• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 16 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Fenomena Rezeki, ‘Rahasia’ dan ‘Unik’

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Cara Mengelola Gaji Menurut Ulama, Penyebab Datangnya Rezeki, pinjol, Jenis Rezeki dari Allah, Rezeki Halal, Hukum Tukar Uang Receh Menjelang Lebaran

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Fenomena Rezeki, ‘Rahasia’ dan ‘Unik’ 1 Fenomena RezekiREZEKI setiap manusia ditentukan dalam ilmu Allah. Sebagian manusia mendapat rezeki yang halal, baik dan penuh berkah. Banyak fenomena rezeki yang sungguh tak bisa dipikirkan oleh akal manusia.

Sebagian lagi, rezekinya haram dan datang tanpa kerja keras, seperti dengan riba, menipu, dan sebagainya, namun rezeki tersebut tidak halal, tidak baik, dan tidak berkah.

Rezeki yang diberikan Allah––di dunia ini––tidak didasarkan pada keimanan dan ketaatan atau kekufuran dan kemaksiatan seseorang, tetapi kepada kehendak Allah sesuai ilmu dan kebijaksanaan-Nya.

Betapa banyak orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan bermaksiat kepada-Nya, namun rezeki mereka berlimpah dan mudah diperoleh.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Begitu pula, tidak sedikit orang-orang yang lemah fisik maupun sedikit pengetahuannya, tetapi rezekinya turun seperti guyuran hujan dengan sangat mudah, tanpa harus mengeluarkan banyak waktu, tenaga, dan perjuangan.

BACA JUGA: 13 Amalan Pembuka Rezeki dari Langit, Apa Saja?

Di sisi lain, sebagian orang yang selalu taat dan istiqamah beribadah kepada Allah; menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengais rezeki, dari pagi hingga petang dan dari siang hingga larut malam, akan tetapi rezeki mereka hanya sekedarnya.

Demikian pula pada sebagian orang yang memiliki ilmu yang tinggi dan keterampilan yang baik, namun bagian rezeki mereka hanya sedikit dan kadang tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Fenomena Rezeki, Rahasia dan Uni

Rahasia dan unik. Itulah fenomena rezeki. Oleh karena itu, Sufyan bin Uyainah pernah mengatakan, “Banyak orang yang kuat; kuat dalam berusaha dan cerdas dalam berfikir, akan tetapi rezeki selalu berpaling daripadanya. Sebaliknya, banyak orang yang lemah; sangat lemah akalnya, namun dia seakan menciduk kekayaan dari lautan.”

Fenomena seperti ini membuktikan kebenaran firman Allah, di antaranya:

وَاللّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِۚ

“Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki,….” (QS. an-Nahl [16]: 71)

اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗ

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya,….” (QS. al-Isra [17]: 30)

Rezeki
Foto: Unsplash

Seluruh makhluk––terutama manusia––sangat berkepentingan dengan rezeki. Selama ruh belum berpisah dengan jasad, manusia akan terus berurusan dengan rezeki dengan segala seluk-beluknya; banyak atau sedikit; mudah maupun dan sulit.

Tidak heran jika Ibnu Abbas ra. Berkata, “Manusia itu berselisih dalam segala hal, kecuali dalam hal rezeki dan ajal. Mereka sepakat bahwa tidak ada yang memberi rezeki dan menetapkan ajal, kecuali Allah Ta’ala.”

Demikian pentingnya urusan rezeki hingga Allah memberi perhatian khusus melalui ayat-ayat-Nya. Al-Quran mencatat kata rezeki (ar-rizq) sebanyak 123 kali. Bahkan, Allah menyifati diri-Nya dengan sifat ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki). Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ ٥٨

“Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki (ar-razzaaq) yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 58)

Allah adalah ar-Razzaaq (Maha Pemberi rezeki), menunjukkan bahwa Allah Mahakaya. Dia juga memiliki sifat Dzul Quwwatil Matin (Mahakuat dan Mahakokoh), menandakan bahwa Allah tidak membutuhkan yang lain.

