• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Biografi Singkat Ki Hajar Dewantara

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Tirto

Foto: Tirto

0
BAGIKAN

RADEN Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara merupakan pelopor Pendidikan Indonesia melalui Taman Siswa-nya, yang berdiri di tengah-tengah hegemoni sekolah kolonial Belanda. Taman Siswa merupakan suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan.

Ki Hajar yang juga Bapak Pendidikan Nasional ini dikenal sebagai sosok yang supel dalam pergaulan. Selain dekat dengan rakyat jelata, Ki Hajar juga dekat dengan beberapa tokoh nasional termasuk Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno.

Saking dekatnya dengan orang nomor satu di kala itu, Ki Hajar bahkan mempunyai panggilan khusus kepada Soekarno, yaitu Dimas. Sementara Sang Presiden Pertama RI itu memanggil Ki Hajar dengan nama Kang Mas. Kedekatan keduanya semakin nampak ketika Soekarno beberapa kali membawakan oleh-oleh peuyeum untuk anak Ki Hajar.

Ki Hajar Dewantara
Foto: Detikcom

BACA JUGA: KPAI Tolak Penghapusan Pendidikan Agama di Sekolah

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan keluarga kraton Yogyakarta.

Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Semenjak beliau mengganti namanya, Ki Hajar Dewantara tak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Pelepasan gelar bangsawan ini dimaksudkan agar Ki Hajar tidak memiliki sekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan kemudian melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) tapi lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak bisa dia selesaikan.

Ada satu kisah unik terkait sosok Ki Hajar Dewantara. Dikutip dari National Geographic, konon katanya, ia pernah menolak jimat pemberian dari eyangnya. Suatu ketika eyang Ki Hajar pernah memberinya sebuah jimat. Jimat itu memang diterima tapi ia sama sekali tidak percaya dengan khasiat jimat itu. Secara tidak langsung, ia menolak (keampuhan) jimat si eyang.

Menjelang rapat Ikada yang berlangsung beberapa menit saja, Ki Hajar pernah berpesan kepad A.G. Pringgodigdo supaya menyerahkan jimat itu kepada Soekarno.

“Tolong ini berikan kepada Presiden, mudah-mudahan berfaedah. Saya tidak memerlukannya,” ujar Ki Hajar kepada laki-laki yang biasa ia panggil denga Mas Gafur itu.

Seperti disebut di awal, ia begitu pasrah dengan takdir. Ia menghadapi penyakit yang menyerangnya di hari tua dengan tabah. Kepada anak-anaknya yang berada di luar kota ia sempat berpesan:

“Sejak sekarang kamu harus siap lahir-batin. Sewaktu-waktu, denyut nadiku akan berhenti untuk seterusnya. Oleh sebab itu, biasakanlah untuk mendengar acara Berita keluarga dari RRI Yogyakarta setiap jam delapan malam. Aku sudah bermufakat dengan ibumu bahwa berita kematianku nanti akan diberitakan lewat radio saja.”

Advertisements

Pasca kemerdekaan RI, Ki Hajar pernah diamanahi sebuah jabatan oleh Presidek Soekarno. Ki Hajar Dewantara dipercaya oleh presiden Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.

Melalui jabatannya ini, Ki Hajar Dewantara semakin leluasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1957, Ki Hajar Dewantara mendapatkan gelar Doktor Honori Klausa dari Universitas Gajah Mada.

Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Kini, nama Ki Hajar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (Bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

BACA JUGA: Keluarga, Berperan Penting dalam Pendidikan karakter

Ajarannya yakni tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan) akan selalu menjadi dasar pendidikan di Indonesia.

Untuk mengenang jasa-jasa Ki Hadjar Dewantara, dan melestarikan nilai-nilai semangat perjuangannya, pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta.

Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa.

Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional. []

Tags: biografi ki hajar dewantaraKi Hadjar Dewantaraki hajar dewantaraprofil ki hajar dewantarasosok ki hajar dewantara
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah 7 Ciri Rumah Ideal Keluarga Muslim

Next Post

Pekerjaan Saya Adalah Ibu Penuh Waktu

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
9 April 2021
0

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.