• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Adab Memberi Kabar Gembira (Al-Bisyaroh)

Oleh Aldi Rahadian
7 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ayah Terbaik

Foto: pixabay

1
BAGIKAN

AL-BISYAROH adalah sesuatu yang dapat melegakan hati seseorang, berupa urusan yang bisa menggembirakan. Secra mutlak Al-Bisyaroh bermakna kabar gembira dengan kebaikan, dan terkadang secara bahasa Al-Bisyaroh digunakan secara terbatas pada hal yang berhubungan dengan kejelekan sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya:

“Maka gembirakanlah bahwa meraka akan menerima siksa yang pedih.”

Apabila seseorang mendapatkan sesuatu yang menggembirakan maka disunnahkan mengucapkan selamat dengan apa yang membuatnya gembira baik kebaikan dalam urusan agama atau dunia, bahkan para Malaikat telah memberi kabar gembira kepada Ibrahim as. dengan anak yang penyantun dan juga pintar.

BACA JUGA: Sunnah Rasul; Adab Memotong Kuku

ArtikelTerkait

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Al-Kabair (Dosa Besar): Meninggalkan Shalat, Dihukumi Kafir dan Merupakan Pintu Kekufuran

Termasuk sunnah menceritakan berita kebaikan yang dapat melegakan dan menggembirakan. Di antara waktu yang pantas untuk membangkitkan kegembiraan adalah pada waktu sakit, sebagaimana Rasulullah SAW. memberi kabar kepada Umu Ala ra. beliau berkata: “Nabi SAW. menjengukku dikala aku sakit maka Rasulullah SAW bersabda: Gembiralah! Umu Ala’ bahwasanya sakitnya seorang muslim sebagai penghapus kesalahan seperti halnya api menghilangkan kotoran emas dan perak”.

Diantara orang-orang yang juga diberi kabar gembira adalah para pelajar sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi rahimahullah dari Asim bin zurrin bin Hubais berkata kepadaku Sofwan bin Asal Al Muradi sedangkan aku hendak bertanya kepadanya tentang mengusap dua sepatu kemudian ia bertanya: Apa yang membuatmu datang kepadaku? Aku menjawab ingin mendapatkan ilmu, kemudian ia berkata: Bolehkah aku memberi kabar gembira untukmu?”. Aku menjawab: “Tentu”, kemudian ia berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bahwasannya malaikat meletakkan sayapnya bagi pencari ilmu pertanda ridlo terhadap apa yang ia cari”.

Dari pemberitaan kabar baik juga adalah memberi kabar gembira dengan kemenangan sebagaimana terdapat dalam sunnah, oleh karena itulah Imam Bukhari rahimahullah menulis satu bab dalam kitabnya, Kitabul Jihad Was Siyar/ kitab jihad dan sirah, bab yang  memberi kabar gembira dengan kemenangan.

Di antara moment yang baik untuk memberi kabar gembira adalah pada seseorang yang akan meninggal dunia, sebagaimana saat Umar ra. ditikam maka datanglah kepadanya seorang pemuda dari Ansor kemudian ia berkata: “Bergembiralah wahai Amirul mu’minin dengan kabar gembira dari Allah untukmu, engkau telah berbuat bagi Islam ini sebagaimana yang telah engkau ketahui.”

Begitu juga memberi kabar gembira dengan kematian orang jahat, sebagaimana kisah seorang sahabat yang telah membunuh Abu Rafi’, sebab ia menghina Nabi Muhammad SAW, setelah dia berhasil membunuhnya, maka dia memberi kabar gembira kepada Nabi tentang kematiannya.

Disunnahkan juga bagi orang yang menerima berita gembira memberikan sesuatu bagi orang yang membawa berita gembira tersebut, sebagaimana kisah Ka’ab bin Malik ra.bahwasannya ia telah memerdekakan hamba sahayanya Al Abbas, tatkala Hajjaj bin Allat mengabarkannya dari Rasulullah SAW. tentang sesuatu yang membuatnya bergembira.

BACA JUGA: Kiprah Muslimah dalam Peradaban, Ini Buktinya

Perkataan sebagian orang (Datanglah dengan membawa kabar gembira) terdapat suatu pendapat dari ulama maka dia harus beritakan kepadanya kabar gembira.

Sebuah berita gembira (yang disampaikan) baik dalam urusan agama atau dunia, akan mendatangkan pahala bagi orang yang membawa berita gembira tersebut, sebagaimana  kisah Umar ra. tatkala dia mengutus anaknya kepada Aisyah ra. untuk meminta izin supaya dikuburkan bersama dua temannya, maka tatkala Abdullah RA menemuinya Umar ra. bertanya: “Apa yang engkau bawa?”  Dia menjawab: “Aku membawa apa yang engkau inginkan wahai amirul mu’minin, dia (Aisyah) mengizinkanmu, kemudian Umar berkata: Segala puji bagi Allah tidak ada urusan yang lebih penting bagiku selain ini.

Termasuk moment yang tepat untuk mengucapkan kegembiraan adalah saat seseorang datang meminta sesuatu dan ia mampu melaksanakannya, dianjurkan berkata: “Bergembiralah, Hal ini sebagaimana terdapat di dalam sunnah tatkala orang-orang mendengar bahwasannya Abu Ubaidah ra.datang dari Bahrain dengan membawa harta benda maka para shahabat berdatangan untuk melaksanakan shalat fajar bersama ,laluRasulullah SAW.  bersabda: Aku mengira bahwasanya kalian mendengar Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa sesuatu, mereka menjawab: Benar, ya Rasulallah, kemudian beliau bersabda: bergembiralah dan berangan-anganlah.

Di antara adab syara’ dalam memberikan kabar gembira adalah bilamana seseorang menerima berita yang membuatnya gembira maka dia bersujud syukur kepada Allah SWT. pertanda terima kasih kepada -Nya hal ini sebagaimana datang dari Nabi Muhammad SAW Bilamana datang kepada beliau suatu urusan yang menggembirakan atau menerima berita gembira maka beliau bersujud syukur sebagai tanda terima kasih kepada Allah SWT.

Apabila datang kepada seorang perempuan lelaki shaleh yang akan melamarnya, maka dikatakan kepadanya: Bergembiralah!. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Zainab dan haditsnya shahih, yaitu tatkala dia selesai dari  masa iddahnya maka Rasulullah mengutus Zaid untuk mengatakan keinginan beliau kepadanya, Zaid berkata: “Aku pergi menemuinya dan berkata: Wahai Zainab bergembiralah bahwasannya Rasulullah SAW mengutusku kepadamu dan beliau menyebutmu (melamarmu). [ns/islampos/berbagaisumber]

Tags: adab islam
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mana yang Lebih Diutamakan, Istri, Ibu atau Mertua?

Next Post

AS Dilaporkan Tawarkan Bantuan 73 Triliun untuk Bujuk Palestina Kembali ke Meja Perundingan

Aldi Rahadian

Aldi Rahadian

Terkait Posts

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

24 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

24 Juni 2025
Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

22 Juni 2025
Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Al-Kabair (Dosa Besar): Meninggalkan Shalat, Dihukumi Kafir dan Merupakan Pintu Kekufuran

22 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.