• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 4 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Sakaratal Maut Itu Menyakitkan

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
jebakan setan, Surat Ali Imran, kematian

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Septian Riko, septianrico90@yahoo.co.id

TIDAK asing di telinga kita, “Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan.” Hal tersebut tidak luput dari tawa dan tangis, akan tetapi kita harus paham dimana menempatkan tawa dan dimana kita harus menangis.

Sebenarnya bukan anjuran untuk kita menangis ataupun tertawa di setiap kejadian, akan tetapi menangislah sewajarnya, dan tertawalah sekadarnya.

Saya tampilkan beberapa cerita fiksi di buku ini, salah satunya yang akan antum baca sekarang, yang insyaAllah juga menguatkan iman dan takwa kita, bukan hanya imajinasi ngalor-ngidul kata orang jawa, yang seperti cerita percintaan anak muda.

ArtikelTerkait

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Benarkah Hantu Itu Tidak Ada? Apa Buktinya?

Alkisah. Tidaklah seorang suami meninggalkan istri dan anak-anaknya atas aib yang didera selama hidup di dunia.

BACA JUGA: Ingin Dimudahkan saat Sakaratul Maut, Ini Doanya

Wanita manja saat ini berubah mendesak menangis dan menjaga, muka cantik bagaikan ratu kini berubah menjadi sendu. Begitu pula remaja tampan di hadapan-ku, tetes demi tetes air mata mengucur di muka yang tak berdaya ini. Syahadat tampak jelas di telinga membuat hati meniru untuk melisankannya.

Sudut ruangan yang sesak dengan tetangga dan kerabat, menyuguhi tangisan dan muka layu. Mereka tampak sabar menunggu, pertanyaannya “Mungkinkah sampai detik terakhir nafas ini dihempas mereka setia menanti?”

Dua, tiga tarikan nafas yang mereka kira ajal semakin mendekat, hingga syahadat tiada henti terucap. Satu jam menanti, dua jam menunggu, sampai akhirnya tetangga dan kerabat memutuskan untuk keluar satu demi satu.

Ganasnya maut tak pernah terfikirkan sebelumnya, begitu sakit yang aku derita, sungguh benar ucapan Rasul sakitnya sakratal maut sama dengan tusukan pedang.

“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Seandainya dulu, aku tinggalkan pekerjaan demi menghadap kepada-Nya.
Seandainya dulu, aku tidak lalai dengan shalat lima waktu.
Seandainya dulu, aku dahulukan shalat dari pada kesibukan dunia yang fana.
Seandainya dulu, aku shalat berjamaah lima waktu sesuai perintah nabi-Nya.
Seandainya dulu, aku berwudlu sebelum adzan berkumandang dan menunggu shalat di awal waktu.
Seandainya dulu, aku perbanyak langkah menuju masjid untuk berjamaah demi keridoan-Nya.
Seandainya dulu, aku tidak ingin di puji karena suara yang merdu dalam mengumandangkan adzan di saban waktu.
Seandainya dulu, aku merapikan baju dan berminyak wangi sebelum shalat untuk menghadap-Nya.
Seandainya dulu, aku mantabkan wudlu untuk kesempurnaan shalat-ku.
Seandainya dulu, aku husuk dalam shalat menghadap kiblat dan hati tertuju kepada-Nya.
Seandainya dulu, aku perbanyak zikir, mungkin tidak semalang ini nasib-ku.
Seandainya dulu, aku lebih sering berdiam diri di Masjid dari pada nongkrong di warung kopi.
Seandainya dulu, aku sempatkan membaca Al-Quran dan maknanya dengan tidak menuggu waktu senggang kerja.
Seandainya dulu, aku mengaji tidak ingin di puji, tidak mengganggu orang tidur di malam yang sunyi

Advertisements

Kini tersisa anakku yang terus mengelus kening tetap setia menunggu, tatapan nanar yang terus iya suguhkan. Aku menyesal tidak mengajarkan ilmu tentang kematian, seperti untaian kecil yang di remehkan “Jangan tangisi Ayah ketika maut datang, tapi talqinkan ayah sebagai mana nabi mengajarkan”.

