• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 4 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Cek Kecerdasan Emosional, Apakah 10 Kualitas Ini Ada dalam Dirimu?

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Aspek Kebijaksanaan, Ilustrasi otak berpikir,ilmuwan muslim

Ilustrasi (source: Redspark)

0
BAGIKAN

APA Itu Kecerdasan Emosional?

Menurut Psikologi, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang lain.

Secara umum, kecerdasan emosi ini mencakup tiga keterampilan: kesadaran emosional; kemampuan untuk memanfaatkan emosi dan menerapkannya pada tugas-tugas seperti berpikir dan pemecahan masalah; dan kemampuan untuk mengelola emosi, yang termasuk mengatur emosi diri sendiri dan menghibur atau menenangkan orang lain.

Kecerdasan emosional adalah “sesuatu” dalam diri kita masing-masing yang tidak berwujud. Ini memengaruhi cara kita mengelola perilaku, menavigasi kompleksitas sosial, dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai hasil yang positif.

ArtikelTerkait

Ciri-ciri Orang Bermental Miskin

Orang Munafik di Akhir Zaman, Siapa Saja?

92 Prediksi Akhir Zaman yang Menjadi Kenyataan: Bukti Kenabian Muhammad ﷺ

Apakah Mesin Waktu Benar-benar Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya

BACA JUGA: 14 Kiat Mengasah Kecerdasan Emosi dalam Pernikahan

Semua orang mengalami emosi, tetapi hanya sedikit yang dapat mengidentifikasinya secara akurat saat itu terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 36% orang yang dapat melakukan ini, yang bermasalah karena emosi yang tidak berlabel sering salah dipahami, yang mengarah pada pilihan yang tidak rasional dan keputusan yang salah.

Yuk, tanya pada diri sendiri apakah kualitas orang-orang yang cerdas secara emosional ini ada dalam diri kita atau tidak!

1 Bisa menguasai emosi diri

Meskipun banyak orang mungkin mendeskripsikan diri mereka sendiri sebagai sekadar merasa “buruk”, orang yang cerdas secara emosional dapat menunjukkan dengan tepat apakah mereka merasa “mudah tersinggung”, “frustrasi”, “tertekan”, atau “cemas”.

Semakin spesifik pilihan kata yang kita gunakan, semakin baik wawasan yang kita miliki tentang bagaimana perasaan kita, apa penyebabnya, dan apa yang harus kita lakukan.

2 Peduli dengan orang lain

Orang yang cerdas secara emosional ingin tahu tentang semua orang di sekitar mereka. Keingintahuan ini adalah produk empati, salah satu gerbang paling signifikan menuju EQ yang tinggi.

Semakin kita peduli dengan orang lain dan apa yang mereka alami, semakin besar rasa ingin tahu yang kita miliki tentang mereka. Tapi, bedakan rasa ingin tahu ini dengan kekepoan ya.

3 Merangkul perubahan

Orang yang cerdas secara emosional fleksibel dan terus beradaptasi. Mereka tahu bahwa perubahan adalah norma dalam hidup ini dan bahwa ketakutan akan perubahan adalah ancaman utama bagi kesuksesan dan kebahagiaan mereka.

Advertisements

4 Memiliki kesadaran diri

Dengan kata lain, kita tahu kekuatan dan kelemahan kita sendiri.

Kita tahu:

  • Apa yang kita kuasai dan apa yang tidak.
  • Siapa yang menginspirasi dan apa yang membuat kita bersemangat.
  • Dimana untuk memulai dan bagaimana untuk sukses.

5 Tidak Mudah Tersinggung

Orang yang cerdas secara emosional percaya diri dan berpikiran terbuka, menciptakan ‘kulit’ yang cukup tebal.

Kita bahkan mungkin mengolok-olok diri sendiri atau membiarkan orang lain membuat lelucon tentang kita karenakita telah mampu secara mental menarik garis antara humor dan degradasi (ejekan).

6 Bagaimana menempatkan diri di komunitas baru

Kita adalah bagian dari komunitas besar. Komunitas pecinta. Pecinta Allah dan Nabi Muhammad SAW.

7 Tahu caranya berkata ‘Tidak’

“Tidak” adalah kata yang kuat yang tidak perlu ditakuti untuk diucapkan.

Saat tiba waktunya untuk mengatakan tidak, orang yang cerdas secara emosional menghindari frasa seperti, “Sepertinya saya tidak bisa” atau “Saya tidak yakin.”

Penelitian yang dilakukan di University of California, San Francisco, menunjukkan bahwa semakin sulit seseorang mengatakan tidak, semakin besar kemungkinan orang itu mengalami stres, kelelahan, dan bahkan depresi.

