• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Memahami Makna Tafwid dan Takwil

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Surat Al Waqiah Penghafal Quran, takwil, Manfaat Membaca Surat Al-Mulk, Bentuk Syafaat Al-Quran di Akhirat, Tafsir Quran, Keutamaan Surat Al-Fatihah

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Memahami Makna Tafwid dan Takwil 1 takwilDALAM al-Quran terdapat kelompok ayat yang dinamakan mutasyabihat. Beberapa ulama, termasuk Imam as-Suyuti dalam kitab al-Iklîl fÎ istinbâtit-tanzîl mendefinisikan mutasyabihat sebagai lafaz yang maknanya disimpan atau disamarkan oleh Allah.

Cara memahaminya pun tidak serta-merta ikut tekstual lafaz. Karena nantinya akan menimbulkan tajsîm (menyamai Allah dengan makhluk) dan naqs (sifat kekurangan bagi Allah). Misalnya dalam surah al-Fath ayat sepuluh. Di dalamnya terdapat nukilan ayat yang jika diterjemah secara tekstual akan menimbulkan tajsîm. Terjemahnya adalah, “Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka”.

Kata “tangan” merupakan bagian dari ciri fisik makhluk. Jika hal ini disandarkan pada Allah maka sama halnya menyamakan Allah dengan makhluk-Nya dan ini muhal terjadi. Sebab Allah wajib memiliki sifat berbeda dengan makhluk (Mukhâlafatun lil-hawâdits). Oleh karena itu, ulama melarang memahami al-Quran dengan mengikuti tekstual lafaz.

Namun setidaknya, ada dua metode turun-temurun dari zaman shahabat yang dipakai dalam memahami mutasyabihat; tafwid dan takwil. Keduanya merupakan akidah wajib Ahlusunah wal Jamaah dalam memahami mutasyabihat untuk terhindar dari paham tajsîm.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Metode Tafwid

Salah satu ulama salaf yang memakai metode tafwid adalah Imam Ahmad. Maka pernah suatu ketika beliau ditanyakan tentang ayat mutasyabihat seperti turunnya Allah pada langit. Beliau menjawab, “Saya mengimani, meyakini, tanpa memahami tatacara (kaif) dan juga maknanya”. (Daf’u Syubahit-tasybîh bi Akaffit-tanzîh)

Sebagian ulama khalaf juga memilih tafwid, seperti Imam Jalaluddin as-Suyuti dalam kitab al-Itqân. Beliau mengatakan, “Mayoritas Ahlusunah wal Jamaah dan ahlul-hadis mengimani ayat mutasyabihat serta menyerahkan maknanya pada Allah sesuai yang Ia kehendaki. Kami tidak menafsiri ayat mutasyabihat namun tetap menyucikan Allah dari sesuatu yang diserupakan kepadanya.”

BACA JUGA: Makna Kalimat Allah Ada di Langit

Dua pendapat ulama di atas menolak paham Wahabi yang menyatakan bahwa makna mutasyabihat dipahami sebagaimana tekstual lafaz, hanya saja kaif-nya yang diserahkan pada Allah. Misalnya ayat tanzil (turunnya Allah dari langit ke dunia), Wahabi memahaminya bahwa Allah turun dari langit ke dunia sebagaimana turunnya kita dari tempat tinggi ke bawah. Hanya saja mereka menyerahkan cara Allah turun ke dunia. (Lihat Majmu’ fatâwâ Syaikhul Islam Ibni Taimiyah)

Quran Membersihkan Jiwa
Foto: Freepik

Adapun salah satu dalil yang mereka pakai adalah ucapan Imam Malik:

الإِسْتِوَاءُ مَعْلُوْمٌ وَاْلكَيْفُ مَجْهُوْلٌ وَاْلإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ

“Istiwa maknanya diketahui, tatacaranya tidak diketahui, mengimaninya wajib dan menanyakannya adalah bidah”

Pemaman Wahabi tersebut sebenarnya berangkat dari gagal paham memahami ucapan Imam Malik di atas, KH. Qaimuddin Waqimin dalam kitab Minhatul Hamîd dan Syaikh Ibrahim al-Azizi dalam kitab as-Sirâj al-Munîr Syarhul-Jamî’ ash-Shaghîr menjelaskan bahwa maksud dari ucapan Imam Malik tersebut adalah makna istiwa secara etimologi diketahui maknanya sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Namun apabila istiwa disandarkan pada Allah maka maknanya dikembalikan pada Allah.

