• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Berdoa dan Berserah Diri

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Perkara Iman, Amalan di Akhir Ramadhan, Doa Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal, Tips Agar Selalu Ditolong Allah, Sifat Manusia yang Dicintai Allah, Semua kitab samawi yang lain turun secara spontan dan sekaligus kepada Nabi yang menerima., Perintah Ikhlas dalam Al-Quran, Niat, Kekuatan untuk Selesaikan Masalah, Berdoa, Sufi, Keutamaan Takwa, Amalan Ikhtiar Penghapus Dosa, Rukun Islam, Harta Simpanan yang Paling Baik, Orang Baik, Berdzikirlah, Mukjizat Surah Al-Fatihah, Syarat Diterimanya Amal, Kandungan Doa Sapu Jagat, Amalan Kecil, Janji Allah

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

 

Berdoa dan Berserah Diri 1 BerdoaUNTUK apa kita berdoa? Bukankah dengan demikian, kita tidak pasrah dan tak sanggup menerima takdir yang sudah digariskan Tuhan? Bukankah sebagian sufi menyatakan, bahwa rela terhadap takdir Tuhan justru lebih utama, ketimbang kita melawan ketetapan sang waktu?

Dalam aktivitas berdoa, tersirat adanya keangkuhan lantaran seorang hamba menuntut disegerakan “takdir kebaikan” untuknya. Doa yang seharusnya merupakan wujud penghambaan, kemudian menjelma menjadi penentangan terhadap iradah dan ketentuan Tuhan. Barangkali di situlah alasan sebagian berpendapat, bahwa diam dan rela dengan takdir yang telah digariskan lebih utama ketimbang manusia menyibukkan diri dengan berdoa dan meminta pada Tuhan.

Sementara itu, Abul Qasim bin al-Qusyairi menegaskan dalam kata-katanya yang bersayap: “Doa adalah etika penghambaan pada waktu tertentu. Dalam kondisi yang lain, bisa jadi diam lebih baik daripada berdoa. Karena, setiap kondisi dapat diketahui oleh seorang hamba yang berhubungan langsung dengan Tuhannya. Dalam setiap kondisi, ketika seorang hamba memiliki isyarat untuk berdoa, sebaiknya ia berdoa dengan khusyuk. Akan tetapi, ketika kondisi lain ia mendapat isyarat untuk diam, lebih baik ia memilih diam.”

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Al-Qusyairi menjelaskan secara mendetil, bahwa ketika kita punya obsesi yang didorong oleh kepentingan nafsu pribadi, lebih baik kita memilih diam dan tak usah berdoa. Tapi, jika di dalam hati terbersit hak Tuhan sebagai tujuan untuk berdoa, maka sebaiknya kita berdoa. Dengan demikian, terkandung kesenyawaan antara niat, doa dan kepentingan yang dituju oleh si pemohon dan pendoa.

Suatu kali, saudagar kaya-raya Abdurrahman bin Auf berdoa, agar dirinya dimiskinkan oleh Allah Swt. Karena, ia merasa khawatir dengan kekayaan yang melimpah justru akan mempersulitnya menyeberangi tangga-tangga hisab yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Tetapi kemudian, apakah doa agar dimiskinkan itu diijabah oleh Allah? Justru tak lama kemudian, Allah menambah dan menambah kembali kekayaan dunia yang dimiliki sahabat Nabi tersebut.

BACA JUGA: Kiat Menghormati Nasab Rasulullah

Rupanya dulu ia pernah memiliki tekad, bahwa jika Allah memberinya kekayaan yang melimpah, ia berjanji pada dirinya untuk menanggung biaya dan kesejahteraan hidup bagi mantan istri-istri Rasulullah setelah beliau wafat. Jadi, Allah Maha Tahu kepentingan dan kebutuhan hidup bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa, ketimbang si hamba itu sendiri. Di sini, terdapat konteks yang harmoni dengan petuah Al-Qusyairi di atas, bahwa berdoa maupun tidak, tetap Allah akan menambahkan pundi-pundi kekayaan Abdurrahman bin Auf, lantaran kebutuhan hidup yang melimpah, serta karakteristiknya yang betul-betul amanah.

