• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

Anak Anda Sering Kejang jika Demam? Perhatikan Hal Ini!

Oleh Laras Setiani
5 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Anak Anda Sering Kejang jika Demam? Perhatikan Hal Ini! 1
0
BAGIKAN

KEJANG pada saat anak demam atau yang sering disebut step sering membuat orangtua khawatir. Gejala yang timbul saat kejang antara lain adalah kekakuan otot, kelojotan sekujur tubuh, atau tidak merespon saat namanya dipanggil, sehingga wajar saja jika ini membuat orangtua panik. Kejang demam sering terjadi pada sekitar 2-4% anak berumur 6 bulan hingga 5 tahun. Kejadian step ini sering dihubung-hubungkan dengan kondisi epilepsi dan gangguan perkembangan anak, namun benarkah hal tersebut?

Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat ada peningkatan suhu tubuh, biasanya di atas 380C, yang disebabkan oleh suatu proses dil uar otak. Kejang demam terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun, dengan gejala demam yang mendahului kejang. Gejala yang terjadi pada kejang demam biasanya berupa:

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Bayi

  • Anak tidak sadar saat kejang, setelah kejang kesadaran biasanya kembali
  • Kekakuan pada kaki atau tangan
  • Kaki atau tangan kelojotan
  • Mata mendelik, atau berkedip-kedip

Berdasarkan gejala yang timbul, lama kejangm dan jenis kejang, kejang demam dapat dibedakan atas dua jenis:

ArtikelTerkait

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Ibu Hamil, Lakukan 3 Hal Ini Agar Lahirkan Anak Shaleh!

Evolusi Pemukim Ilegal Yahudi: dari Alat Penjajahan hingga Memusuhi IDF

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

  • Kejang demam sederhana: kejang berlangsung kurang dari 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam, kejang terjadi di seluruh tubuh.
  • Kejang demam kompleks: kejang berlangsung lebih dari 15 menit, dapat berulang dalam 24 jam, kejang terjadi di salah satu bagian tubuh.

Penyebab kejang demam adalah peningkatan suhu mendadak, yang disebabkan oleh adanya peradangan atau infeksi. Diduga faktor genetik juga berperan dalam kejadian kejang demam. Hal ini disebabkan adanya perbedaan ambang kejang pada anak, ada anak yang kejang saat suhu tubuh 38 derajat C, namun ada anak yang baru kejang saat suhunya di atas 40 derajat C.

Pada sebagian kasus, kejang demam pada anak dapat berulang. Kemungkinan kejang berulang terutama pada tahun pertama, dan faktor risiko yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

  • Riwayat kejang demam dalam keluarga
  • Usia kurang dari 12 bulan
  • Temperatur yang rendah saat kejang
  • Cepatnya kejang setelah demam

Apabila ditemukan faktor-faktor di atas, maka kemungkinan kejang demam berulang sekitar 80%, sedangkan apabila tidak ditemukan faktor risiko, maka kemungkinan berulang sebesar 10-15%.

Sampai saat ini tidak ada laporan kematian anak yang disebabkan kejang demam. Kecacatan sebagai komplikasi kejang demam juga tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan kecerdasan umumnya tetap normal pada anak yang memang terlahir normal, meski pernah mengalami kejang demam. Kejang demam biasanya menghilang dengan sendirinya saat anak berusia 5 tahun. Kejadian epilepsi terjadi pada kurang dari 5% anak dengan kejang demam, dan umumnya pada anak-anak ini terdapat faktor risiko lain, seperti:

  • Adanya kelainan perkembangan atau kecerdasan yang jelas sebelum terjadinya kejang demam pertama
  • Kejang demam kompleks
  • Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
  • Setiap faktor risiko di atas meningkatkan kemungkinan terjadinya epilepsi sebesar 4-6%. Apabila ditemukan semuanya, kemungkinan epilepsi meningkat sampai 10-49%.

Tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam. Apabila kejang terjadi di luar rentang usia 6 bulan sampai 5 tahun, atau setelah kejang anak tetap tidak sadar, maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan penyebab lain kejang seperti meningitis, ensefalitis, atau epilepsi.

Kejang demam merupakan kondisi yang umumnya tidak berbahaya, sehingga orangtua tidak perlu khawatir berlebihan apabila terjadi kejang. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan saat anak kejang:

  • Tetap tenang dan tidak panik.
  • Pindahkan anak ke tempat aman, jauhkan dari barang berbahaya seperti barang pecah belah, benda tajam, atau sumber listrik.
  • Kendorkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher.
  • Miringkan anak, agar makanan atau minuman dalam mulut keluar sehingga anak tidak tersedak.
  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak.
  • Jangan menahan kaki atau tangan anak dengan paksa saat kejang, karena dapat menimbulkan patah tulang.
  • Ukur suhu anak saat kejang, amati seberapa lama kejang dan apa yang terjadi saat kejang, karena informasi ini sangat berguna bagi dokter anak Anda.
  • Tetap bersama anak saat kejang.

BACA JUGA: 6 Cara Atasi Hidung Tersumbat pada Bayi

Bila sebelumnya pernah kejang, dokter biasanya membekali orangtua dengan obat diazepam yang dimasukan lewat pantat. Berikan jika anak masih kejang dan jangan diberikan bila kejang sudah berhenti.

Prinsip pencegahan kejang demam adalah dengan menurunkan panas saat anak demam dengan pemberian obat pereda demam, seperti paracetamol. Pilihlah bentuk sediaan obat cair (sirup) yang sesuai dan mudah dikonsumsi anak-anak. Bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi oral (diminum atau ditelan) dapat diberikan sediaan enema atau penggunaan melalui rektal (dubur).

Berikan anak kompres hangat, pada dahi, ketiak, atau lipatan siku. Berikan anak minum yang banyak untuk menurunkan suhu. Sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah agar dapat mengukur suhu anak dan dapat memberikan pencegahan seperti yang sudah disebutkan. []

SUMBER: HELLOSEHAT

Tags: Bayibayi demambayi kejangDemamkejang
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Menyayangi Hewan Bisa Masuk Surga?

Next Post

Rasulullah Melakukan Kegiatan Mata-Mata dan Bertemu Seorang Arab Tua

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

8 Juli 2025
mitos kehamilan, Pengaruh Ibadah, Hamil

Ibu Hamil, Lakukan 3 Hal Ini Agar Lahirkan Anak Shaleh!

3 Juli 2025
Israel, IDF, Yahudi

Evolusi Pemukim Ilegal Yahudi: dari Alat Penjajahan hingga Memusuhi IDF

30 Juni 2025
Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

24 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – Bahaya Tasyabuh dengan Tradisi Non-Muslim

Oleh Sodikin
27 Desember 2019
0
Ilustrasi. Foto: Tribun

Dengan pengetahuan kita tentang bahaya Tasyabbuh, akan menyadarkan kita pentingnya membangun rasa percaya diri sebagi seorang muslim

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.