SETIAP manusia pasti pernah merasa sakit hati. Dikhianati, dihina, atau dizalimi—semuanya meninggalkan bekas. Tapi, ketika rasa sakit itu berubah menjadi dendam, hati jadi gelap dan langkah terasa berat. Bukan hanya hubungan sosial yang rusak, bahkan rezeki pun bisa ikut seret. Kok bisa? Yuk kita bahas, kenapa sifat dendam bisa bikin rezeki susah masuk.
1. Hati yang Kotor Menolak Energi Positif
Dendam adalah emosi negatif yang tertanam dalam hati. Saat hati dipenuhi kemarahan dan keinginan membalas, energi positif seperti kebahagiaan, syukur, dan optimisme jadi tertutup. Padahal, rezeki seringkali datang seiring dengan energi positif dalam diri seseorang. Orang yang hatinya bersih, ringan, dan lapang lebih mudah menarik rezeki dari arah tak terduga.
BACA JUGA: Meninggalkan Dendam
Ibarat gelas kotor, air bersih pun akan jadi keruh jika dituangkan ke dalamnya. Begitu pula rezeki—akan sulit ‘mengalir’ jika hati masih penuh dendam.
2. Menjauhkan Diri dari Keikhlasan
Salah satu kunci lancarnya rezeki adalah ikhlas—menerima takdir, memaafkan, dan melanjutkan hidup. Sifat dendam membuat seseorang sulit ikhlas. Ia terus memikirkan kesalahan orang lain, menunggu waktu untuk membalas, dan bahkan mendoakan keburukan bagi yang ia benci.
Padahal, keikhlasan justru membuka pintu-pintu langit. Banyak kisah inspiratif tentang orang-orang yang memaafkan walau hatinya hancur, lalu tak lama Allah gantikan dengan keberkahan yang berlimpah.
3. Membuat Fokus Hidup Terkuras
Orang yang menyimpan dendam sering kali tidak sadar bahwa ia menghabiskan energi dan fokusnya untuk hal yang sia-sia. Waktu yang seharusnya dipakai untuk produktif, berpikir kreatif, atau membangun usaha, malah habis untuk mengingat-ingat luka lama dan menyusun strategi balas dendam.
Fokus yang terpecah akan berdampak langsung pada kualitas kerja, semangat hidup, dan tentu saja—rezeki.
4. Memutus Silaturahmi, Padahal Itu Jalan Rezeki
Sifat dendam sering kali memicu permusuhan dan memutus tali silaturahmi. Padahal dalam ajaran Islam dan budaya banyak bangsa, silaturahmi adalah salah satu pintu rezeki.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika dendam membuat kita menjauhi saudara, teman, atau relasi, secara tak sadar kita menutup pintu-pintu rezeki yang bisa datang dari mereka.
5. Mengundang Karma Negatif
Hukum alam dan spiritualitas mengajarkan bahwa energi yang kita pancarkan akan kembali ke kita. Jika yang keluar dari hati kita adalah amarah, dendam, dan kebencian, maka energi negatif itu akan memantul kembali dalam bentuk nasib buruk, kegagalan, bahkan hambatan rezeki.
Sebaliknya, memaafkan membawa ketenangan, dan ketenangan mendatangkan keberkahan.
6. Sulit Bersyukur
Dendam membuat seseorang lebih fokus pada apa yang hilang atau dirampas darinya, ketimbang mensyukuri apa yang masih dimilikinya. Padahal, rasa syukur adalah kunci memperbanyak nikmat.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)
Orang yang hidupnya dipenuhi dendam cenderung merasa dunia tidak adil, sehingga sulit melihat hal-hal yang patut disyukuri. Akibatnya, nikmat yang ada pun terasa tak cukup, dan rezeki pun enggan bertambah.
7. Menghambat Pertumbuhan Pribadi
Seseorang yang menyimpan dendam biasanya sulit move on. Ia terjebak dalam masa lalu, tidak bisa berkembang, dan tidak mau belajar dari pengalaman. Pertumbuhan pribadi yang terhambat ini membuatnya sulit naik kelas—baik secara mental, spiritual, maupun finansial.
Rezeki besar biasanya datang pada orang yang mentalnya kuat, pikirannya terbuka, dan siap naik ke level kehidupan selanjutnya. Jika masih terjebak dalam kubangan dendam, bagaimana mungkin seseorang bisa mencapai potensi terbaiknya?
BACA JUGA: 16 Hal yang Harus Diingat agar Tidak Ada Dendam dalam Hati
Memaafkan Itu Bukan Lemah, Tapi Kuat
Memaafkan bukan berarti membiarkan orang lain terus menyakiti kita. Tapi memaafkan adalah bentuk keberanian untuk membebaskan diri dari belenggu masa lalu. Ketika hati sudah lapang, rezeki pun jadi ringan datang. Bukan karena dunia tiba-tiba jadi lebih mudah, tapi karena hati kita yang siap menerima dengan cara yang lebih bijak.
Jadi, kalau rezekimu terasa seret, coba cek lagi hatimu. Mungkin bukan usahamu yang salah, tapi masih ada luka yang belum kamu maafkan. []