Advertisements

Metode Takwil

Metode Takwil menurut Sayikh Amadi dalam kitab al-Ahkâm fî Usûlil-Ihkâm adalah, “mengarahkan lafaz pada selain makna zahir serta ada kemungkinan diarahkan pada makna lainnya dengan dalil yang menguatkan”. Metode ini juga dipakai oleh ulama salaf dan khalaf.

Ibnu Abbas, salah satu shahabat Nabi yang pernah mendapat doa langsung dari Nabi agar diberi pemahaman takwil, banyak menakwil ayat-ayat mutasyabihat. Misalnya tentang ayat nisyân dalam surat al-A’raf ayat 51, Ibnu Abbas menakwilnya dengan meninggalkan mereka dalam azab.

Begitupun ulama khalaf, maka lebih banyak lagi. Misalnya Imam ar-Razi dalam tafsirnya menakwil lafaz “yad” dengan nikmat. Bahkan, Imam Abdurahman al-Jauzi, menyusun satu kitab tebal yang khusus membahas tentang takwil hadis-hadis mutasyabihat yang berjudul Daf’u Syubahit-tasybîh bi Akaffit-tanzîh.

Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mentakwil. Syaikh Amadi dalam kitab al-Ihkâm fî Usûlil-ahkâm membeberkan tiga syarat dalam mentakwil mutasyabihat. Pertama, orang yang mentakwil harus ahli dalam mentakwil. Kedua, lafaz yang hendak ditakwil memiliki kemungkinan untuk diarahkan pada lafaz lain. Ketiga, harus memiliki dalil yang kuat untuk diarahkan pada lafaz lain.

Surat Al Waqiah Surat Al-Kahfi Keutamaan Membaca Al-Quran Saat Shubuh Keutamaan Surat Waqiah Kandungan Surat Al-Kafirun⁣⁣, takwil
Foto; Cordofa

Catatan Penting

Ulama terdahulu ada yang bersikukuh untuk tetap mentakwil, seperti Ibu Abbas. Ada yang bersikukuh untuk tetap tafwid, seperti Imam Malik bin Anas. Namun juga ada yang terkadang takwil dan terkadang tafwid, seperti Ibnu Daqiqi al-‘Ain. Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul-Bârî menukil pendapat Ibnu Daqiqi al-‘Ain berikut ini:

BACA JUGA:  Hukum Tidak Bisa Baca Al-Quran bagi Muslim, Ini 2 Hal yang Jadi Patokannya

“Perlu peninjauan dalam menakwil ayat mutasyabihat. Bila takwilannya mendekati pada lisan orang-orang Arab maka tidak perlu diinkari. Namun bila jauh dari lisan Arab, hendaknya meyakini akan kebenaran ayat mutasyabihat tersebut dengan tetap menyucikan Allah (tafwid)”

Sayyid Husain Afandi dalam kitab al-Hushûn al-Hamîdiyyah berpandangan bahwa sebenarnya rata-rata ulama memilih metode tafwid. Hanya saja, mereka harus mentakwil karena ada dua faktor; menolak pemahaman ahli bidah atau mempertahankan akidah orang awam. []

 

Tags: tafwidtafwid quranTakwiltakwil quran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kemungkinan Adanya Kehidupan di Luar Angkasa

Next Post

Inilah Khutbah Pertama Rasulullah ﷺ di Mekah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 2 takwil

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.