Andai saja aku kuat untuk berucap, “Janganlah gembira menikmati harta sepeninggalanku, karena harta itu sebenarnya bukan milik kita.”

Ingin sekali menasihatimu, akan tetapi tenggorakkan ayah tidak sampai untuk mengeluarkan suara, andai aku kuat untuk berucap,

“Jangan sia-siakan waktu, karena waktu cepat berlalu.”

BACA JUGA: Ketika Sakaratul Maut, Pemuda Ini Malah Mencela Mencela Agamanya

“Putraku, engkau penerus ayah, engkau penerus agama ini, engkau penerus Negeri,” aku ingin sekali menasehatimu untuk terakhir kali.

Sekali lagi seandainya aku kuat untuk berucap “Setiap manusia adalah pemimpin, sesuai sabdah nabiku dan nabimu.”

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan di mintai pertanggung jawaban dari apa yang di pimpinnya. Seorang imam (pimpinan) adalah pemimpin dan iya akan di mintai pertanggung jawaban dari apa yang di pimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan iya akan di mintai pertanggung jawaban atas apa yang di pimpinnya.

Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan iya akan di mintai pertanggung jawaban atas apa yang di pimpinnya. Seorang khadim (pembantu) adalah pemimpin pada harta tuannya (majikannya), dan iya bertanggung jawab atas apa yang di pimpin.” (HR. Buhari, Muslim, Turmidzi, Abu Daud dan Ahmad Bin Hambal).

KIni malaikat maut duduk di sampingmu, ayah tidak dapat menjelaskan wujudnya, mahluk ini tidak pernah ayah liat sebelumnya. Andai di beri kesempatan satu kali lagi untuk beriman kepadaNya, maka tidak akan ayah tinggalkan masjid, mulut ini akan selalu melantunkan ayat-ayat-Nya, semua harta ayah salurkan kepada anak yatim. Dan tidak tinggal diam atas sumbangan demi penderitaan fakir miskin.

Sungguh menyesal atas perbuatan.

Jika dulu, aku menjadi pemuda yang jujur, pemuda yang bertakwa dan beriman, yang di harapkan oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam, pemuda yang bersih dari maksiat tanpa kontaminasi kehidupan jahiliah di akhir jaman.

Jika dulu, aku relakan darah mengalir membela saudara seiman yang berjihat di jalanNya, betapa berharganya diri ini di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

Jika dulu, aku berdagang dengan jujur bersih dari menipulasi dan kecurangan, maka malaikat tidak sekejam ini merenggut nyawa.

Jika dulu, aku serahkan harta kepada ibumu tanpa berbohong kepadanya di setiap waktu, seandainya dulu aku sisihkan waktu luang untuk mu dan ibumu yang itu artinya tidak mementingkan barang elektronik, hanphone kesayangan, laptop kesukaan, serta game kegemaran.

Jika dulu, aku tunduk patuh terhadap orang tua, tanpa mendengus ketika iya berbicara, tidak ketus ketika iya gembira, tiada acuh ketika di ingatkan, lalu mendoakan setelah shalat. Alangkah gembiranya kakek nenekmu kelak di hari pembalasan.

Jika dulu, aku bersahabat dengan orang-orang sholeh, tinggalkan teman peminum, aku ajak seorang pemabuk untuk berjalan pada kebenaran, seandainya dulu aku mengingatkan tetangga yang tidak benar, meluruskan tetangga yang suka hiburan malam, dan berkomitmen atas semua tindakan.

Sampai akhirnya aku hanya pilu, hanya ber angan-angan tentang masa lalu, sungguh dosa ini tidak dapat di tulis meski tinta seluas lautan, kayu seantero dunia di jadikan pensil itupun tidak juga cukup menulis dosa yang telah lalu aku perbuat.