Oleh karena itu, barangsiapa yang masih mencari rezeki, berarti ia masih fakir; dan barangsiapa masih meminta pertolongan kepada orang lain, berarti ia adalah orang yang lemah.

BACA JUGA: Agar Rezeki Melimpah, Ikhtiar dengan 4 Amalan Ini

Fenomena Rezeki: Disebutkan dalam Al-Quran

Dari 123 kata ar-rizq yang disebutkan di dalam al-Quran, tidak satu pun kata ar-rizq yang maknanya secara khusus menunjuk harta (al-maal). Rezeki yang bermakna harta hanya bagian kecil dari ar-rizq yang bermakna an-nafaqah (nafkah) dan al-‘athaa (pemberian).

Makna lainnya dari kata ar-rizq adalah: at-tha’aam (makanan); al-mathar (hujan); asy-syukr (syukur/terima kasih); ats-tsawab (pahala); dan al-jannah (surga).

Hal itu menunjukkan bahwa seorang muslim tidak perlu takut dan risau jika ia hanya memiliki rezeki bersifat materi (harta) yang sedikit. Sebab, masih banyak rezeki lain yang bersifat maknawi yang sebenarnya dia miliki.

Misalnya, ketenangan batin, memiliki keluarga sakinah, anak-anak yang saleh, selalu diberi kesehatan, dimudahkan dalam beribadah kepada Allah, serta karunia iman dan islam yang merupakan rezeki yang agung dan tidak ternilai.

Namun begitu, bukan berarti seorang muslim tidak boleh kaya atau memiliki rezeki bersifat materi yang banyak. Allah sendiri membolehkan manusia hidup makmur dan sejahtera, sehingga bisa melaksanakan fungsi manusia sebagai khalifah secara maksimal. Hal ini ditunjukkan dalam firman-Nya,

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya….” (QS. al-Mulk [67]: 15)

Allah juga memberi petunjuk kepada sebab-sebab kemudahan rezeki bagi kaum beriman, di antaranya: beribadah dan bersyukur; bertakwa; mendirikan shalat; memohon ampun dan bertobat; berinfak di jalan Allah; serta berhijrah di jalan-Nya.

Rezeki bagi setiap manusia sudah ditetapkan oleh Allah sejak manusia masih berada di dalam kandungan ibunya.

Hal ini diisyaratkan dalam firman-Nya,

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ

“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki (razaaqakum), kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)…..” (QS. ar-Rum [30]: 40)

Rezeki
Foto: Unsplash

Kata razaaqakum (memberimu rezeki) dalam ayat ini berbentuk fi’il madhi (kata kerja lampau). Ini menunjukkan bahwa Allah telah menuntaskan penetapan urusan rezeki sebelum manusia lahir ke dunia.

BACA JUGA: Maksiat Rajin Rezeki Lancar?

Rasulullah bersabda: “Sungguh salah seorang di antara kalian dihimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah juga seperti itu, kemudian menjadi segumpal daging juga seperti itu, kemudian Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat hal: rezekinya, ajalnya, sengsara atau bahagianya…..” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Setiap orang akan mendapatkan bagian rezekinya secara sempurna. Maka, tidak pantas jika seseorang merisaukan rezekinya. Tidak akan terkurangi sedikit pun jatah rezekinya, tidak pula akan tertukar dengan orang lain.

Seseorang tidak akan mati sebelum menghabiskan jatah rezekinya di dunia. Cukup bagi seseorang (mukmin) untuk mengoptimalkan ikhtiar––mencari sebab-sebab rezeki––disertai keyakinan penuh bahwa hanya Allah yang mampu memberi rezeki dan memudahkan sebab-sebabnya. []

Referensi:
Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili_Tafsir al-Wasith
Ahmad Hatta, dkk_The Great Quran: Referensi Terlengkap Ilmu-ilmu al-Quran

Tags: Fenomena Rezekirezeki
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Permen Boneka Warnai Keunikan Tradisi Maulid Nabi di Mesir

Next Post

Agar Harta Menjadi Berkah, Ini yang Dicontohkan Nabi ﷺ

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Fenomena Rezeki

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.