• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Kelima prinsip ini—jujur, etis, transparan, bebas riba, dan berorientasi ukhuwah—adalah fondasi bisnis Islami yang harus dijaga.

Oleh Haura Nurbani
5 bulan lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Leasing, Bisnis

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Pengirim: 
Beyna Bestari Alya Putri Baehaqi, M. Yazid, Leony Alivia Najwa
Mahasiswi Teknik Lingkungan – Universitas Pelita Bangsa
Karawang – Jawa Barat

SEBELUM diangkat menjadi Nabi, Muhammad telah dikenal luas sebagai seorang pedagang sukses yang berintegritas tinggi. Beliau berdagang hingga ke Syam dengan membawa barang dagangan Sayyidah Khadijah, yang kemudian menjadi istri beliau. Namun yang menjadikan Rasulullah berbeda bukan sekadar kesuksesan finansial, melainkan akhlaknya yang luhur: jujur, amanah, dan adil.

Di era modern yang penuh dengan persaingan ketat dan praktik bisnis yang seringkali jauh dari etika, prinsip-prinsip bisnis Rasulullah menjadi sangat relevan dan layak dijadikan teladan oleh para pelaku usaha Muslim. Berikut lima prinsip emas yang dapat dijadikan pedoman bagi kita:

1. Kejujuran adalah Modal Utama

Kejujuran adalah nilai paling mencolok dalam karakter bisnis Rasulullah. Beliau dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya), bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi. Dalam berdagang, beliau tidak pernah menyembunyikan kekurangan barang, tidak memanipulasi harga, dan tidak melebih-lebihkan kualitas demi keuntungan.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Dalil Hadist:

“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada.” (HR. Tirmidzi, no. 1209)

Fatwa DSN-MUI:
Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah mewajibkan penjual untuk transparan terhadap harga dan kondisi barang.

BACA JUGA:  Ide Bisnis yang Dilakukan di Tahun 2025, Apa Saja?

Kejujuran bukan hanya membawa berkah, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dengan konsumen dan mitra usaha.

2. Mengutamakan Etika, Bukan Cuan

Rasulullah tidak pernah menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama. Beliau selalu menempatkan akhlak dan etika sebagai landasan setiap transaksi. Dalam Islam, bisnis bukan hanya soal mencari laba, tetapi juga soal tanggung jawab sosial dan moral.

Dalil Al-Qur’an:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil…”
(QS. An-Nisa: 29)

Rujukan Buku:
Antonio, M. Syafi’i. Etika Bisnis Islam. Salemba Empat (2010).

Dengan mengutamakan etika, pelaku bisnis tidak hanya mendapatkan keuntungan materi, tetapi juga mendapatkan keberkahan.

3. Transparansi dalam Jual Beli

Dalam setiap transaksi, Rasulullah selalu jujur tentang kualitas barang. Beliau tidak menyembunyikan cacat produk dan tidak menggunakan tipu daya untuk menjual lebih banyak.

Hadis Shahih:

“Barang siapa menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami.” (HR. Muslim, no. 102)

Fatwa DSN-MUI:
Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mudharabah menekankan keharusan adanya kejujuran dan transparansi antara pemilik modal dan pelaksana usaha.

Transparansi adalah bentuk tanggung jawab moral kepada pelanggan. Hal ini juga membantu mencegah sengketa dan menjaga keberlanjutan usaha.

4. Menjauhi Riba dan Praktik Haram

Islam dengan tegas melarang riba, penipuan, dan segala bentuk ketidakadilan dalam transaksi. Rasulullah sangat keras dalam menolak praktik yang merugikan salah satu pihak, baik secara ekonomi maupun moral.

Dalil Al-Qur’an:

“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)

Hadis:

“Allah melaknat pemakan riba, pemberi riba, pencatatnya, dan kedua saksinya.” (HR. Muslim, no. 1598)

Fatwa DSN-MUI:
Hampir seluruh fatwa DSN-MUI — termasuk murabahah, ijarah, mudharabah, musyarakah, dan salam — dibuat untuk menghindari riba dan praktik batil seperti gharar (ketidakjelasan) dan maysir (spekulasi).
Menjauhi riba dan praktik haram menjadikan bisnis lebih adil dan menjaga keberlanjutan ekonomi umat.

5. Menjaga Silaturahmi dan Kepercayaan

Rasulullah tidak memandang pelanggan hanya sebagai objek transaksi, tetapi sebagai sesama manusia yang layak dihormati. Beliau menjaga hubungan baik, tidak memaksa, dan berusaha memberikan manfaat lebih. Bisnis dijadikan sarana dakwah, bukan sekadar mencari uang.

Dalil Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7)

Rujukan Buku:
Yusuf al-Qaradawi. Etika Ekonomi Islam. Pustaka Al-Kautsar.

Dengan menjaga silaturahmi, pebisnis bisa memperluas jaringan, menumbuhkan loyalitas, dan membangun reputasi baik yang langgeng.

BACA JUGA:  Menelisik Model Bisnis Pisang, Sang Tanaman Surga

Kesimpulan: Bisnis Bernilai Ibadah

Bisnis dalam Islam bukan semata-mata aktivitas duniawi, tetapi bisa menjadi jalan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah telah memberikan teladan nyata bagaimana berdagang dengan adil, jujur, dan penuh berkah.

Kelima prinsip di atas—jujur, etis, transparan, bebas riba, dan berorientasi ukhuwah—adalah fondasi bisnis Islami yang harus dijaga. Bagi pebisnis Muslim, meneladani Rasulullah adalah kunci sukses dunia-akhirat. []

Sumber:
Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah mewajibkan penjual untuk transparan terhadap harga dan kondisi barang.
Antonio, M. Syafi’i. Etika Bisnis Islam. Salemba Empat (2010).
Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mudharabah menekankan keharusan adanya kejujuran dan transparansi antara pemilik modal dan pelaksana usaha.
Yusuf al-Qaradawi. Etika Ekonomi Islam. Pustaka Al-Kautsar. 

____

Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter. Sertakan foto diri, Kartu Tanda Identitas (KTP/KTP/SIM), akun media sosial (IG, Facebook, atau Tiktok), dan imel.

Tags: bisnisbisnis rasulullahPrinsip Bisnis
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Untuk Para Pendosa yang Gemar Bertaubat

Next Post

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Bisnis

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Adab Di Dalam Rumah

Oleh Aldi Rahadian
18 September 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

RUMAH bagi Rasullullah tidak sekadar untuk melindungi diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga dari binatang piaraan...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails

Syeikh Sudais dan Kemarahan Ibu yang Berisi Doa agar Jadi Imam Besar Masjidil Haram

Oleh Haura Nurbani
21 November 2024
0
Syeikh Sudais

Ada cerita masa kecil Syeikh Sudais ketika kecil.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.