• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 3 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Hadiah tak Berbungkus bagi Sang Guru

Oleh Mila
5 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Adab Guru terhadap Muridnya

Foto: Abu Umar/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Ummu Hanaan
Penulis Tinggal di Bandung, [email protected]

 

MESKI tulisan ini mungkin terbilang telat, namun tak ada salahnya dicoba untuk dibagikan. Mengingat tema tentang pendidikan ibarat mata air yang tak pernah surut. Bahasannya terus mengalir. Apalagi yang dibahas tentang selebrasi peringatan hari Guru pada tanggal 25 November kemarin.

Jika kita menengok media sosial ramai ucapan dan ulasan tentangnya. Mulai dari status ucapan terimakasih, karangan bunga untuk sang guru sampai acara prank untuk guru-guru gaul. Macam rupa dan jenisnya muncul karna momen hari guru. Tapi, di luar gempitanya peringatan hari guru tadi, hati terkadang masih miris teriris ketika melihat bagaimana cara para pelajar kita memperlakukan guru, sang pemilik ilmu.

ArtikelTerkait

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

Medsos dan DNA Kaum Inlander

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

Masih ingatkah kita dengan kasus murid perkarakan guru ke pihak berwajib karena menegur tingkahnya di sekolah? Atau guru perempuan yang sukses dijebloskan ke penjara oleh wali muridnya? Dan di luaran sana, betapa tak terhitung kasus para guru yang tidak dihormati anak didiknya sendiri. Saya pribadi bukanlah pengajar di sekolah menengah pertama atau atas. Tapi nampaknya tidak perlu tuk menjadi guru untuk tahu bagaimana ananda kita semua memperlakukan bapak dan ibu mereka. Sungguh ketika berada di mall, angkutan umum, resto atau tempat umum manapun kita bisa menakar tata krama para ananda tercinta. Jika melihat hal tadi, apakah memang selebrasi peringatan guru tadi betul-betul mencerminkan kecintaan para pelajar kepada pendidik mereka? Jawabnya menurut saya, belum tentu.

Dalam pandangan Islam, ilmu adalah sesuatu yang disimpan di tilam pualam. Dijunjung tinggi, dimuliakan dan dihargai begitu tinggi. Begitu banyak ulasan nash baik dalam kalamullah atau hadits yang mulia tentangnya. Dari mulai yang masyhur seperti dalam QS Al Imran ayat 18 sampai dengan hadits mulia “Para ulama adalah pewaris para Nabi“. Semuanya menunjukan bahwa dalam Islam, ilmu berarti berbobot kemuliaan. Selain ilmu itu sendiri, maka turunannya seperti para pemilik ilmu, majelis ilmu, sarana-sarana dalam mencari ilmu juga ikut dijunjung. Bagaimana kita melihat para ulama shalih banyak mengulas perihal sikap pelajar terhadap hal-hal tadi.

Mulai dari bagaimana adab dan ahlaq berinteraksi dengan pelajaran, kitab, sesama pelajar dsb. Bahkan dalam kitab adab semisal Talim muta’alim atau Tadzkirah as sami wal mutakallim didetali sikap dan tata krama kita pada poin-poin terkait menuntut ilmu, khususnya mengenai sikap kita kepada guru. Dalam kitab adab Tadzkirah assami wal mutakalim karangan Imam ibn Jama’ah misalnya telah mengulas pada bab ke-3, pasal kedua. Disebutkan terdapat 13 poin adab atau akhlaq yang harus diamalkan pelajar pada guru. Dimulai dari poin memilih guru agar semangat belajar hingga tak menyakiti hatinya karena meninggalkan pembelajarannya, taat pada guru hingga bagaimana berbakti dan berkhidmat padanya. Tak terhitung berapa kitab karangan para ulama terdahulu yang membekali para pelajar agar memuliakan para guru sebagai pemilik ilmu dan sarana mencapai ilmu yang berkah. Bahkan Ibnu Jama’ah menyebutkan dalam kitabnya tersebut ” Haruslah seorang pelajar pada dirinya ( memposisikan diri pada gurunya) sebagai seorang pasien pada dokter yang mumpuni” . MasyAllah, beginilah cara pandang Islam mendidik kita para pelajarnya.

