• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Beramal dengan Pendapat yang Tidak Muktamad

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
muktamad, Manfaat Membaca Buku dalam Islam, keutamaan orang berilmu, psikologi, ilmu, ar-razi, membaca buku

Perpustakaan. Foto: Unsplash

131
BAGIKAN

TELAH makruf, bahwa di dalam mazhab Syafi’i ada pendapat yang muktamad (resmi/standar) dan ada yang tidak muktamad. Pendapat muktamad merupakan pendapat yang menjadi acuan utama, baik dalam ranah teori maupun praktek (amal).

Tapi perlu untuk dipahami, bahwa yang dimaksud “pendapat yang tidak muktamad”, bukan berarti pendapat itu batil, tidak sama sekali. Tapi hanya kurang resmi/standar jika dibandingkan dengan pendapat muktamad.

muktamad

Pendapat yang tidak muktamad tetap diakui sebagai pendapat mazhab yang memiliki sandaran dalil dan argumentasi yang kuat.

ArtikelTerkait

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Ada kalanya kita akan mendapatkan sebagian pengikut mazhab Syafi’i yang mengamalkan atau menfatwakan pendapat yang tidak muktamad dalam sebagian permasalahan karena adanya sebab-sebab tertentu.

Misalnya: Sulitnya mengamalkan pendapat muktamad di situasi dan kondisi tertentu, atau adanya hajat yang mendesak, atau kondisi darurat, atau sebab-sebab lain. Hal seperti ini hukumnya boleh dan tetap dalam koridor mazhab syafi’i.

BACA JUGA: Bolehkah Mengikuti Pendapat Ulama Selain Empat Madzhab

Syekh ‘allamah Abdullah Baasudan rahimahullah menyatakan: “Ketahuilah! Sesungguhnya para imam (ulama) Syafi’iyyah, mereka memiliki beberapa ikhtiyarat (pendapat-pendapat pilihan sendiri) yang menyelisihi pendapat mazhab Imam Syafi’i yang mereka menjadikannya sebagai sandaran dalam beramal karena sulitnya mengamalkan pendapat (resmi) mazhab.

Yang seperti ini sangat banyak dan masyhur. Dan ketika diteliti secara seksama, hal itu tidak keluar dari mazhabnya (imam Syafi’i).

Yang demikian itu, karena mungkin dengan istimbath (menyimpulkan hukum dengan metode ijtihad imam Syafi’i), atau qiyas (analogi), atau dipilih dari kaidah yang di susun oleh beliau (imam Syafi’i), atau berdasarkan pendapat lama (imam Syafi’i), atau berdasar dalil yang shahih karena beliau (imam Syafi’i) pernah berkata: “Apabila hadits itu shahih, maka ia adalah mazhabku.”

muktamad
Foto: FB Abdullah Al Jirani

Jadi, kita tidak boleh ceroboh menuduh mereka plin plan (tidak konsisten), atau katanya mengikuti mazhab syafi’i kok menyelisihi mazhab imam Syafi’i, atau tuduhan-tuduhan lain. Karena walaupun sepintas berbeda dengan pendapat imam syafi’i, tapi hakikatnya tidak.

BACA JUGA: Apa Itu Pendapat Syadz?

Advertisements

Seluruh alur istimbath pada akhirnya akan kembali dan bermuara kepada imam Syafi’i, baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik secara umum ataupun spesifik.

Mengkritik boleh-boleh saja, asalkan benar-benar memahami deskripsi permasalahan dengan baik, lengkap dan detail. Jangan sampai hanya dibangun di atas asumsi pribadi dan ketidakpahaman terhadap hakikat permasalah yang sedang dibicarakan.

Jika tidak atau kurang paham, menahan diri tentu lebih baik. Ketidaktahuan kita tidak boleh dijadikan dasar untuk menyalahkan orang lain. Dan biasanya, seorang yang memaksakan diri untuk berbicara dalam perkara yang tidak dia bidangi, hanya akan melahirkan kesimpulan-kesimpulan yang ajaib (nyleneh dan aneh).

Semoga bermanfaat. Salam literasi! []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: muktamadpendapatpendapat muktamadpendapat tidak muktamadpendapat ulama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Stop! Jangan merasa Paling Benar

Next Post

Mengapa Sombong?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

15 Juni 2025
Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

14 Juni 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

12 Juni 2025
Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

jantung, nyeri dada

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.