Cara Agar Terhindar dari Pikiran Kotor, Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, Syarat Terkabulnya Doa, Berdoa
Foto: Freepik

Dari perspektif umum, aktivitas berdoa identik dengan pengukuhan ketidakmampuan diri serta kebutuhan seorang hamba akan Tuhannya. Ia menetapkan bahwa kekuasaan mutlak hanya berada di tangan Allah, sebagai implementasi kalimat tauhid. Namun di sisi lain, misalnya dalam kasus Abdurrahman bin Auf tadi menunjukkan, bahwa berdoa pada suasana hati yang tidak tepat, dapat membawa hamba pada suatu perasaan yang keliru dalam menyikapi kehendak Tuhannya.

Dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah menyatakan bahwa doa adalah inti dari ibadah (mukhul ibadah). Ia laksana pedang bagi seorang mukmin yang dapat menembus perisai takdir kehidupan. Sebagian ulama juga menerjemahkan makna “salat” sebagai aktivitas berdoa. Begitu pentingnya doa dalam menjalin hubungan hamba kepada Tuhannya, hingga setiap ajaran agama yang berkaitan dengan ibadah ketauhidan memiliki esensi yang sama, yakni aktivitas berdoa.

Kita mengenal tabiat Nabi Ibrahim, sebagai nabi yang banyak berdoa, tetapi seperti dikisahkan dalam Tafsir at-Thabari, di saat-saat menentukan ketika ia harus pasrah pada ketentuan Allah, Nabi Ibrahim justru memilih diam. Karena baginya, hanya Allah-lah Yang Maha Tahu keputusan apapun yang akan diberikan kepadanya.

Ketika api unggun besar itu berkobar-kobar, dan saatnya Ibrahim akan dilemparkan ke tengah bara api, Malaikat Jibril menampakkan diri seraya menawarkan, “Apa yang bisa aku bantu, wahai Ibrahim.”

BACA JUGA: Medsos dan DNA Kaum Inlander

“Jika kepadamu, aku tak butuh bantuan,” jawab Ibrahim dengan tenang.

“Lalu, kepada siapa kau butuh bantuan?”

“Cukuplah Allah yang menjadi Penolong bagiku.”

Ternyata dalam keadaan mendesak, Nabi Ibrahim justru memilih untuk tidak berdoa, melainkan berpasrah sepenuhnya pada ketentuan Allah Swt. Hanya Dia Yang Tahu segalanya, dan hanya Dia Yang berhak menolong hamba-hamba yang perlu ditolong dan dikasihi-Nya. Tak ada kekuatan apapun, baik jutaan jin dan manusia yang sanggup menghentikan keputusan-Nya. Juga tak ada kekuatan apapun yang bisa menolong dan memuluskan rencana seorang hamba, jika Allah menolak dan menghentikannya.

Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan, Doa Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal, ittiba, Adab Berdoa, Doa, Berdoa
Foto: Pinterest

Terkait dengan ini, seringkali diperingatkan dalam Alquran, bagi hamba-hamba yang beriman, hendaknya memperbanyak rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah Swt. Sebab, banyak orang yang giat berdoa di kala jatuh dan terpuruk, namun mereka lupa untuk mensyukuri nikmat di kala makmur dan lapang. Mereka semestinya menyadari, bahwa anugerah hidup adalah nikmat yang harus disyukuri. Sebab, dengan rasa syukur, Allah menjamin kenikmatan hidup (rizki) akan senantiasa ditambah dan ditambah terus.

Sedangkan, kesibukan menggiatkan doa, belum tentu diijabah oleh Allah, lantaran diselubungi oleh hijab (dosa-dosa) yang sering dilakukan manusia. Untuk itu, jika pun doa itu dipentingkan dan diutamakan, hendaknya seorang hamba (terlebih di era hiper modern ini) lebih memperbanyak istighfar agar diampuni dulu dosa-dosa yang menimbun, barulah hijab untuk dibukannya doa-doa akan terkabulkan.

