• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

33 Hal yang Harus Diketahui soal Thawaf dan Sa’i

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Kiswah Kain Penutup Ka'bah, Doa untuk Kota Mekkah dan Madinah, Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Pahala Orang Berhaji

Foto: SkyscraperCity

0
BAGIKAN

Oleh: Roslan Favorita Siregar
Mahasiswa Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta
roslanfavsiregar@gmail.com

A. Thawaf.

1. Jemaah di sarankan thawaf beregu atas berombongan;

2. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad. Setiba di rukun Aswad, Jemaah disunnahkan menyentuhnya, jika memungkinkan, dengan tana menyakiti dan melukai orang lain saat berdesakan di dekar Hajar Aswad, Jemaah bis beristilam dengan melambaikan tangan ke arh Hajar Aswad lalu mencim tangannya. Jika hal itu juga tidak memungkinkan, cukup menghadapkan badan ke ka’bah memberi isyarat dengan tangan dan mengecupnya;

3. Pada thawaf putaran kedua dan seterusnya Jemaah cukup menghadapkan muka ke arah Hajar Aswad dengan mengangkat tangan;

ArtikelTerkait

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

4. Thawaf dilakukan tujuh kali putaran mengelilingi ka’bah dengan memosisikan ka’bah di sebelah kiri badan;

BACA JUGA: Thawaf yang Dilakukan Rasulullah Belum Pernah Dilihat Orang-orang Quraisy

5. Selama thawaf berdzikir dan berdo’a atau membaca Al-Qur’an, dibaca dengan suara lirih agar lebu khusyu’ tidak mengganggu Jemaah lain;

6. Setiap sampai di rukun Yamani, dan rukun Aswad Jemaah disunnahkan mengusap rukun Yamani (istilam); jika tidak memungkinkan, cukup dengan mengangkat tangan tanpa mengecup;

7. Setiap perjalanan antara rukun Yamani dan rukun Aswad jemaah disunnahkan membaca doa;

8. Jemaah laki-laki disunnahkan melakukan lari-lari kecil pad tiga putaran pertama ;

9. Jemaah laki-laki disunnahkan juga melakukan idhthiba’ pada seluruh putaran thawaf;

10. Selama thawaf jemaah agar hati-hati dengan berusaha agar tidak bersentuhan kulit dengan lain jenis yang bukan mahramnya (ajnabi) sebab bisa membatalkan wudhu;

Advertisements

11. Saat kondisi tempat wafat padat, semuah jamaah agar bersabar dan mengendalikan diri agar untuk tidak berusaha menghalang-halangi dan mendahului orang lain;

12. Tawaf dapat dilakukan di lantai satu, dua, tiga, dan lantai empat;

13. Jemaah memulai tawaf searah dengan Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau. Jemaah memulai thawaf dengan menghadapkan tubuhnya ke arah Hajar Aswad. Setelah tujuh putaran, jemaah mengakhiri thawaf searah dengan Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau, tempat ia memulai thawaf;

14. Jemaah udzur atau sakit dapat melaksanakan tawaf dengan kursi roda bisa dibawa sendiri oleh jamaah atai menyewanya beserta biaya jasa pendorongnya. Jemaah udzur atau sakit juga dapat melakukan tawaf dan sa’I dengan menyewa ‘arabah kahrubaiyyah (skutermatik) roda empat bertenaga baterai. Fasilitas ini disediakan di lantai tiga mezzanine;

15. Selama thawaf jemaah dilarang menyentuh dinding ka’bah, Hijir Ismail, dan syaddzarwan (pondasi ka’bah). Menyentuh bagian-bagian itu membatalkan putaran tawaf yang sedang dilaksanakan. Sedangkan putaran sebelub dan sesudahnya tetap sah. Dalam kasuss sseperti ini, jemaah harus menambah putaran sebanyak yang batal tadi;

16. Disunnahkan mencium Hajar Aswad, tapi, jika situasui dan kondisi di sekitar Hajar Aswad sangat padat disarankan untuk tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad dalam kondissi berdesakan. Berdesakan antara lelaki dan perempuan dengan mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain hukumnya haram, terlebih lagi dengan membayar orang untuk membamtu melapangkan jalan dan menghalangi jalan oraang lain;

BACA JUGA: Thawaf adalah Hukum Kosmik

17. Apabila jamaah merasa ragu dengan dengan jumlah putaran tawaf yang sudah dilakukan, harus mengambil hitungan yang paling sedikit, lalu menambah putaran tawaf hingga genap menjadi tujuh putaran ;
18. Sesudah thawaf disunnahkn melaksanakan shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim atautempat manapu di Masjidil Haram ;

19. Berdo.a di Multazam, yaitu suatu tempat di antara Hajar Aswad dan pintu ka’bah. Jika kondisinya tidak memungkinkan karena padat, jemaah bisa mengambil tempat yamg searah Multazam;

20. Setaelah jamaah selesai melaksanakn shalat sunnah thawaf, dan berdo’ a di Multazam, jemaah disunnahkan minum air ZamZam yang di ambil dari tempat yang telah di sediakan di galo atau kran air ZamZam kemudian berdo’a;

21. Shalat sunat di Hijir Ismail adalah shalat sunah mutlak yang tidaak ada kaitannya dengan thawaf. Ia tidak harus dilaksanakan setelah thawaf, namun dapat dilaksanakan kapan saja bila keadaan memungkinkan;

B. Sa’i

Setelah jamaah haji melaksanakan thawaf dan rangkaiannnya, jemaah selanjutnya:

1. Menuju je tempat sa’I (mas’a) untuk melaksanakan sa’I dimulai dari bukit tafa;

2. Mendaki bukit tafa sambil berdzikir dan berdoa ketika hendak mendaki bukit;

3. Menghadap kiblat dengan berdzikir dan berdoa setiba diatas bukit tafa;

4. Melakukan sa’i, disunnahkan berjalan kaki bagi yang mampu, dan boleh menggunakan kursi roda atau skuter matik bagi yang udzur;

5. Memulai perjalanan sa’i dari bukit safa menuju bukit marwah dengan berdzikir dan berdoa;

6. Melakukan haji disunnahkan suci dari hadats dan berturut-berturut tujuh putaran, tetapi boleh diselingi lama atau sebentar untuk melakukan shalat fardhu atau lainnya;

BACA JUGA: Inilah Seruan Haji Pertama Kali oleh Nabi Ibrahim

7. Melakukan perjalanan dari bukit safa dan mengakhirinya di bukit marwah sebanyak tujuh kali perjalanan;

8. Menghitung perjalanan dari safa ke marwah dihitung satu kali perjalanan. Sebaliknya, perjalanan dari marwah ke safa dihitung satu kali perjalanan. Dengan demikian, hitungan ketujuh berakhir di marwah;

9. Melakukan ar-rami (berlari-lari kecil) disunahkan bagi jemaah laki-laki setiap melintas di sepanjang lampu hijau, seangkan jemaah perempuan cukup berjalan biasa;

10. Membaca doa dan dzikir disepanjang perjalanan sa’I dari safa ke marwa, dan dari marwa ke safa.

11. Membaca doa dan dzikir setiap kali mendaki bukit safa dan marwah dari ketujuh perjalanan sai;

12. Membaca doa di marwah setelah selesai melaksankan sai’, dan tidak perlu shalat sunnah setelah sa’i. []

Tags: sa'ithawaf
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berapa Lama Suami Boleh Tak Sentuh Istri?

Next Post

Mengenal Rajah, Jimat dari Alquran dan Hukumnya

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

7 Juni 2025
mayit, Perbuatan

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.