Inilah letak perbedaan paradigma pendidikan Islam dibandingkan sistem pendidikan selainnya. Betapa Islam sangat menekankan pengamalan adab dan akhlaq sebelum pelajar memulai menguasai ilmu lanjutan. Bahkan Adab dipandang sebagai titian pertama ilmu yang harus dikuasai oleh seorang pelajar. Rasul SAW sebagai suri tauladan dan guru tersukses bagi umat ini pun mencontohkan bagaimana meletakan pembahasan adab dan akhlaq sebagai pembelajaran yang mendominasi para diri sahabat. Terdapat sabdanya yang agung yang menyatakan bahwa sesungguhnya beliau diutus tuk menyempurnakan kemuliaan ahlaq. Bahkan dalam kitab Arrasul al-mualim karangan Abdul fattah Abu Ghuddah disampaikan bahwa uslub (metode) yang paling menonjol pada rasul SAW sebagai guru adalah mencontohkan lewat perbuatan yang baik dan akhlaq yang terpuji.

Apa yang dilakukan oleh Rasul dilanjutkan jauh oleh generasi orang-orang shalih sesudahnya. Terpisah rentang waktu yang jauh, Imam Malik menekankan dengan hal yang serupa, ia berkata “Pelajarilah adab sebelum memperlajari 1 ilmu”. Imam Syafii’ ketika ditanya bagaimana gambaran dirinya terhadap pembelajaran adab, ia mengibaratkan hal tersebut sebagai seorang ibu. Yang ia cari-cari dan tangisi selayaknya anak yang mencari ibunya. MasyAllah, rahimAllah ‘alayhim. Begini cara para salafush shalihiin menjalani tahapan pembelajaran. Tidak salah jika hasil thalabul ‘ilmi mereka mengukir sejarah emas dalam peradaban Islam.

Ah, bertambah-tambahlah kerinduan kita akan tegaknya kembali Islam. Yang menaungi segala ranah kehidupan termasuk pendidikan. Rindu jua dengan gambaran adab dan akhlaq terhadap guru seperti disebutkan sebelumnya. Adab dan akhlaq yang nanti kelak menjadi kado indah tak berbungkus kado atau pita di hari guru kita. Sungguh akan sangat indah gambaran amal para pelajar dalam memuliakan para guru. Kita rindu. Namun kita pun sadar kerinduan tadi tak kan terwujud jika kita masih berada dalam tatanan kehidupan yang menjadikan Diinullah dipinggirkan hanya dalam kehidupan privat saja. Padahal Islam adalah aqidah yang mengatur tidak hanya perkara hubungan kita dengan Allah Swt tapi juga aspek bermasyarakat termasuk pendidikan. Namun bagi kita muslim(ah) yang yakin akan janji Allah Swt dan RasulNya, kita yakin Islam akan kembali tegak dalam bentuk yang sama seperti dicontohkan oleh Nubuwah RasulNya. Semoga kita termasuk yang meyakini dan memperjuangkannya. Allahu ‘alam. []

Tags: guruhari guruilmu
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

OKI Akui Yerusalem sebagai Ibukota Palestina, Netanyahu: Saya Tidak Peduli

Next Post

Raja Salman: Yerusalem adalah Ibu Kota Palestina

Mila

Mila

Terkait Posts

Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

27 Januari 2023
Rasulullah Tak Bisa Baca Tulis, akad samsarah, Raqib dan Atid, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, hikmah

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

25 Januari 2023
JIka ada teman yang ngajak ghibah, tinggalin dia., Hukum Curhat pada Suami Orang, kuliah online, Medsos

Medsos dan DNA Kaum Inlander

23 Januari 2023
zakat

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

19 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi

Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi

Oleh Haura Nurbani
3 Februari 2023
0

Jika Anda termasuk orang yang terbiasa melakukan hal itu, maka harus dihentikan. Mengapa? Karena memang ada larangan buang air panas...

peggy melati sukma dan suami

Peggy Melati Sukma Menikah dengan Imam Besar Selandia Baru

Oleh Eneng Susanti
3 Februari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, kabar bahagia datang dari mantan artis yang kini aktif sebagai pendakwah Islam, Khadijah Peggy Melati Sukma. Wanita...

amalan umar bin khattab Pekerjaan adalah Ibadah, Umar Bin Khattab

Inilah 5 Karomah Umar bin Khattab

Oleh Dini Koswarini
3 Februari 2023
0

Manaqib Umar bin Khattab diabadikan dalam kitab Sahîh Bukhâri, dalam bab Manâqib Umar bin Khattab.

Foto: YouTube Denny Cagur TV

Fajar Sadboy dan Generasi Muda Mencari Jatidiri

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2023
0

Kehadiran Fajar sadboy di dunia medsos mirip dengan sosok lain yang lebih dewasa, yakni Livy Renata, yang berkarakter lugu.

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat Lebih

3 Cara Menumbuhkan Cinta kepada Allah di dalam Hati

Oleh Eneng Susanti
27 September 2021
0
cara menumbuhkan cinta kepada Allah,

Bagaimana Cara Menumbuhkan Cinta kepada Allah di dalam Hati Kita?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications