• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
muhammadiyah

Foto: muhammadiyah.or.id

1
BAGIKAN

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48 1 MuhammadiyahPERHELATAN akbar Muhammadiyah tahun ini kian dekat. Gegap gempita penyambutannya meriah di setiap daerah. Muktamar Muhammadiyah ke- 48 yang akan diadakan di Solo pada November ini disambut hangat tidak hanya di Solo, tapi juga di berbagai daerah. B

erbagai acara diadakan oleh masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah dengan ragam kegiatan yang menarik. Gerak jalan sehat, bazar produk UMKM, tabligh akbar, dan bakti sosial adalah sebagian acara yang diadakan untuk menyambut Muktamar.

Selain itu, berbagai acara seni budaya juga ikut menyemarakkan serangkaian kegiatan penyambutan Muktamar. Sebagai contoh, PD Muhammadiyah Bantul menggelar pentas seni dan budaya dalam penyambutannya.

Ragam seni serta budaya yang diselenggarakan antara lain Pameran Lukisan Anak, Panggung Puisi & Sastra, Launching Ontologi Puisi, dan Dialog Seni dan Budaya. Penampilan angklung dan keroncong tak luput ikut memeriahkan acara tersebut.

ArtikelTerkait

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Apresiasi seni juga nampak di acara puncak Muktamar. Rencananya, pada Malam Mangayubagyo Muktamar Muhammadiyah akan dilakukan Penyerahan Anugerah Kebudayaan kepada 3 Maestro Keroncong Solo, yakni Pak Gesang (alm.), Bu Waldjinah, dan Didi Kempot (alm.). Ketiganya dianggap sebagai seniman musik asli Solo yang berjasa besar bagi perkembangan musik keroncong, langgam, dan campursari di tanah air.

Geliat Seni Budaya di berbagai acara Muktamar menunjukkan bahwa Muhammadiyah menerima kearifan budaya.

Dalam perspektif budaya yang berkaitan dengan tradisi lokal keislaman, Muhammadiyah sering dikritik sebagai gerakan budaya yang kering dan cenderung anti terhadap budaya lokal. Hal ini tentunya bisa jadi menjadi masukan agar Muhammadiyah berbenah dan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, salah satunya melalui seni dan budaya.

Jika selama ini sejumlah penilaian diberikan kepada Muhammadiyah sebagai gerakan civil society, gerakan keagamaan, ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan, maka selanjutnya perlu ditambah sebagai perspektif budaya.

BACA JUGA: Peristiwa 23 Februari, Wafatnya Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan

Menurut Hasyim¹, indikator yang dapat dilihat untuk menilai Muhammadiyah sebagai gerakan budaya diantaranya adalah, pertama, gerakan Muhammadiyah telah menjadikan nilai-nilai dari akar semua budaya sebagai sasaran utama yang perlu dirubah, misalnya merubah nilai yang semula sinkretis (campur aduk antara nilai Islam dengan bukan Islam) menjadi nilai yang Islami.

Kedua, Muhammadiyah menjadikan sektor pendidikan sebagai instrumen untuk perubahan masyarakat.

Ketiga, Muhammadiyah telah berhasil mengembangkan potensi seni budaya masyarakat (modern) yang merupakan alternatif pada zamannya, misalnya beladiri Tapak Suci, seni teater muslim, sastra dari puitisasi terjemahan Al Quran, dan lain sebagainya.

Advertisements

Keempat, pada awal perkembangannya, sebenernya Muhammadiyah cukup akrab dengan berbagai potensi seni budaya tradisional (lokal) seperti wayang, gending Jawa, ketoprak muslim, reog dan tari dengan kostum menutup aurat, dan lain sebagainya.

Hubungan dengan seni budaya memburuk ketika pada tahun 1960an seni tradisi lokal banyak mengalami politisasi dan dijadikan alat perjuangan politik untuk melawan serta menjelekkan citra umat Islam.

Merujuk sejarah, “Dakwah Kultural untuk Pencerahan Bangsa” menjadi tema sidang Tanwir Muhammadiyah di Denpasar pada tahun 2002. Ketua PP Muhammadiyah saat itu, Ahmad Syafi’i Ma’arif, dalam majalah Suara Muhammadiyah edisi No.2/Th.ke-87/16-31 Januari 2002, mengungkapkan bahwa tema tersebut merupakan paradigma baru dan komitmen Muhammadiyah sebagai bagian dari anak bangsa guna membantu dan mengatasi kondisi bangsa Indonesia yang tengah tercabik-cabik oleh krisis multidimensional.

Selanjutnya, Sidang Tanwir Muhammadiyah Makasar 2003 merekomendasikan dakwah kultural sebagai pendekatan sekaligus metode dakwah di Muhammadiyah.

Melalui sidang Tanwir tersebut, Muhammadiyah memantapkan metode dakwah kultural ke depan agar menampilkan pola pemahaman agama secara santun terhadap lokalitas. Setelah pencanangan strategi dakwah kultural, Muhammadiyah bersikap lebih toleran, lapang dada, mau menerima dan menghargai adanya budaya lokal.

Menurut Muarif ², dakwah kultural dapat dipahami sebagai pendekatan sekaligus metode untuk menyikapi keberadaan lokalitas secara arif. Perspektif dakwah kultural yang digunakan untuk memahami keberislaman umat bukan atas dasar purifikasi, melainkan lebih mengakui khazanah budaya lokal.

Dalam aplikasi praktisnya, dakwah kultural membutuhkan keberadaan lokalitas sebagai medium penyampaian ajaran islam. Dalam hal ini, dakwah kultural lebih memposisikan kebudayaan lokal sebagai medium untuk memperkenalkan ajaran islam secara murni melalui proses berkelanjutan.

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48 2 Muhammadiyah
Pra-Muktamar Muhammadiyah yang digelar di UMM | Foto: umm.ac.id

Melalui metode purifikasi, dakwah Muhammadiyah terkesan kurang apresiatif terhadap budaya lokal. Akibatnya, dakwah Muhammadiyah terkesan sangat garang dalam memberangus budaya lokal.

Melalui dakwah kultural, budaya lokal dapat dijadikan medium penyebaran ajaran islam dengan tetap memperhatikan beberapa aspek kebudayaan yang dipandang bersebarangan dengan ajaran islam agar berangsur-angsur senafas dengan ajaran islam.

BACA JUGA: Fatmawati, Kreator Sang Saka Merah Putih dari Muhammadiyah

Sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan kegiatan terhadap apesiasi seni, maka Muhammadiyah perlu menggalakkan kegiatan pentas seni budaya, lomba-lomba, dan sarasehan budaya di Seluruh Indonesia.

Sudah sewajarnya apabila Muhammadiyah melalui dakwah kulturalnya mulai memperhatikan dan memberikan semangat untuk membangkitkan kembali budaya lokal, terutama yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam, khususnya persoalan akidah.

Ketika geliat budaya kelihatan, maka hal ini menjadikan gerakan Muhammadiyah dikenal oleh masyarakat luas sebagai gerakan yang ramah budaya. []
_________
1.Hasyim, Mustofa W. “Menjadikan Muhammadiyah Sebagai Organisasi yang Ramah Budaya” dalam Soeratno,dkk., “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya : Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan”, 2009
2.Mu’arif . “Dakwah Kultural : Mencermati Kearifan Dakwah Muhammadiyah” dalam dalam Soeratno,dkk., “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya : Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan”, 2009

Tags: MuhammadiyahMuktamar Muhammadiyah ke-48
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Pilar Amal Shalih

Next Post

Kapolri Imbau Bikin atau Perpanjang SIM Jangan Lewat Calo, Kalau Ada Laporkan ke Sini

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 3 Muhammadiyah

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.