadilan dan kepentingan masyarakat. Namun, kritik tersebut harus disampaikan dengan etika, misalnya melalui jalur hukum, forum diskusi, atau dialog langsung. Hindari mencampurkan emosi atau kepentingan pribadi dalam kritik, agar niat memperbaiki tetap murni.

Sebagai kesimpulan, ghibah terhadap pejabat publik tetap dilarang dalam Islam, kecuali jika bertujuan untuk kebaikan bersama dan dilakukan sesuai dengan syariat. Umat Islam diingatkan untuk menjaga lisan dan niat ketika berbicara tentang pejabat atau pemimpin. Dengan mengutamakan etika dan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, kritik terhadap pejabat dapat menjadi langkah yang bernilai ibadah, bukan sekadar cerminan hawa nafsu. Semoga kita senantiasa diberi kebijaksanaan dalam berkata-kata dan bertindak. []

Tags: ghibahPejabat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hukum Makan dan Minum dengan Tangan Kiri dan Situasi yang Membolehkannya

Next Post

7 Tips Islami dan Psikologis agar Tidak Takut Hantu

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

24 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

24 Juni 2025
Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

22 Juni 2025
Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Al-Kabair (Dosa Besar): Meninggalkan Shalat, Dihukumi Kafir dan Merupakan Pintu Kekufuran

22 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini! 1 pejabat

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini!

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Buka Puasa, Mie Instan

Apa Akibat Makan Mi Instan Tiap Hari?

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

sykes-picot

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

Raja Faisal

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0
Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Hal ini menimbulkan pertanyaan: apa rahasia di balik kemudahan rezeki yang mereka alami.

Lihat LebihDetails

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

Di antara tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah munculnya berbagai perilaku aneh dan menyimpang dari fitrah manusia.

Lihat LebihDetails

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0
fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Kemunculan kedai kopi modern seperti Starbucks, Dunkin’, hingga tren third wave coffee menjadikan kopi sebagai gaya hidup global.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.