• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 17 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Nasihat Tabiin yang Bikin Gubernur Hisyam Menggigil Ketakutan

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilstrasi gurun. Foto: Pixabay

Ilstrasi gurun. Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

GUBERNUR al-Hisyam adalah salah seorang pejabat yang sangat berkuasa pada zaman Dinasti Umayah. Al-Hisyam sering kali menggunakan kekuasaannya untuk keperluannya sendiri. Seperti suatu kali, ia ingin menunaikan ibadah haji.

Atas biaya negara, ia pun berangkat menuju tanah suci Mekah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ibadah haji yang dilaksanakan al-Hisyam saat itu diikuti rombongan besar yang terdiri dari sanak saudara, pejabat teras, dan para pengawalnya.

BACA JUGA: Pemimpin di Hari Kiamat

Pada masa pemerintahannya ini, jumlah sahabat Rasulullah yang masih hidup hanya tertinggal beberapa orang saja. Bisa dihitung dengan jari. Di Mekah, entah kenapa, tiba-tiba saja al-Hisyam ingin bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah. Tetapi, terlambat. Sahabat terakhir yang ada di kota suci itu pun sudah wafat.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Karenanya, para pengawal al-Hisyam tidak bisa mendatangkan sahabat kepada sang gubernur. Akhirnya sebagai gantinya, para pengawalpun mendatangkan salah seorang tabiin, generasi setelah sahabat, yang masih hidup untuk dipertemukan dengan Hisyam.

Tabiin yang terpilih itu adalah Thawus Al-Yamani. Ia yang kemudian mewakili para tabiin yang lainnya. Maka, Thawus pun segera menghadap Gubernur Hisyam. Di wajahnya tidak tersirat beban apapun.

Ketika hampir masuk, Thawus menanggalkan alas kakinya persis halnya ketika akan menginjak permadani merah yang membentang mewah di hadapan Hisyam. Hisyam, ketika itu sedikit mendongak keras. Emosinya mendadak mendidih. Tapi ia masih bisa menahan diri.

“Assalamuallaikum,” ucap Thawus kepada Hisyam–tanpa didahului dengan ucapan ta’zhim terlebih dahulu. Dan yang cukup membuat Hisyam lebih tersentak lagi adalah ketika Thawus masuk dan duduk persis di samping tempat duduk Hisyam. Muka Hisyam merah. Apalagi ketika Thawus bertanya, “bagaimana keadaanmu wahai Hisyam?”

Mendapat perlakuan seperti itu, Hisyam tentu saja tresinggung. Ia marah besar. Hampir-hampir ia segera memberikan hukuman. Atau membunuhnya sekalian. Orang macam apa dia, bertemu dengan seorang gubernur tidak mempunyai kesantunan sama sekali?

Thawus bukannya tidak menyadari hal itu. Namun, ia berusaha untuk tersenyum kepada Hisyam seraya berkata, “Wahai Hisyam, engkau berada di wilayah tanah suci Allah dan tanah suci RasulNya. Karenanya, demi tempat yang mulia ini engkau tidak diperkenankan melakukan niat buruk seperti itu.”

Hisyam terperanjat. Ia tidak menyangka sama sekali bahwa orang di hadapannya mengetahui apa yang ada dalam hatinya. Tapi tak urung ia berujar juga, masih dalam keadaan marah, “Lalu, engkau sendiri, apa maksudmu berulah seperti ini?”

Thawus malah balik bertanya, “Apa yang telah aku lakukan?”

Hisyam menarik nafas sambil terus memandangi muka Thawus dengan penuh ketersinggungan. “Engkau tanggalkan alas kaki persis di hadapan karpet merahku. Engkau masuk tanpa salam ta’zhim terlebih dahulu kepadaku dan tidak mencium tanganku. Engkau memanggilku hanya dengan nama kecilku tanpa gelar kehormatanku. Dan engkau duduk di sampingku tanpa terlebih dahulu permisi. Bukankah semua itu merupakan penghinaan kepadaku?”

Thawus kembali tersenyum. Ia balik memandang Hisyam dengan tajam. Hisyam merasa risih entah kenapa. Sejurus kemudian, Thawus bersuara kembali, “Wahai Hisyam! Inginkah engkau mengetahui kenapa aku melakukan semua ini?”

Tanpa menunggu jawaban Hisyam, Thawus terus berkata, “Kutanggalkan alas kakiku karena aku juga menanggalkan alas kakiku lima kali sehari saat aku menghadap Tuhanku, Azza waJalla. Dia tidak marah, apalagi murka lantaran perbuatanku itu.

“Wahai Hisyam! Aku tidak mencium tanganmu lantaran aku mendengar Ali bin Abi Thalib berkata bahwa seseorang tidak boleh mencium tangan orang lain kecuali tangan istrinya karena syahwat, atau tangan anaknya karena kasih sayang. Hai Hisyam! Aku tidak mengucapkan salam ta’zhim dan menyebutmu dengan kata-kata Amirul Mukminin karena tidak semua orang rela atas kepemimpinanmu. Karenanya aku enggan berbohong.”

“Hai Hisyam! Aku tidak memanggilmu dengan sebutan gelar kebesaran lantaran Allah memanggil para kekasihNya di dalam Al-Quran dengan sebutan nama semata-mata, seperti ‘Ya Daud, Ya Yahya, Ya Isa.’ Sedangkan Ia memanggil musuh-musuhNya dengan sebutan ‘kuniyah,’ seperti Abu Lahab.

“Wahai Hisyam! Aku duduk di sampingmu lantaran kudengar Ali berkata, ‘apabila engkau ingin melihat calon penghuni neraka, lihatlah orang yang duduk sementara orang sekitarnya tegak berdiri.’

Mendengar jawaban-jawaban ini, Hisyam yang pada awalnya sangat marah, lunglai dengan tiba-tiba. Kata-kata Thawus begitu tajam menohok dirinya. Tapi di sisi lain, ia meyakini kebenaran apa yang dikatakan oleh Thawus.

Walau dengan malu yang luar biasa, Hisyam kemudian tiba-tiba kini bersimpati kepada Thawus. Kemudian ia malah minta nasihat kepadanya.

BACA JUGA: Ibrah di Balik Kepemimpinan Utsman bin Affan

Memenuhi permintaan itu, Thawus pun berkata, “Kudengar Ali berkata dalam salah satu nasihatnya, bahwa sungguh dalam api neraka ada ular-ular yang berbisa dan kalajengking raksasa yang menyengat setiap pemimpin yang tidak adil terhadap rakyatnya.”

Mendengar itu, Hisyam pun menggigil. Ia takut kalau-kalau selama ini ia tidak berlaku adil kepada rakyatnya. Ia tiba-tiba ingin belajar kepada Thawus untuk belajar bersikap adil. Seperti tadi Thawus datang kepadanya. Seorang tabiin yang mencoba bersikap adil kepada pemimpinnya. []

Tags: adilgubernur hisyampemimpinthawus al yamani
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Kisah Khadijah sebelum Menikah dengan Nabi Muhammad

Next Post

Ini 3 Alternatif Pengganti Cabai untuk Bumbu Masakan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.