• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 26 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Mengenal Khalifah Harun al-Rasyid

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Khalifah Harun al-Rasyid

Foto hanya ilustrasi | Sumber: Google Image

0
BAGIKAN

SAAT itu, Harun al-Rasyid berusia 23 tahun ketika duduk di takhta agung abbasiyyah, pada malam 15 September 786 M.

Menurut legenda, rembulan tampak melengkung seperti sebuah sabit di atas Istana al-Khuld atau Istana Keabadian. Sebuah bintang berada di pusat lengkungannya, seperti dalam bendera perang Muslim pada kemudian hari.

BACA JUGA: Khalifah Umar Menangis Melihat Kehidupan Gubernur Syam Abu Ubaidah

Keesokan paginya, pemimpin kelahiran 17 Maret 763 M itu berangkat dari pinggiran Kota Isabadh dan secara resmi memasuki ibu kota Kerajaan Baghdad, didahului oleh pengawal istananya. Beberapa legiun tentara mengiringi. Senjata dan baju zirah mereka berkilauan ditimpa sinar mentari.

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Benson Bobrick dalam The Caliph’s Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad mengilustrasikan, di antara para prajurit bersenjata lengkap itu, ada sepasukan tentara suci yang dikenal sebagai Anshar atau tentara Madinah. ‘Para pembela’ yang pertama kali direkrut ayahnya, Khalifah Mahdi.

“Tepi Sungai Tigris dipadati kerumunan orang yang berharap. Ribuan orang juga berbaris di jembatan besar perahu-perahu yang akan dilintasi sang khalifah. Karena itu, hari Jumat, Harun akan mengimami shalat Jumat,” tulis Bobrick.

Armada sampan dan tongkang yang penuh penonton benar-benar membuat macet sungai. Para pedagang serta bangsawan berdiri di atas panggung rumah-rumah berteras yang menghadap dermaga.

Di antara mereka, jubah hitam, serban hitam, dan bendera hitam Abbasiyah tampak mencolok seperti pulasan celak di wajah kota yang diputihkan mentari, berkilauan seperti batu oniks hitam ditimpa sinar matahari. Dari atap dan jendela, kaum perempuan meneriakkan nyanyian kegembiraan bernada tinggi.

Iringan-iringan kerajaan berjalan perlahan. Pasukan pengawal istana Harun mengenakan seragam yang sangat bagus. Di tengah-tengah mereka, Harun sendiri menunggang kuda dengan baju zirah lengkap. Tubuhnya tegap dan gagah di atas kuda perang putih yang dihias dengan luar biasa.

Disandangkan di bahunya, dengan gaya Islam, adalah Dzul Faqar yang masyhur, sebuah pedang bermata dua yang dirampas dalam Perang Badar pada 624 M. Pernah digunakan Nabi sendiri dan diberikan pada menantunya, Ali. Konon, ia memiliki kekuatan ajaib dan berukirkan kata-kata la yuqtal Muslim bi al-kafir yang artinya “seorang Muslim tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir”.

Siangnya, Harun mengimami shalat di masjid agung kota dan kemudian duduk di hadapan publik di halaman. Para tokoh terkemuka dan orang-orang kebanyakan dipanggil menghadapnya untuk mengucapkan sumpah setia dan menyatakan kegembiraan mereka atas penobatannya.

Pada hari berikutnya, dalam resepsi dan sidang resmi istana, khalifah yang baru menunjuk Yahya al-Barmak menjadi wazirnya dan memberinya mandat penuh. Ketika memberikan stempel kerajaan padanya, Harun menyebutnya dengan penuh penghormatan sebagai ‘ayahnya’ sembari berkata, “Ayahku, aku berutang kedudukanku ini pada kebijaksanaanmu. Aku serahkan padamu tanggung jawab atas kesejahteraan rakyatku.”

“Aku ambil tanggung jawab ini dari pundakku dan meletakkannya di pundakmu. Memerintahlah dengan cara yang kau anggap terbaik, angkatlah siapa pun yang kau inginkan dan berhentikan siapa pun yang kau kehendaki.”

Kematian khalifah sebelumnya sekaligus saudaranya, Hadi, yang jelas-jelas karena pembunuhan hari itu hanya diketahui sedikit orang dan sama sekali tidak mengurangi kemeriahan dan suasana pesta. Pun laporan mengenai pembunuhan Hadi pada kemudian hari tidak menodai kedudukan Harun yang tinggi di mata generasi berikutnya.

BACA JUGA: Ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid Bertemu Imam Malik

Sebagai seorang pengkaji sejarah, Harun sendiri memandang kenaikan dirinya sebagai sebuah contoh keagungan yang telah ditakdirkan. Hal ini diperkuat oleh pengetahuannya tentang Islam dan kebangkitannya yang tampak tidak mungkin.

Seiring dia menyelisik wilayah yang diwarisinya, di bawah bimbingan sekelompok guru terpilih, dia menyerap kisahnya nan agung dan kejayaan serta kekuasaan kini ada dalam genggamannya. []

SUMBER: MOZAIK REPUBLIKA

Tags: Khalifah Harun al-Rasyid
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ingin Kaya Raya, Dokter Ini Nyaris Ketipu Beli ‘Lampu Aladdin’ Seharga Miliaran Rupiah

Next Post

Tatkala Malaikat Penjaga Gunung Mendatangi Rasulullah ﷺ

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Arti mimpi gigi copot, sendi manusia, Kesalahan Sebelum Menikah, keutamaan bersabar, , Doa Ketika Dipuji Orang Lain, Ciri Orang yang Ikhlas, Jenis Kesabaran, kuisioner

Kuisioner: Seberapa Bugar Tubuh Anda

Oleh Haura Nurbani
26 Juni 2025
0

Bully

Bully Is Real

Oleh Haura Nurbani
26 Juni 2025
0

kesulitan, ujian, azab, maksiat

Masih Hobi Maksiat Padahal Sudah Usia 40 Tahun: Sebuah Renungan Serius

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

sifat, manusia, neraka, kesalahan, meludah, kufur, shalat tahajud, putus asa, futur, iman, berdusta, hawa nafsu, stres, amalan, rambut, amalan, berputus asa, bermaksiat, nafsu, hawa nafsu

8 Cara Kendalikan Hawa Nafsu bagi Pria yang Belum Sanggup Menikah

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

umat, islam, muharram, hijriyah

Kenapa Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram Cenderung Sepi?

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

Terpopuler

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Raja Faisal

Di dunia internasional, Raja Faisal terkenal karena sikapnya yang vokal membela Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

Di antara tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah munculnya berbagai perilaku aneh dan menyimpang dari fitrah manusia.

Lihat LebihDetails

7 Nasihat untuk Suami yang Ingin Poligami Tapi Tak Mampu Secara Finansial

Oleh Yudi
25 Juni 2025
0
poligami

Jika dijalani dengan niat yang benar, cara yang benar, dan kesiapan total, maka poligami bisa menjadi sumber pahala.

Lihat LebihDetails

Inilah 4 Peristiwa Besar yang Terulang Setiap 100 Tahun Sekali

Oleh Yudi
5 Februari 2025
0
100 tahun

Sejarah mencatat bahwa dunia sering kali mengalami pandemi besar setiap sekitar 100 tahun sekali.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.