“Kenapa sedikit sekali manusia bersyukur?” (qalilamma tasykurun). Teguran yang berkali-kali disampaikan Tuhan itu hendaknya diindahkan. Dengan kata lain, manusia seringkali rewel dalam meminta dan berdoa (tangan di bawah) tetapi sedikit sekali memberi dan memuji kebesaran Tuhan (tangan di atas). Kita seringkali ingin banyak diberi oleh Allah, tetapi sedikit sekali memberi untuk fakir-miskin, beristighfar, juga sedikit sekali memuji dan membesarkan keagungan Allah.

Bukankah rizki sebanyak apapun takkan terasa kenikmatannya jika tidak disyukuri? Bahkan, Ali bin Abi Thalib, sahabat dan menantu Rasulullah pernah menandaskan bahwa kualitas salat yang baik justru sebagai manifestasi rasa syukur. Jadi, mensyukuri nikmat Allah identik dengan ibadah yang paling berkualitas.

Sebagai penutup, ingin saya tegaskan, bahwa para kandidat Presiden RI yang akan melenggang di ajang kontestasi pemilu 2024, hendaknya memperbanyak rasa syukur hingga Allah berwenang memberi kekuasaan kepada figur yang terbaik menurut kehendak-Nya. Rakyat Indonesia hendaknya bukan hanya menyibukkan diri berdoa agar kandidatnya terpilih, tetapi juga memperbanyak rasa syukur.

tahajud, Shalat Witir, doa, Syarat Taubat, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Ustadz Adi Hidayat, Shalat Taubat, Keutamaan Shalat Tahajjud, Pengaruh Makanan Haram, Batas Shalat 5 Waktu, Adab Berdoa, Hukum Shalat Lagi setelah Witir,Keutamaan Makan Sahur, Cara Perangi Setan, Hukum Tahajud setelah Witir, Adab Berdoa, ibadah, Syarat Terkabulnya Doa, Berdoa
Foto: Unsplash

BACA JUGA:  Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

Meskipun secara ekonomi sangat terbatas. Kita tak memiliki saldo miliaran di ATM dan rekening, tetapi untuk apa uang satu-dua miliar, jika pengeluaran hidup kita bernilai puluhan miliar? Mampukah kita membeli jantung, pankreas, dan hati anak-anak kita jika harus dioperasi dan ditransplantasi? Mampukah kita membeli ketenangan dan ketentraman hidup, jika Allah menentukan diri kita sakit, terpuruk dan terhinakan?

Untuk apa para kandidat dan calon penguasa itu sibuk wara-wiri bersandar pada kekuatan makhluk dan tuhan-tuhan palsu (dukun dan orang pintar)? Selalu saja mereka mementingkan yang instan, lalu melupakan bahwa hanya Allah Yang Memberi pertolongan lahir dan batin? Ya, hanya Dia Yang Berwenang mengangkat hamba-hamba-Nya di tampuk kekuasaan? Bahkan, Dia pula Yang Berwenang memuliakan dan melanggengkan kedudukan, juga Yang Menentukan siapapun dari mereka, yang akhirnya terjengkang dari kursi kekuasaan.

Lalu, kepada tuhan yang mana lagi kalian hendak meminta pertolongan? []

Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.

Tags: doakeutamaan doa
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anies Kritik Pasal Karet UU ITE, Begini Tanggapan Partai Pro Jokowi

Next Post

4 Pintu Setan, Bermula dari “Banyak”

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Berdoa

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Kemunafikan Zaman Sekarang Lebih Buruk Ketimbang Zaman Nabi, Apa Maksudnya?

Oleh Sodikin
18 Maret 2021
0
Ilustrasi. Foto: WWF

Di zaman Nabi, kaum munafik lebih banyak menyembunyikan kekufuran/kebencian kepada islam, supaya di kira mereka bagian dari kaum muslimin.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.