PALESTINA–Rencana pencaplokan yang akan dilakukan oleh penjajah Israel di Tepi Barat bakal menciptakan penderitaan baru bagi Muslim Palestina. Menurut laporan Times of Israel, Ahad (14/6/2020), sebanyak 43 desa yang dihuni oleh lebih dari 110.000 warga Palestina (kebanyakan di Lembah Yordan) akan berubah menjadi kantong-kantong terisolasi dan dikepung dari semua sisi oleh tembok Apartheid Israel. Hal ini akan mengubah penduduk desa-desa tersebut menjadi tahanan yang tidak bisa bepergian ke luar desa.
BACA JUGA: Sebelum Lembah Yordan, Netanyahu Bakal Caplok 3 Pemukiman Besar di Tepi Barat
Situs Israel ini menjelaskan bahwa pelaksanaan rencana pencaplokan ini akan menghadapi medan yang rumit yang akan mengubah daerah Tepi Barat menjadi kantong-kantong yang terisolasi. Laporan ini menyatakan bahwa tim survei lapangan sedang menarik garis perbatasan tanpa diketahui oleh orang-orang Palestina dengan tujuan untuk menguasai tanah mereka.
Berkenaan dengan permukiman-permukiman ilegal Yahudi yang terisolasi di Tepi Barat, maka para pemukim Yahudi membangun jalan tembus permukiman untuk menghubungkan permukiman-permukiman tersebut dengan permukiman-permukiman besar, seperti yang terjadi di utara Tepi Barat.
BACA JUGA: Liga Arab: Pencaplokan Tepi Barat adalah Kejahatan Perang
Pasukan penjajah mulai mengilangkan dan menghancurkan ratusan pohon zaitun dari daerah antara persimpangan permukiman “Yitzhar” dan taman “Luna Park” di dataran Hawara untuk membangun jalan pintas khusus untuk melayani para pemukim Yahudi di selatan Nablus, yang membentang dari bundaran “Yitzhar” hingga pos pemeriksaan militer “Za’tara” sampai ke desa Al-Sawiya di selatan. Pembangunan ini akan menggusur 406 dunam (1 dunam = 1000 meter persegi) tanah warga Palestina. []
SUMBER: PALINFO