Kini tersisa nyawa yang ambang, tidak keluar dan tidak kembali pada raga yang terlentang. Entahlah apakah malaikat menunggu sepi, atau memang nasibku tiada orang tau ketika nafas ini melayang. Para penunggu ajal tidur pulas di sampingku, tak terkecuali anak dan istriku.

Lantunan Quran Tidak lagi berkumandang, sungguh aku menginginkan kemerduannya, tapi apalah daya suara yang aku tangkap hanyalah suara ramai seperti di pasar.

Untungnya aku pernah menyatakan keislaman, sehingga di sela nafas yang terisak, meski sulit dan sakit untuk bernafas aku dapat ucapkan dua kalimat syahadat, dalam hati berisyarat. Detik itulah tubuh terasa sakit, tiada tanding di alam dunia.

Dengan cepat jantung mendegup, merenyut, meronta, seakan keluar dari dada. Setelah jantung berhenti berdetak, lalu fungsi jaringan tubuh di matikan, urat saraf mengendor dengan sendirinya, akhirnya tusukan pedang yang terasa beratus kali saat inilah malaikat benar-benar mencabut nyawa dari bawah ujung kaki sampai leher dan dilanjutkan ke otak dan berakhirlah sudah Innalillahi.

BACA JUGA: Sakaratul Maut, Benarkah Menyakitkan?

Ketahuilah saudaraku kematian juga akan datang kepadamu. Jika aku merasakan seperti ini semoga engkau lebih mulia dari kematianku. Aku berwasiat sekali lagi, dengan jujur tiada tanding sakitnya sakratul maut.

Jika dirimu masih risau dengan harta untuk di sedekahkan segeralah bertaubat, karena seperti yang kebanyakan orang ceritakan, kematian tidak pernah membawa harta, jabatan, dan istana, ataupun kehormatan keluarga meski konglomerat.

Tapi jika engkau risau karena kurang dekatan denganNya. Maka sekarang waktu yang tepat, tingkatkan ibadah, ikuti Rasulullah, tinggalkan mudarat, buang syirik, serta jauhkan kesenangan dunia. Maka engkau akan beruntung kelak pada saat ajal tiba.

Duhai putraku, saudaraku dan kerabat serta keluargaku se-Adam dan se-Hawa, pesan terkahirku, “Bertakwalah kepada Allah Ta’ala.” []

Tags: MautSakaratal Maut
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tetap Puasa Namun Malas Shalat, Apa Hukumnya?

Next Post

3 Jenis Sabar yang Harus Dimiliki seorang Muslim

Yudi

Yudi

Terkait Posts

jalan kaki

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

4 Juni 2025
Bahaya Tubuh yang Gemuk

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

3 Juni 2025
daun kelor

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

3 Juni 2025
Jin, Hantu

Benarkah Hantu Itu Tidak Ada? Apa Buktinya?

1 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Puasa Arafah

InsyaAllah Kamis 5 Juni 2024, Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Oleh Haura Nurbani
4 Juni 2025
0

jalan kaki

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Oleh Yudi
4 Juni 2025
0

suami, istri

8 Tips agar Istri Menjadi Teman Setia Sang Suami

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Penjajahan Yahudi Israel di Palestina: Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2025
0

Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia, Suami

Kalau Malam Hari, Suami Lebih Baik Ngapain?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

Terpopuler

Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Waktu Shubuh

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Azab bagi Orang yang Dengki, Perbuatan Buruk, Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Al-Matsurat, Shubuh

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim di waktu Shubuh,

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
gosip, cantik, istri, aurat

Tren fashion global yang lebih menonjolkan aurat juga ikut menggiring perempuan untuk menyesuaikan diri agar tidak “tertinggal zaman”.

Lihat LebihDetails

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

Oleh Haura Nurbani
3 Juni 2025
0
Bahaya Tubuh yang Gemuk

Pertanyaan “Kenapa tidak boleh makan dan minum sambil berdiri?” sering muncul karena berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari dan ajaran dalam Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.