Katakan saja tidak pada komitmen baru untuk menghormati komitmen kita sendiri yang teah ada dan beri Anda kesempatan pada diri sendiri untuk berhasil memenuhinya.

8 Melepaskan kesalahan

Orang yang cerdas secara emosional menjauhkan diri dari kesalahan mereka, tetapi melakukannya tanpa melupakannya. Dengan menjaga kesalahan mereka pada jarak yang aman, namun tetap cukup berguna untuk dirujuk, mereka dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri untuk kesuksesan masa depan.

9 Tidak mencari kesempurnaan

Orang yang cerdas emosional tidak akan menetapkan kesempurnaan sebagai target mereka karena mereka tahu bahwa itu tidak ada. Manusia, pada dasarnya, bisa salah.

Ketika kesempurnaan adalah tujuan, kita cenderung akan selalu merasa gagal. Itu bisa membuat kita ingin menyerah atau malahmendegradasi ikhtiar kita selama ini.

Ingat, orang yang cerdas secara emosional menetapkan tujuan dan harapan yang realistis untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

BACA JUGA: 3 Kecerdasan yang Menentukan Kesuksesan Manusia

10 Menghargai apa yang dimiliki

Meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang kita syukuri bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan; itu juga meningkatkan mood karena mengurangi hormon stres kortisol hingga 23%.

Penelitian yang dilakukan di University of California, Davis, menemukan bahwa orang yang bekerja setiap hari untuk menumbuhkan sikap syukur mengalami peningkatan suasana hati, energi, dan kesejahteraan fisik. Kemungkinan tingkat kortisol yang lebih rendah memainkan peran utama dalam hal ini.

11 Pendengar yang baik

Orang yang cerdas emosi tahu bahwa “mendengar” dan “mendengarkan” adalah dua hal yang berbeda. Mereka menyusun ulang pernyataan seseorang dalam bentuk pertanyaan untuk memastikan tidak ada yang hilang dalam terjemahannya.

Terakhir, kita sebagai Muslim harus belajar dari Nabi tercinta SAW yang diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia dan mengajarinya untuk menjadi yang terbaik dalam etika dan sopan santun santun sehingga kita akan menemukan teladan terlengkap dan terbaik dalam dirinya.

Dalam mencontoh kehidupan kita setelah Nabi SAW, kita harus menunjukkan cinta dan kasih sayang, mencari kedamaian dan menunjukkan pengampunan, memimpin dengan teladan, menjadi yang terbaik untuk keluarga kita dan akhirnya, hidup dengan Alquran.

Pelajaran terbesar dari kecerdasan, kebijaksanaan dan kebajikan tersebut dapat kita temukan secara lengkap dalam sirah nabawiyah. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: emosikecedasan emosionalkecerdasan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Orang Cacat dan Tak Bisa Bicara Tetap Wajib Shalat?

Next Post

Perbedaan Syariat dan Hakikat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Ciri Orang Bermental Miskin

Ciri-ciri Orang Bermental Miskin

1 Juni 2025
munafik, Ketertipuan, Ciri Munafik

Orang Munafik di Akhir Zaman, Siapa Saja?

1 Juni 2025
Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman

92 Prediksi Akhir Zaman yang Menjadi Kenyataan: Bukti Kenabian Muhammad ﷺ

1 Juni 2025
waktu, disiplin, mesin waktu

Apakah Mesin Waktu Benar-benar Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Puasa Arafah

InsyaAllah Kamis 5 Juni 2024, Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Oleh Haura Nurbani
4 Juni 2025
0

jalan kaki

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Oleh Yudi
4 Juni 2025
0

suami, istri

8 Tips agar Istri Menjadi Teman Setia Sang Suami

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Penjajahan Yahudi Israel di Palestina: Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2025
0

Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia, Suami

Kalau Malam Hari, Suami Lebih Baik Ngapain?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

Terpopuler

Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Waktu Shubuh

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Azab bagi Orang yang Dengki, Perbuatan Buruk, Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Al-Matsurat, Shubuh

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim di waktu Shubuh,

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
gosip, cantik, istri, aurat

Tren fashion global yang lebih menonjolkan aurat juga ikut menggiring perempuan untuk menyesuaikan diri agar tidak “tertinggal zaman”.

Lihat LebihDetails

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

Oleh Haura Nurbani
3 Juni 2025
0
Bahaya Tubuh yang Gemuk

Pertanyaan “Kenapa tidak boleh makan dan minum sambil berdiri?” sering muncul karena berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari dan ajaran dalam Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.